44
pedoman penialain dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan keterampilan anak.
Tingkat Penguasaan Kriteria Penialaian
86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
55 – 59 Kurang
54 Kurang Sekali
Ngalim Purwanto.2006
G. Kerangka Pikir
Anak tunarungu mengalami keterlambatan dan kemiskinan kosa kata sebagai akibat dari kelainan yang dialaminya. Kemiskinan kosa kata yang
dialami menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran dan gagasannya, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Komunikasi secara tertulis yaitu
melalui menulis dan bagian terkecil dalam satuan bahasa adalah kalimat. Kesulitan dalam bentuk tulisan terlihat ketika menyusun kalimat karena
susunan kalimat yang masih terbolak-balik yang mengakibatkan kalimat tidak bermakna
serta penulisannya
bersifat berlebihan
atau kurang
yang menunjukkan kemiskinan kosa kata. Pemahaman kosa kata anak masih
terbatas. Anak masih kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan meskipun mampu mengucapkan. Penulisan huruf dalam suatu
kata masih sering terjadi kesalahan. Penggunaan pendekatan kontekstual diterapkan dalam pembelajaran bahasa
sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis kalimat bagi anak tunarungu.
45
Perbaikan keterampilan menulis kalimat menggunakan pendekatan kontekstual dipilih karena di dalamnya ada komponen sebagai berikut: a konstruktivisme,
b anak aktif menemukan materi Inquiry, c komponen bertanya yaitu anak aktif bertanya, d komponen masyarakat belajar melalui diskusi dan kerja
kelompok, e pemodelan yang dilakukan oleh guru untuk memperjelas materi, f Refleksi berupa koreksi yang dapat dilaksanakan bersama antara anak
dengan guru, g Penilaian Autetik berupa penilaian hasil belajar melalui hasil karya,
tes. Penggunaan
pendekatan kontekstual
dirasa cocok
untuk meningkatkan keterampilan menulis kalimat bagi anak tunarungu karena dalam
proses pembelajaran terdapat komponen agar anak aktif untuk menemukan materi dan menghubungkan dengan situasi kehidupan sehari-hari.
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut “Keterampilan menulis kalimat dapat ditingkatkan dengan menggunakan
pendekatan kontekstual pada anak tunarungu kelas dasar V di Sekolah Luar Biasa Wiyata Dharma 4 Godean”
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Muhammad Asrori 2009: 6 menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas
dapat didefinisikan sebagai “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas agar siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik”. Suharsimi Arikunto 2008:58 melengkapinya
dengan menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.tindakan diarahkan oleh guru yang dilakukan oleh siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan dalam penelitian tindakan ini mengutamakan
adanya peningkatan kualitas pembelajaran dengan tujuan meningkatkan mutu pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif. Kolaboratif adalah kerja sama antara guru dan peneliti dalam pelaksanaan penelitian
secara bersama-sama.
B. Desain Penelitian
Model penelitian yang digunakan sesuai dengan yang dikemukakan Suharsimi Arikunto 2008:16 yang meliputi empat tahapan yaitu 1
perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan dan 4 refleksi. Berikut ini gambar model dan penjelasannya: