9. Setelah pasien dapat melakukannya dengan benar, pasien dianjurkan
melakukan sendiri dan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan toleransi pasien dan memperhatikan kondisi respirasi pasien.
10. Pengukuran jumlah sekret dilakukan dua kali. Pertama kali diukur sebelum
intervensi. Selanjutnya pengukuran kedua dilakukan setelah intervensi dan pengukuran pertama dilakukan. Pengukuran pertama dan kedua dilakukan
oleh peneliti. 11.
Dianjurkan kepada pasien bila mengalami kondisi hemodinamik tidak stabil saat latihan: HR bertambah 20xmenit; RR 16xmenit atau
30xmenit; maka latihan dihentikan. Apabila ada keluhan sulit bernapas atau keluhan lainnya latihan juga dihentikan.
H. Analisa Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a.
Editing, dilakukan untuk memeriksa ulang kelengkapan data dan kejelasan semua data dari hasil pengukuran yang diperoleh dari
responden. b.
Coding, merupakan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
Universitas Sumatera Utara
dalam satu buku codebook untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
c. Cleaning data, data yang telah dimasukkan diperiksa kembali, untuk
memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan. Baik kesalahan dalam pengkodean maupun dalam membaca kode sehingga data siap
untuk dianalisis. d.
Entry data, adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi. Paket program komputer digunakan untuk mempermudah dan membantu
peng-entry dari kesalahan-kesalahan pengisian sekaligus untuk dianalisis lebih lanjut.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan tahap sebagai berikut: a.
Analisis Univariat Analisa ini akan digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel yang diukur dalam penelitian, yaitu rata-rata hitung mean dan simpangan baku standar deviasi volume sekret pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. b.
Analisis Bivariat Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan jumlah
sekret antara sebelum dan sesudah dilakukan tehnik napas dalam dan
Universitas Sumatera Utara
batuk efektif. Uji hipotesis dilakukan dengan dependen samples t-test uji paired samples t test.
Uji ini untuk mengetahui perbedaan volume sekret pre dan post pada kelompok intervensi dan perbedaan volume sekret pre
dan post pada kelompok kontrol. Bersihan jalan napas pasien dilakukan dengan mengobservasi
dengan tanda-tanda pasien tidak kesulitan saat bernapas, bunyi napas kembali normal. Pada analisis bivariat dilakukan uji homogenitas atau uji
kesetaraan untuk membandingkan karakteristik volume sekret pretest dan volume sekret postest yang dinilai telah memiliki kesamaan varian
homogen atau tidak, sehingga dilakukan uji kesetaraan. Apabila pada uji kesetaraan menunjukkan nilai p 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua volume sehingga dikatakan kelompok tersebut sebanding atau sama.
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang maka dilihat hasil uji Shapiro-Wilk. diperoleh hasil nilai kemaknaan untuk volume
pretest kelompok intervensi adalah 0,03 p 0,05. Untuk volume postest
kelompok intervensi diperoleh hasil nilai kemaknaan yaitu 0,080 p 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan ada pengaruh yang signifikan
sebelum dan sesudah pemberian batuk efektif dan napas dalam.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian efektifitas pengeluaran sekret dengan tehnik napas dalam dan batuk efektif pada pasien TB di Rumah Sakit
Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Berdasarkan data yang didapat jumlah pasien TB yang memenuhi kriteria inklusi selama masa penelitian bulan
September – Oktober 2013 adalah 30 orang. Dari 30 orang pasien, 15 pasien dijadikan sebagai kelompok intervensi yaitu kelompok yang dilakukan tindakan
batuk efektif dan napas dalam dan 15 pasien dijadikan sebagai kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak dilakukan tindakan batuk efektif. Kedua kelompok
dilakukan pengukuran volume sekret dan hasilnya dibandingkan. Berikut ini akan ditampilkan data-data hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Pada penelitian ini hasil analisis univariat menggambarkan karakteristik pasien TB paru yang digambarkan dengan distribusi frekuensi
responden berdasarkan Jenis kelamin, Umur, Tekanan Darah TD, Denyut nadi pulse, Respirasi Rate RR, Suhu tubuh, dan Nyeri yang dirasakan.
Universitas Sumatera Utara