Hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan program

diantaranya: nasyid, marawis, kaligrafi, muhadlarah, khatmul qur’anbaca tulis Al-Qur’an, tahfidzul Qur’an, tilawah dan tahsin Al- Qur’an, pengkajian dan diskusi agama dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat periodik diantaranya: Peringatan maulid, isra’ mi’raj, Musabaqah tilawtil Qur’an, dan pesantren kilat.

d. Hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan program

ekstrakurikuler keagamaan Oteng Sutisna menyebutkan beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh siswa, guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan program ekstrakurikuler kegiatan murid diantaranya: 1 Semua murid, guru dan personil administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program 2 Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan sejauh mungkin 3 Kegiatan murid hendaknya menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi pengajaran kelas, dan sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid 4 Kegiatan murid hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari keseluruhan program pendidikan di sekolah tidak sebagai tambahan atau kegiatan yang berdiri sendiri. 5 Pimpinan sekolah harus memperlihatkan dukungannya terhadap program kegiatan murid 6 Supervisi kegiatan murid harus termasuk dalam tanggung jawab pengajaran para guru dan guru juga harus paham bahwa ia adalah seorang penasehat dan penyuluh. 7 Dukungan finansial yang mencukupi harus diusahakan dan dukungan dimasyarakat hendaknya digalakkan. 8 Kepala sekolah bertanggung jawab penuh tentang program kegiatan murid. 25 Selain hal-hal diatas, motivasi, keaktifan dan sikap adalah merupakan beberapa hal yang sangat erat kaitannya dengan program ekstrakurikuler. “Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendukung orang untuk memenuhi kebutuhan.” 26 Kegiatan pembelajaran tanpa adanya motivasi kemungkinan besar akan jauh dari keberhasilan. Dalam hal ini motivasi sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan belajar yang diharapkan dapat tercapai. Keaktifan berasal dari kata aktif yang diawali dengan imbuhan ke dan diakhiri dengan imbuhan an. “Kata aktif berarti giat. Keaktifan adalah kegiatan, kesibukan.” 27 Dalam hal ini dapat dilihat sampai dimana keaktifan siswa dalam melaksanakan aktifitas ekstrakurikuler. “Sikap adalah suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang atau benda, dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh.” 28 Dengan dimensi sikap ini dapat diketahui apakah siswa suka, tidak suka atau bahkan acuh tak acuh terhadap kegiatan ekstrakurikuler yang diikutinya.

2. Perilaku keberagamaan