1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan latar belakang Standar Nasional Pendidikan mata pelajaran bahasa Indonesia bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua mata
pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu para peserta didik mengenali dirinya, dan budaya orang lain, mengembangkan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya sastra. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan
kualifikasi minimal kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap
bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional,
nasional, dan global Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
2
Menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi adalah salah satu kompetensi dasar yang membekali siswa agar mencapai tujuan tersebut.
Selain sebagai sarana untuk membantu siswa memahami gagasan penulis juga membuat siswa lebih apresiatif terhadap suatu karya sastra khusunya
puisi sehingga dapat mengembangkan daya kreasi, imajinasi, dan menambah kepekaan batin.
Di dalam Standar Isi kurikulum 2006 berbasis kompetensi, pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat membekali siswa dengan
keterampilan, tidak hanya pengetahuan saja. Keterampilan melakukan musikalisasi puisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang disajikan di
kelas IX semester 1 satu . Sesuai dengan standar isi dan KTSP SMP Nereri 2 Toroh
Kabupaten Grobogan, pembelajaran bahasa Indonesia KD 6.2 Menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi dengan berpedoman pada kesesuaian isi
puisi dan suasana irama yang sudah dibangun mensyaratkan KKM yang harus dicapai 78. Namun demikian, hasil yang diperoleh siswa pada saat
penilaian cenderung kurang memuaskan karena siswa kurang berani berekspresi sehingga mempengaruhi pencapain KKM seperti yang
dialami oleh siswa SMP Negeri 2 Toroh kelas IX J tahun pelajaran 20162017. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar grafik lingkaran
berikut.
Gambar 1
3
Gambaran Awal Kemampuan Menyanyikan Puisi yang Sudah Dimusikalisasi di Kelas IX J SMP Negeri 2 Toroh Semester 1 Tahun
Pelajaran 20162017
Dari 34 siswa yang tuntas KKM 14 siswa 41,18 dan tidak tuntas KKM 20 siswa 58,82. Hal ini disebabkan siswa kurang berani berekspresi
ketika menyanyikan puisi yang sudah dimusikalsasi. Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran, dari 34 siswa baru 15 siswa berani
menyanyikan puisi dengan ekspresi sesuai suasana, dan irama puisi. Ada juga siswa yang sudah berekspresi, tetapi kurang sesuai dengan
suasanairama puisi ada 2 siswa . Sedangkan siswa yang lain menyanyi tanpa ekspresi. Dengan demikian kemampuan dan keberanian siswa kelas IX
J SMP Negeri 2 Toroh tahun pelajaran 20162017 masih rendah. Rendahnya kemampuan berekspresi siswa dalam menyanyikan
puisi disebabkan teknik menyanyikan puisi dilakukan perorangan . Rata- rata siswa merasa malu dan takut untuk berekspresi sesuai dengan isi dan
suasana puisi yang dinyanyikan. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti akan melakukan pembelajaran menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi
4
dengan teknik kolaborasi dengan membaca puisi. Diharapkan dengan tampil berdua dapat menambah keberanian siswa berekspresi.
B. Identifikasi Masalah