Pendidikan Keperawatan Penelitian Keperawatan Pelayanan Keperawatan

b. Melihat dan mengukur jumlah sekret pada kelompok intervensi dan kontrol pasien TB setelah dilakukan tehnik napas dalam dan batuk efektif. c. Membandingkan jumlah sekret pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan tehnik napas dlam dan batuk efektif.

E. Manfaat Penelitian

1. Pendidikan Keperawatan

Sebagai penambah wawasan dalam pengembangan ilmu keperawatan khususnya dalam mata kuliah Konsep Dasar Manusia agar mahasiswa keperawatan dapat melakukan tehnik napas dalam dan batuk efektif dengan benar sehingga efektif dalam mengeluarkan sekret.

2. Penelitian Keperawatan

Dapat memberikan kontribusi yang bernilai positif dalam dunia keperawatan sehingga dapat dijadikan sebagai data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan efektifitas tehnik napas dalam dan batuk efektif dalam mengeluarkan sekret dengan penyakit gangguan sistem pernapasan lainnya. Selain itu dapat memberikan pemikiran yang luas bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan menggunakan variable lain. Universitas Sumatera Utara

3. Pelayanan Keperawatan

Sebagai bahan masukan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk alternatif pemberian asuhan keperawatan pasien dengan peningkatan jumlah sekret pada pasien TB. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tindakan mandiri bagi pasien dengan penyakit TB baik di rumah sakit maupun ketika pulang ke rumah. Universitas Sumatera Utara 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dipaparkan teori konsep yang terkait dengan masalah yang nantinya akan digunakan sebagai bahan rujukan saat dilakukan pembahasan. Konsep terkait meliputi : anatomi pernapasan, fisiologi pernapasan, konsep tuberculosis , dan landasan teori tehnik napas dalam dan batuk efektif.

A. Anatomi Pernapasan

Paru-paru adalah salah satu organ sistem pernapasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh pleura parietalis dan pleura viseralis. Kedua paru- paru sangat lunak, elastis, sifatnya ringan terapung di dalam air, dan berada dalam rongga thorak. 1. Saluran Napas Bagian Atas Saluran pernapasan bagian atas mulai dari hidung menuju sinus, faring, tonsil dan adenoid, laring dan trakea. Rongga hidung memiliki vaskularisasi yang tinggi pada silia membran mukosa hidung. Sel-sel goblet mengeluarkan mucus untuk melapisi permukaan mukosa hidung. Melalui hidung udara masuk dan keluar paru disaring, dilembabkan dan dihangatkan. Sinus paranasal terdiri dari: frontal ethmoid, sphenoid, dan maksilari. Berperan untuk resonasi udara saat berbicara. Turbinasi terjadi pada konka dan udara kontak dengan membran mukosa yang hangat dan Universitas Sumatera Utara