Lembar Observasi Tes kemampuan

50

3. Lembar Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Pengamatan pembelajaran pada tiap siklus masih berorientasi pada aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Selain aktivitas, juga ada beberapa hal yang dilakukan pengamatan seperti, persiapan guru sebelum mengajar, media dan sumber yang digunakan. Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw pada Konsep Hidrokarbon No. Aspek yang diamati 1. Tahap Awal a. Ketika memulai pelajaran b. Guru memotivasi siswa c. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok 2. Tahap Ahli d. Guru melaksanakan pembelajaran dengan urutan yang logis. e. Guru memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pelajaran. f. Siswa berkumpul dalam kelompok ahli. g. Guru mengklarifikasi petunjuk atau penjelasan bila siswa salah mengerti. h. Penggunaan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran. 3. Tahap Serangkai i. Pengorganisasian siswa agar berpartisipasi aktif j. Kesempatan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran k. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran l. Membuat rangkuman pelajaran m. Melaksanakan tindak lanjut 4. Kesan Umum n. Keefektifan pembelajaran o. Penggunaan waktu belajar secara efisien 51

4. Tes kemampuan

Tes kemampuan adalah metode pengumpulan data apabila peneliti akan melakukan perbandingan secara kuantitatif. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai materi setelah diberi panduan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dengan menggunakan metode tes ini, maka peneliti akan dapat mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I Aspek kognitif Proporsi No. Indikator C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 ∑ 1. Mengidentifikasi keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon. 2, 7 1, 3, 4, 5, 6 - - - - 7 28 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. 8, 13, 14 9, 10, 11, 12 - - - - 7 28 3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener. - 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 - - - - 7 28 4. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan dan tata namanya. - 24 22, 23, 25 - - - 4 16 Jumlah 5 17 3 - - - 25 100 52 Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II Aspek kognitif Proporsi No. Indikator C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 ∑ 1. Memberi nama senyawa dan menentukan rumus struktur dari alkana, alkena, dan alkuna. - 1, 3, 4, 5, 6 2 - - - 6 24 2. Menyimpulkan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strukturnya. - 9 7, 8 - - - 3 12 3. Menentukan isomer struktur dan isomer geometri 11, 10,12, - - 13 - 4 16 4. Menentukan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, da alkuna. 15, 16 14 17, 18 - - - 5 20 5. Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon dalam kehidupan sehari-hari. - - 19, 20 - - 2 8 6. Menentukan suatu senyawa karbon dengan memberikan beberapa contoh yang ada baik dari makhluk hidup maupun benda mati. - 21, 22, 25 23, 24 - - 5 20 Jumlah 3 11 6 4 1 25 100 Keterangan: C 1 : Hafalaningatan C 4 : Analisis C 2 : Pemahaman C 5 : Sintesis C 3 : Penerapan C 6 : Evaluasi Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom, dkk. dikategorikan lebih terinci secara hirarki ke dalam enam jenjang kemampuan, yakni 6 : a. Hafalan C1 Jenjang hafalan ingatan meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang lebih dipelajarinya. 6 Tonih Feronika dan Burhanuddin Milaman, Evaluasi Pendidikan Kimia Modul. Jakarta: Program Studi Pendidikan Kimia FITK, 2006, h. 5-8. 53 b. Pemahaman C2 Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu eksplorasi dan interpolasi serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. c. Penerapan C3 Yang termasuk jenjang penerapan ialah kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit. d. Analisis C4 Jenjang analisis meliputi kemampuan-kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta hubungan antara komponen informasi tersebut menjadi jelas. e. Sintesis C5 Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya kemampuan merencanakan eksperimen, menyusun karangan laporan praktikum, artikel, rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek, peristiwa dan informasi lainnya. f. Evaluasi C6 Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan. 54 Adapun yang menjadi indikator keberhasilan penelitian ini adalah: a. Aspek kognitif 1 Meningkatnya rata-rata hasil belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. 2 Adanya peningkatan hasil belajar kimia siswa pada konsep hidrokarbon berdasarkan ketuntasan belajar, yaitu ≥65,00. b. Aspek psikomotor 1 Terciptanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tugas kelompok. 2 Adanya keaktifan siswa dalam melaksanakan kegiatan jigsaw. c. Aspek afektif 1 Meningkatkan sikap positif siswa terhadap diri sendiri, teman, dan guru. 2 Menumbuhkan sikap positif terhadap pelajaran kimia

H. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dokumen yang terkait

Improvingstudents’ Reading Comprehension Of Narrative Text Through Jigsaw Technique (A Classroomaction Researchin The Second Grade Students Of Smp Ash-Sholihin Kebon Jeruk)

0 11 99

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw sebagai upaya mengatasi miskonsepsi siswa terhadap konsep sel : penelitian tindakan kelas di MA Pembangunan UIN Jakarta

2 7 189

Penerapan model pembelajaran direct instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep termokimia

0 2 18

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Termokimia

0 3 18

Penerapan Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Sistem Koloid (PTK Di Kelas XI IPA MAN 2 Kota Tangerang)

0 3 14

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Metode Group Investigation DI MTS NegeriI 1 Kota Tangerang Selatan

0 3 6