Kerangka Berfikir KERANGKA TEORI, KERANGKA BERFIKIR,

lunakanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai. Qs. Luqman: 18-19 50

3. kaitan antara Program Ekstrakurikuler keagamaan dengan perilaku

keberagamaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh para peserta didik sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup maupun lingkungan sekitar. 51 Dalam hal-hal tertentu, terutama berkaitan dengan aspek pendalaman spiritual dan moral peserta didik, kegiatan ekstrakurikuler harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga terjadi proses Conseling bimbingan dan pembinaan dalam kegiatan-kegiatan yang dikembangkan oleh peserta didik. Perilaku merupakan kegiatan individu yang menyangkut hal-hal yang disadari dan juga yang tidak disadari. Perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari sangat bermacam-macam. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dapat memberikan kontribusi terhadap perilaku keberagamaan seseorang. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam ekstrakurikuler seperti: kedisiplinan, persatuan, sosialisasi dan silaturrahim banyak memberikan sumbangan terhadap perilaku keberagamaan siswa. Dalam kehidupan, manusia membutuhkan peraturan, tanpa peraturan hidup manusia akan menjadi kacau. Seperti dalam menjalankan perintah- perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dapat terjadi karena adanya kedisiplinan atau ketaatan terhadap peraturan. Hal ini dapat membuat seseorang dapat bertanggung jawab atas segala perbuatannya terhadap Sang Pencipta.

B. Kerangka Berfikir

Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah pada dasarnya bertujuan untuk membentuk kualitas siswa secara menyeluruh baik intelektualitasnya maupun akhlaknya. Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor pembentuk perilaku seseorang. Kegiatan-kegiatan yang diprogramkan oleh sekolah dapat membentuk sikap atau perilaku seorang siswa. Namun pembentukan tersebut tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan melalui proses sosialisasi. 50 Depatremen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya..., h. 582. 51 Departemen Agama RI, Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam,.., h. 4 Di sekolah proses pembelajaran dan pengajaran tidak bisa bertumpu hanya pada kegiatan kurikuler atau intrakurikuler saja. Tetapi juga harus didukung oleh kegiatan-kegiatan pengembangan diluar kelas yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang mengarah pada pembentukan sikap dan kepribadian siswa, berkaitan dengan aspek-aspek rasionalitas, intelektualitas, emosi, dan spiritualitas dalam dirinya. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa bisa melatih dirinya agar benar-benar mampu memerankan dirinya dalam kehidupan sosial. Disamping itu, melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa mempunyai ruang yang luas untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya. Dan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, berarti siswa telah menambah pengalaman-pengalaman yang bersifat keagamaan dalam hidupnya, dan pengalaman-pengalaman yang bersifat keagamaan ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan seseorang guna menjadi rujukan dalam bersikap. Seperti dikatakan Zakiah Daradjat, Semakin banyak pengalaman yang bersifat keagamaan dilalui seseorang, maka semakin banyaklah unsur agama dalam pribadinya. Kepribadian yang banyak mengandung unsur agama itu pasti akan banyak pula memantulkan tindak dan sikap agama pada orang itu. 52 Maka jelaslah bahwa sikap dan perilaku seseorang dapat terbentuk melalui interaksi sosial atau proses belajar yang terjadi pada setiap individu atau oleh pengalaman-pengalaman yang ditempuh seseorang dalam hidupnya. Oleh karena itu, sikap dapat dibentuk melalui proses pendidikan atau pembinaan seperti yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler begitu juga sikap keberagamaan seorang siswa dapat dibentuk melalui proses pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang diikutinya. Misalnya dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-Qur’an, siswa akan dapat membaca dan juga dapat menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar. Selanjutnya, diharapkan siswa dapat memahami apa-apa yang dibaca dan ditulisnya dengan memahami artinya sehingga akan tertanam dalam diri siswa 52 Zakiah Darajat, Pembinaan Remaja, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, h. 59. sifat-sifat yang ditemukannya dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dipelajarinya tersebut. Seperti: sifat tolong menolong dan saling nasihat menasihati dalam kebaikan antar sesama teman Qs. Al-‘Asr 1-3. Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan dampak pada pembentukan perilaku seseorang. Hal itu dikarenakan dalam kegiatan ekstrakurikuler terdapat nilai-nilai yang bersifat mendidik untuk membentuk perilaku keberagamaan seseorang.

C. Pengajuan Hipotesis