Tehnik Napas Dalam Tehnik Napas Dalam dan Batuk Efektif

dijalan napas, sekret di bronki dan eksudat di alveoli. Ketiga, fisiologis : Disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkial, PPOK, infeksi, asma, jalan napas alergik trauma. Pembersihan jalan napas yang efektif dibuktikan oleh pencegahan aspirasi; status pernapasan : Kepatenan Jalan Napas; dan status pernapasan : ventilasi tidak terganggu. Menunjukkan kepatenan jalan napas dapat dibuktikan oleh indikator gangguan gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan: kemudahan bernapas, frekuensi dan irama pernapasan, pergerakan sputum keluar dari jalan napas, pergerakan sumbatan keluar dari jalan napas. Contoh lain pasien akan : batuk efektif, mengeluarkan sekret secara efektif, mempunyai jalan napas yang paten, pada pemeriksaan auskultasi memiliki suara napas yang jernih, mempunyai irama dan frekuensi pernapasan dalam rentang normal, mempunyai funngsi paru dalam batas normal, mampu meneskripsikan rencana untuk perawatan di rumah Wilkinson, 2011.

1. Tehnik Napas Dalam

yaitu bentuk latihan nafas yang terdiri atas pernapasan abdominal diafragma dan purs lips breathing. Tujuan pernapasan : Abdominal memungkinkan napas dalam secara penuh dengan sedikit usaha. Purs lips breathing membantu klien mengontrol pernapasan yang berlebihan. Universitas Sumatera Utara Prosedur : atur posisi yang nyaman, flexikan lutut klien untuk merelaksasikan otot abdominal, letakkan 1 atau 2 tangan pada abdomen tepat dibawah tulang iga, tarik napas dalam melalui hidung jaga mulut tetap tertutup, hitung sampai 3 selama inspirasi, hembuskan udara lewat bibir seperti meniup purs lips breathing secara perlahan. Pernapasan diafragma Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen di rumah. Posisi penderita bisa duduk, telentang, setengah duduk, tidur miring ke kiri atau ke kanan, mendatar atau setengah duduk. Penderita meletakkan salah satu tangannya di atas perut bagian tengah, tangan yang lain di atas dada. Akan dirasakan perut bagian atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah membuka. Penderita perlu disadarkan bahwa diafragma memang turun pada waktu inspirasi. Saat gerakan ekskursi dada minimal. Dinding dada dan otot bantu napas relaksasi. Penderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi pelan-pelan melalui mulut purs lips breathing, selama inspirasi, diafragma sengaja dibuat aktif dan memaksimalkan protusi pengembangan perut. Otot perut bagian depan dibuat berkontraksi selam inspirasi untuk memudahkan gerakan diafragma dan meningkatkan ekspansi sangkar toraks bagian bawah. Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot perut untuk menggerakkan diafragma lebih tinggi. Pernapasan diafragma-abdominal dan PLB dilakukan bersama-sama untuk efisiensi pernapasan dan ventilasi paru. Pernapasan melalui Universitas Sumatera Utara penggunaan pergerakan difragma lebih baik daripada menggunakan otot asesoris pernapasan. Dengan demikian dapat mengurangi beban kerja saat bernapas Rosina, 2008. Gambar 2.2 Pergerakan Diafragma Saat Pernapasan Diafragma Pursed lips breathing PLB Menarik napas inspirasi secara biasa beberapa detik melalui hidung bukan menarik napas dalam dengan mulut tertutup. Kemudian mengeluarkan napas ekspirasi pelan-pelan melalui mulut dengan posisi seperti bersiul. PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi, Selama PLB tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung. Dengan pursed lips breathing PLB akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps saluran nafas kecil pada waktu ekspirasi. Rosina 2008 PLB meningkatkan tidal volume dan mengurangi udara yang terperangkap di alveoli. Berdasarkan penelitian saturasi oksigen PO 2 meningkat 3-4 pada banyak pasien yang melakukan PLB. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Mekanisme Pursed Lips Breathing

2. Batuk efektif