dada dengan paru-paru. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah daripada tekanan atmosfer sehingga mencegah kolaps paru-paru.
Paru-paru mempunyai dua sumber suplai darah yaitu arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. Sirkulasi bronkial menyediakan darah
teroksigenasi dari sirkulasi sistemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan paru-paru. Arteri bronkialis berasal dari aorta
torakalis dan berjalan sepanjang dinding posterior bronkus. Vena bronkialis akan mengalirkan darah menuju vena pulmonalis. Arteri
pulmonalis berasal dari ventrikel kanan yang mengalirkan darah vena ke paru-paru dimana darah tersebut mengambil bagian dalam pertukaran gas.
Jalinan kapiler paru-paru yang halus mengitari dan menutupi alveolus merupakan kontak yang diperlukan untuk pertukaran gas alveolus dan
darah.
B. Fisiologi Pernapasan
1. Mekanisme Pernapasan
Paru memiliki struktur yang elastis dilindungi oleh tulang iga. Ventilasi membutuhkan gerakan dinding torak dan diafragma di bagian
dasar paru. Efek dari gerakan ini menambah dan mengurangi kapasitas dada. Bila kapasitas dada meningkat, udara masuk melalui trakhea saat
inspirasi karena tekanan di dalam dada lebih rendah dan paru mengembang. Bila dinding dada dan diafragma kembali keposisi semula
ekspirasi, paru mengempis dan mendorong udara keluar melalui bronkus
Universitas Sumatera Utara
dan trakea. Inspirasi terjadi selama sepertiga siklus pernapasan, selebihnya ekspirasi. Fase ekspirasi normal membutuhkan energi. Energi yang
dibutuhkan pada fase ekspirasi pasif sangat rendah Rosina, 2008.
2. Pengaturan Pernapasan
Menurut Syaifuddin, 2009 pengaturan pernapasan manusia yaitu : a.
Kontrol saraf pada waktu bernapas Pernapasan spontan ditimbulkan oleh ransangan ritmis neuron
motoris yang mempersarafi otot pernapasan otak. Ransangan ini secara keseluruhan tergantung pada impuls-impuls saraf. Pernapasan
berhenti bila medula spinalis dipotong melintang di atas nervus prenikus. Terdapat dua mekanisme saraf yang terpisah dalam
mengatur pernapasan yaitu bertanggung jawab untuk volunter yang terdapat pada korteks serebri melalui impuls neuron motoris melalui
traktus kortikospionalis dan yang lain untuk kontrol otomatis terletak dalam pons varolii dan medula oblongata, neuron motoris pernapasan
dan ini terletak pada bagian lateral dan ventral medula spinalis. b.
Pusat-pusat medula oblongata Ransangan ritmis pada medula oblongata menimbulkan
pernapasan otomatis. Daerah medula oblongata berhubungan dengan pernapasan secara klasik, dimana pusat pernapasan yang dekat dengan
nukleus traktus solitarius adalah sumber irama yang mengendalikan neuron motoris prenikus kontralateral. Neuron ini memproyeksikan
diri dan mengendalikan diri golongan ventral.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengaruh pons dan vagus
Ransangan ritmis neuron pusat pernapasan adalah spontan, tetapi diubah oleh pusat-pusat pons dan aferens nervus dari reseptor-
reseptor dalam paru-paru. Bila batang otak ditranseksi dipotong pada bagian inferior pons dan nervus vagus dibiarkan utuh, pernapasan
reguler akan terus berlangsung. Peranan fisiologis daerah pernapasan dan pons tidak pasti, tetapi yang jelas membuat ransang ritmis dari
neuron medula oblongata. d.
Pengaturan irama Mekanisme yang pasti bertanggung jawab untuk ransangan
spontan dari neuron-neuron medula oblongata dan tidak pasti neuron- neuron pernapasan golongan ventral dikendalikan oleh neuron-neuron
pernapasan golongan dorsal, jadi irama pernapasan tidak berasal dari golongan ventral. Peningkatan dalamnya pernapasan disebabkan oleh
paru-paru yang diregangkan lebih besar sebelum aktivitas penghambatan dari vagus sehingga cukup untuk melawan ransangan
neuron inspirasi yang lebih hebat. Kecepatan pernapasan meningkat sebab setelah ransangan pada vagus dan aferens, pneumotoksik
dengan cepat dilawan.
Universitas Sumatera Utara
C. Konsep Tuberkulosis