45 1.
Penjenuhan toluen Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu alas
bulat, didestilasi selama 2 jam, kemudiaan toluen didinginkan selama 30 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml WHO,
1992. 2.
Penetapan kadar air simplisia Sebanyak 5 g simplisia yang telah ditimbang seksama dimasukkan
kedalam labu alas bulat berisi toluen tersebut, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit, setelah toluen mendidih kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes
perdetik sampai bagian air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit kemudian tabung penerima dibiarkan
dingin sampai suhu kamar, setelah air dan toluen memisah sempurna volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa.
Kadar air yang dihitung dalam persen WHO, 1992. Perhitungan penetapan kadar air dari simplisia pucuk labu siam Sechii edulei herba dapat dilihat pada
Lampiran 17, halaman 72.
3.5.4 Penetapan kadar sari yang larut dalam air
Sebanyak 5 g simplisia dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air- kloroform 2,5 ml kloroform dalam air sampai 1 L dalam labu bersumbat sambil
dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam. Disaring, sejumlah 20 ml filtrat diuapkan sampai kering, dalam cawan dangkal berdasar rata
yang telah ditara dan sisa dipanaskan pada suhu 105 ℃ sampai bobot tetap. Kadar
sari larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1989.
Universitas Sumatera Utara
46 Pehitungan hasil penetapan kadar sari yang larut dalam air dapat dilihat pada
Lampiran 17, halaman 72 sampai 73.
3.5.5 Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
Sebanyak 5 g simplisia dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu tersumbat sambil dikocok sesekali selama 6 jam pertama,
kemudian dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring cepat untuk menghindari penguapan etanol, 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal
berdasar rata yang telah ditara dan dipanaskan pada suhu 105 ℃ sampai bobot
tetap. Kadar sari larut dalam etanol dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1989. Pehitungan hasil penetapan kadar sari yang larut
dalam etanol dapat dilihat pada Lampiran 17, halaman 74.
3.5.6 Penetapan kadar abu total
Sebanyak 2 g simplisia yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan
dan dipijarkan pada suhu 600 ℃ sampai arang habis, kemudian didinginkan dan
ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan WHO, 1992. Perhitungan hasil penetapan kadar abu total
dapat dilihat pada Lampiran 17, halaman 75.
3.5.7 Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam
Abu yang telah diperoleh dalam penetapan kadar abu total, dididihkan dalam 25 ml asam klorida 2 N selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam
asam dikumpulkan, disaring melalui kertas saring bebas abu, kemudian dicuci dengan air panas. Residu dan kertas saring dipijarkan pada suhu 600
℃ sampai bobot tetap, kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu tidak larut dalam
Universitas Sumatera Utara
47 asam dihitung terhadap bahan yang dikeringkan WHO, 1992. Pehitungan hasil
penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam dapat dilihat pada Lampiran 17, halaman 75 sampai 76.
3.6 Skrining Fitokimia 3.6.1 Pemeriksaan alkaloida