sehingga jumlah unit keseluruhannya adalah 8 unit instalasi rawat jalan, dan tahun 2009 terjadi penambahan kembali pada unit yang mengaktifkan modul yakni pada poli anak
sehat-sakit, poli kulit dan kelamin, poli bedah digestif serta poli IDT, sehingga jumlahnya menjadi 11 unit di instalasi rawat jalan, namun untuk TPP IGD modulnya dinonaktifkan.
Jenis pelayanan RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada lampiran 11. Adapun menu laporan yang dihasilkan dari SIMRS pada instalasi rawat jalan yakni
laporan layanan unit layanan per dokter per periode, rekap layanan pasien per tahun, rekap layanan pasien per bulan, laporan trend kunjungan pasien kunjungan pasien tahunan,
kunjungan pasien bulanan, kunjungan pasien harian, laporan kunjungan per unit kunjungan unit per periode, kunjungan unit bulanantahunan, laporan kunjungan per tipe
pasien kunjungan per tipe pasien per periode, kunjungan per tipe pasien bulanantahunan, laporan kunjungan per asal pasien kunjungan per asal per periode, kunjungan per asal
bulanantahunan.
4.7 Hambatan dalam pelaksanaan SIMRS di RSU Dr.Pirngadi Medan
Secara umum hambatan dalam pelaksanaan SIMRS di RSU Dr. Pirngadi Medan yang menyebabkan SIMRS tidak terkait pada seluruh instalasi yakni :
1. Sarana saklar listrik yang tidak sesuai dengan standar PLN yang
mengakibatkan sering terjadi arus hubungan pendekkorsleting. 2.
Terjadi pemadaman listrik tiba-tiba. 3.
Masih kurangnya perangkat printer dibeberapa unit. 4.
Backup server tidak ada. 5.
Setting data awal masih belum lengkap.
Universitas Sumatera Utara
6. Masih ada beberapa unit memerlukan tambahan PC.
7. Koneksi jaringan gedung baru yang sulit.
8. Belum diaktifkannya beberapa modul dikarenakan tempatlokasi masih
belum disepakati. 9.
Belum adanya stafSDM yang memadai di unit-unit terkait SIMRS. 10.
Staf IT yang tidak standby di tempat. 11.
Perubahan tarif. 12.
Rehabilitasi bangunan. 13.
Perubahan tarif askes. 14.
Keamanankenyamanan operator. 15.
Permainangame dan situs porno. 16.
Kebersihan saranaPC dari virus. 17.
Proses pengamprahan untuk kebutuhan komputer sangat lambat. Hambatan-hambatan tersebut diperoleh dari hasil wawancara terhadap staf IT dan
terhadap kepala instalasi SIRS. Ditemukan pula hambatan pada unit terkait SIMRS dengan modul aktif tempat responden bekerja yang diperoleh melalui observasi dan berdasarkan
keterangan staf IT tersebut. Adapun hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan SIMRS di unit terkait tempat responden bekerja dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. HAMBATAN YANG TERDAPAT DALAM PELAKSANAAN SIMRS DI BEBERAPA UNIT TERKAIT DENGAN MODUL AKTIF TEMPAT
RESPONDEN BEKERJA.
Lokasi Permasalahan
TPP Kurangnya staf TPP, karcis berobat selalu terjadi
dobel.
Radiologi Sering terjadi perubahan tarif yang menyebabkan
perbedaan tarif yang terakses pada radiologi dan billing.
PK Patologi Klinik Sering terjadi perubahan tarif yang menyebabkan
perbedaan tarif yang terakses pada lab. PK dan billing.
Poli gigi Perubahan tarif askes yang ditanggungtidak yang
menyebabkan perbedaan tarif yang terakses pada poli gigi dan billing.
Poli THT Ruangan komputer yang tidak aman dan nyaman.
Poli anak sehat-sakit Ruangan komputer yang tidak aman dan nyaman.
Poli kulit dan kelamin Ruangan komputer yang tidak aman dan nyaman.
Poliklinik bedah Operator sering tidak menggunakan fasilitas
sebagaimana mestinya.
IDT Operator sering tidak menggunakan fasilitas
sebagaimana mestinya.
Poliklinik mata Operator sering tidak mengakses data ke komputer
dan menggunakan fasilitas untuk kepentingan pribadi.
PA Patologi Anatomi Sering terjadi perubahan tarif yang menyebabkan
perbedaan tarif yang terakses pada lab. PA dan billing.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN