Refleksi Siklus I Deskripsi Tind a. Perencanaan

92 2 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Hasil pemerolehan data kinerja guru pada pertemuan pertama memperoleh nilai 38 dan termasuk dalam kriteria baik. Pada pelaksanaan tindakan pertemuan kedua nilai yang diperoleh adalah 39 termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan pada pertemuan ketiga memperoleh nilai 40 termasuk dalam kriteria Baik.

e. Refleksi Siklus I

1 Partisipasi Siswa Pada pertemuan pertama berjalan kurang baik. Kendala yang dialami berdasarkan hasil observasi adalah perhatian siswa mudah beralih. Siswa juga belum sepenuhnya menguasai materi yang diberikan yaitu menulis kalimat sederhana. Siswa belum menguasai materi pola dasar kalimat sehingga masih terbalik-balik dalam menyusun kata menjadi kalimat. Siswa masih perlu diingatkan dan dibimbing agar memperhatikan penjelasan guru. Kendala lainnya yaitu berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, terkadang ada siswa yang tidak mau memperhatikan dan melakukan tahapan pembelajaran karena alasan capek. Ada siswa yang belum aktif mengikuti tahapan pembelajaran,sehingga guru berinisiatif untuk memanggil siswa tersebut agar menulis di papan tulis. Kendala lainnya, yaitu ketika di akhir pembelajaran maka siswa sudah tidak memperhatikan lagi dan ramai sendiri karena 93 menuju jam istirahat. Bahkan, siswa terganggu oleh siswa kelas lain yang telah keluar kelas duluan. Berdasarkan permasalahan di atas yang merupakan penghambat penelitian maka perlu diatasi. Usaha mengatasi masalah dilakukan agar upaya meningkatkan keterampilan menulis kalimat melalui pendekatan kontekstual dapat mencapai hasil optimal. Masalah diatas perlu diatasi, maka peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk menentukan upaya perbaikan yang dapat dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan guru melalui tes dan observasi atau pengamatan diperoleh data bahwa ada peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I jika dibandingkan dengan kemampuan awal siswa. Meskipun, peningkatan tersebut belum optimal sehingga peneliti merencakan pelaksanaan perbaikan tindakan pada siklus II. 2 Kinerja Guru Faktor penghambat ketika proses pembelajaran sedang berlangsung adalah perhatian siswa yang mudah beralih dan merasa bosan. Ketika proses pembelajaran dilaksanakan di luar kelas, maka perhatian guru menjadi terpecah. Guru mampu menjelaskan materi dan memberikan contoh penulisan kalimat sesuai dengan tahapan, namun intensitas bimbingan untuk masing-masing siswa masih kurang. 94 3 Evaluasi Hasil Tindakan Siklus I Evaluasi hasil tindakan dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I. Evaluasi hasil tes keterampilan menulis berupa posttest yang terdiri dari 20 butir soal. Soal yang diberikan meliputi jenis soal objektif dan uraian singkat. Peningkatan keterampilan menulis siswa tunarungu kelas V siklus I sebagai berikut Tabel 10 . Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat pada Siklus I Subjek Pre Test Post Test Peningkatan Post Test – Pre Test Nilai Kriteria Nilai Kriteria AU 55 Kurang 62,50 Cukup 7,5 RY 57,50 Kurang 67,50 Cukup 10 TB 60 Cukup 75 Cukup 15 Berikut ini penjelasan peningkatan keterampilan menulis kalimat pada siklus I, sebagai berikut: Tabel di atas menunjukkan pencapaian keterampilan menulis subjek AU dengan kemampuan awal 55 termasuk dalam kriteria kurang ,sedangkan pada siklus I memperoleh nilai 62,50 termasuk dalam kriteria cukup dengan peningkatan 7,5. Subjek RY memperoleh kemampuan awal 57,50 termasuk dalam kriteria kurang, sedangkan pada siklus I memperoleh nilai 67,50 termasuk dalam kriteria cukup dengan peningkatan 10 . Sedangkan subjek TB dengan kemampuan awal 60 termasuk dalam kriteria cukup, sedangkan pada siklus I memperoleh nilai 75 termasuk dalam kriteria cukup dengan peningkatan 15 . Hasil pencapaian keterampilan menulis kalimat 95 anak tunarungu kelas Dasar V pada saat pretest dan posttest . Siklus I disajikan dalam grafik di bawah ini: Gambar 6 . Grafik Pencapaian Keterampilan Menulis Kalimat Anak Tunarungu Kelas V Posttest Siklus I

f. Rencana Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENINGKATAN KETERAMPILAN ARTIKULASI MELALUI PENDEKATAN VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK, TAKTIL (VAKT) PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SLB WIYATA DHARMA 1 TEMPEL.

2 31 177

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 2 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 202

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN STRUKTUR KALIMAT MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA TUNARUNGU KELAS VI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 216

PENINGKATAN PERBENDAHARAAN KATA ANAK TUNARUNGU PADA KELAS 1 MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SLB B WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 213

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA RANTAI HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS 2 DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

0 0 233

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA TUNARUNGU KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

12 80 276

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MEDIA KORAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR V DI SEKOLAH LUAR BIASA B KARNNAMANOHARA.

0 4 220

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNARUNGU KELAS VI SDLB MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PASARAN DI SLB-B WIYATA DHARMA I TEMPEL.

0 0 225