1.5.2.3. Standar-Standar Pelayanan Publik
Standar pelayanan publik merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagai pedoman yang wajib ditaati dan
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan, dan menjadi pedoman bagi penerima pelayanan dalam proses pengajuan permohonan, serta sebagai alat kontrol
masyarakat danatau penerima layanan atas kinerja pelayanan publik. Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004, standar-standar
pelayanan publik dalam Ratminto, 2005:24, yaitu: 1.
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.
2. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan
sampai dengan penyelesaian termasuk pengaduan. 3.
Biayatarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian layanan.
4. Produk pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. 5.
Sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggaraan pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan publik harus ditetapkan dengan
tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan.
1.5.2.4. Penerapan Electronic Government dalam Pelayanan Publik
Dalam rangka mendukung berjalannya modernisasi pelayanan bea dan cukai dan peningkatan pelayanan publik kepada pengguna jasa masyarakat
usaha. Penerapan e-Government diwujudkan dengan pemanfaatan media elektronik dalam memberikan pelayanan pengurusan dokumen kepabeanan dan
perizinan impor dan ekspor yaitu penerapan Portal Sistem National Single Window NSW.
Dalam Peraturan Presiden RI No. 10 Tahun 2008 Tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam Kerangka National Single Window dinyatakan bahwa
latar belakang dari penerapan NSW adalah untuk meningkatkan daya saing nasional dan memfasilitasi perdagangan dalam rangka menghadapi persaingan
global, diperlukan upaya untuk mendorong kelancaran dan kecepatan arus barang ekspor danatau impor serta mengurangi biaya transaksi melalui peningkatan
efisiensi waktu dan biaya dalam proses penanganan dokumen kepabeanan dan pengeluaran barang serta untuk melaksanakan komitmen Indonesia dalam
Agreement to Establish and Implement the ASEAN Single Window, perlu dibangun sistem National Single Window yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Peraturan Presiden RI No. 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam Kerangka Indonesia National Single Window memberikan
pengertian Portal INSW sebagai berikut: “Sistem yang akan melakukan integrasi informasi berkaitan dengan proses
penanganan dokumen kepabeanan dan pengeluaran barang, yang menjamin keamanan data dan informasi serta memadukan alur dan proses
informasi antar sistem internal secara otomatis, yang meliputi sistem kepabeanan, perizinan, kepelabuhanankebandarudaraan, dan sistem lain
yang terkait dengan proses penanganan dokumen kepabeanan dan pengeluran barang”.
Modul utama dalam portal sistem NSW meliputi 1 GA Interface Modul
yaitu fasilitas yang digunakan untuk menjembatani dan melakukan komunikasi dengan sistem-sistem instansi perizinan terkait yang ada, 2 Customs System
Interface Module yaitu fasilitas untuk menjembatani dan melakukan komunikasi dengan sistem bea dan cukai yang ada, 3 Workflow Manager Smart Engine
untuk mengatur manajemen data dan informasi yang mengontrol semua proses, 4
Track and Trace merupakan fasilitas pelacakan suatu dokumen, dan 5 Log Audit Trail, untuk mencatat secara detail semua transaksi penting.
Fungsi utama Portal NSW di Indonesia adalah: a.
Meningkatkan kecepatan dan kinerja pelayanan ekspor dan impor untuk mendukung kelancaran lalu lintas barang antar negara.
b. Meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam pelayanan ekspor
dan impor, terutama terkait dengan proses customs release and clearance of cargoes.
c. Meningkatkan efektifitas dan pengawasan atas lalu lintas barang antar
negara. d.
Meningkatkan validitas dan akurasi data yang terkait dengan kegiatan ekspor dan impor.
e. Mengoptimalkan penerimaan negara melalui pelayanan ekspor-impor dan
pengawasan atas lalu lintas barang antar negara. Fitur-fitur dalam Portal NSW yang dapat diakses di website
www.insw.go.id adalah sebagai berikut: 1.
Business Solution Forum adalah forum untuk user pengguna sistem NSW dapat saling berkomunikasi dengan semua pihak. User dapat saling
berbagi pengalaman, memberikan masukansaran terhadap siapapun terkait dengan sistem INSW ini.
2. E-Service INSW, dengan mengakses web service ini, pengguna jasa dapat
mengintegrasikan data-data seperti; 1 info kurs yang update berdasarkan SKEP Menkeu, 2 Buku Tarif Bea Masuk Indonesia BTBMI, 3
Manifest, memberikan informasi no bc 11 untuk setiap pos manifest dan pengguna dari fitur ini adalah importirPPJK yang akan mengajukan PIB
Pemberitahuan Impor Barang, tarif CEPT, tarif bea keluar, lartas impor dan lartas ekspor langsung di aplikasi internal perusahaan.
3. Info terkini, memberikan informasi terkini berkaitan dengan operasional
portal NSW seperti update modul, tata cara penyampaian dokumen via portal, laporan-laporan, Surat Keputusan terbaru berkaitan dengan NSW,
peraturan-peraturan terbaru berkaitan dengan NSW dan info ASW ASEAN Single Window.
4. Tracking Dokumen, didalamnya terdapat transparansi jejak proses
dokumen pabean di dalam portal NSW secara detil meliputi waktu penyelesaian bagi importir.
5. Tracking Licensing, didalamnya terdapat transparansi dokumen perizinan
yang telah di upload ke dalam portal NSW dan realisasi perizinan terhadap dokumen PIB Pemberitahuan Impor BarangPEB Pemberitahuan Ekspor
Barang 6.
Registrasi Importir, importir mengajukan permohonan dengan cara mengisi formulir isian registrasi dan menyampaikannya melalui website
NSW . Untuk formulir isian dan tata cara registrasi dapat di download dari website tersebut
. 7.
Registrasi Eksportir, eksportir mengajukan permohonan dengan cara mengisi formulir isian registrasi dan menyampaikannya melalui website
NSW . Untuk formulir isian dan tata cara registrasi dapat di download dari website tersebut
. 8.
Fasilitas tracking melalui notifikasi Yahoo Mail dan mobile phone.
1.6. Definisi Konsep
Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu kejadian, kelompok, atau individu yang
menjadi pusat penelitian ilmu sosial Singarimbun 1983:33. Agar mendapat pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang akan diteliti, maka penulis
mengemukakan defenisi dari beberapa konsep yang digunakan, yaitu: 1.
Electronic Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi terutama internet oleh pemerintah dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan publik dan mewujudkan pelayanan publik yang efisien, efektif, transparan, dan partisipatif.
2. Pelayanan Publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik NegaraDaerah dalam bentuk barang
dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.