Infeksi dapat pula menyebar melalui darah dan limfe ke organ lain seperti :
a. Saluran Pencernaan Intestinal tuberculosis. Tuberculous peritonitis
yang menimbulkan ascites merupakan TBC lambung kedua yang paling umum.
b. Ginjal dan juga bagian-bagian dari sistem urogenital penyebab
kemandulan pada wanita. c.
Susunan saraf pusat, yang menyebabkan radang selaput otak tuberculous meningitis pada anak-anak.
d. Kerangka tubuh, mengakibatkan osteomyelitis.
Disamping ini juga organ lain dapat terkena infeksi, yaitu kulit lupus vulgaris, mata, pericardium jantung pericarditis, kelenjar adrenal
menyebabkan Addison’s disease dan simpul-simpul limfe. Di organ terinfeksi itu timbul abses bernanah atau pertumbuhan liar dari jaringan
pengikat yang selalu disertai dengan pembesaran simpul limfe. Tanpa pengobatan akhirnya dapat terjadi kerusakan hebat yang berakhir fatal.
5. Tanda dan Gejala
TBC merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Infeksi biasanya terjadi di bagian
atas paru-paru. Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh manusia dapat menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab TBC. Akan tetapi, pada
Universitas Sumatera Utara
saat kondisi tubuh seseorang melemah, bakteri tersebut dapat berkembang biak.
Gejala penyakit tuberkulosis TBC paru umum adalah batuk berdahak terus menerus selama 3 minggu atau lebih.
Pada tahap lanjut, dapat dijumpai dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas dan rasa
nyeri dada, badan lemak, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak
badan malaise, berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang 1bulan. Saat batuk atau bersin, penderita TBC
menebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet percikan dahak. Droplet yang mengandung kuman tersebut dapat bertahan di udara pada
suhu selama beberapa jam. Jika infeksi lebih buruk, gejala yang akan timbul yaitu :
dada sakit, batuk dengan mengeluarkan dahak atau darah, napas pendek.
Universitas Sumatera Utara
6. Patofisiologi
Basil Tuberkulosis Droplet Nukleat
Air borne infection
Implantasi kuman terjadi pada respiratori bronkial atau alveoli
Fokus primer Pasca primer
Kompleks primer Kompleks primer yang sembuh
Sembuh pada sebagian besar Reaktivitas kuman leukositosis
Tuberkulosis primer Reinfeksi endogen
Gejala respiratorik Tuberkulosis pasca primer
Penurunan kerja silia pada saluran napas
Batuk rejan Gejala sistemik
Penumpukan sekret
Gangguan bersihan jalan napas Terjadi robekan ankurisna Gangguan pemenuhan
arteri pulmonalis kebutuhan istirahat pada dinding kavitas
Universitas Sumatera Utara
Hemoptoe Terjadinya
penyebaran lesi yang meluas, limfogen, hematogen
Fisik Psikologis
Terjadinya proses
infeksi
Perdarahan perfusi Kecemasan Mempengaruhi pusat Hipermetabolisme
Pengaturan panas Mual, muntah
Hipertermi Stesol
Epinefrin Anoreksia
Gangguan bersihan Nadi meningkat Gangguan istirahat
jalan nafas Payah jantung
7. Pengobatan TB