Alkena Konsep Senyawa Hidrokarbon

32 n-pentana Isopentana atau 2-metilbutana neopentana atau 2,2-dimetilpropana f Jika terdapat 2 cabang dengan nomor yang sama dari kanan maupun kiri maka penomoran dipilih ke posisi yang banyak cabanggugus alkilnya. 4 Keisomeran Alkana Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul jumlah C sama tetapi rumus strukturnya berbeda.. Contoh: C 5 H 12 mempunyai isomer:

b. Alkena

Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap dua. Alkena mempunyai rumus umum : Tabel 2.4 Rumus Molekul dan Nama Alkena dengan Jumlah Atom C 2 sampai dengan C 10 49 n = jumlah atom C Rumus Molekul Nama Alkana 2 3 4 5 6 7 8 9 10 C 2 H 4 C 3 H 6 C 4 H 8 C 5 H 10 C 6 H 12 C 7 H 14 C 8 H 16 C 9 H 18 C 10 H 20 Etena Propena Butena Pentena Heksena Heptena Oktena Nonena Dekena 49 Michael Purba, Kimia untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2004, h. 119. C n H 2n 33 Cl 1 Sifat-sifat Alkena a Titik leleh dan titik didih alkena meningkat seiring dengan bertambahnya atom C. Pada suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, suku-suku sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud padat. b Senyawa tak jenuh seperti alkena dapat mengalami reaksi adisi , yaitu pemutusan ikatan rangkap tak jenuh menjadi ikatan tunggal jenuh dengan cara mengikat atom-atom lain. Zat yang diikat biasanya adalah H 2, halogen F 2 ,Cl 2 ,Br 2 ,I 2 . Contoh: H 2 C = CH 2 + H 2 H 3 C - CH 3 │ H 2 C = CH – CH 2 – CH 2 + HCl H 3 C – CH – CH 2 – CH 3 c Alkena dapat mengalami polimerisasi yaitu penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul raksasa sehingga mempunyai rantai karbon yang sangat panjang yang disebut Polimer. Contohnya senyawa etena ketika dipolimerisasi menjadi polietena. 2 Tata Nama Alkena a Nama alkena diturunkan dari nama alkana dengan jumlah atom C sama, dengan mengganti akhiran ana menjadi ena. b Rantai utama dipilih rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. c Penomoran dimulai bukan dari yang dekat dengan cabang, melainkan yang dekat dengan atom C ikatan rangkap. Untuk rantai lurus diawali dengan angka yang menunjukkan letak ikatan rangkap. Mis: 5-metil-1-heksena d Jika rantai C bercabang :  Tentukan rantai C terpanjang utama yang menjadi nama alkena.  Atom-atom C yang tidak terletak pada rantai utama merupakan cabang berupa gugus alkil. 34  Beri nomor pada atom-atom C rantai utama sehingga atom C yang mengikat gugus alkil mendapat nomor terkecil pemberian nomor dimulai dari atom C yang paling dekat dengan gugus alkil. e Alkil-alkil yang sejenis digabungkan dengan awalan di 2, tri 3, tetra 4, dst. f Penulisan urutan gugus alkil berdasarkan abjad. Contoh: Jika terdapat dua gugus yaitu metil m dan etil e, urutan penulisannya dimulai dari etil, kemudian metil. g Jika sebuah atom C pada rantai utama mengikat beberapa gugus yang sama atau berbeda, maka penulisan nomor atom diulangi. h Jika terdapat 2 cabang dengan nomor yang sama dari kanan maupun kiri maka penomoran dipilih ke posisi yang banyak cabanggugus alkilnya. i Jika ada lebih dari 1 ikatan rangkap maka letak ikatan rangkap disebut jadi satu dan diberi awalan di = 2, tri = 3, dst di depan akhiran –ena. Contoh: 3-etil-5-metil-1,3-heksadiena. 3 Keisomeran Alkena Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul jumlah C sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Contoh: Butena C 4 H 8 mempunyai dua isomer. CH 3 = CH 2 – CH 2 – CH 3 1-butena CH 3 – CH = CH – CH 3 2-butena CH2 = C – CH3 CH 3 2-metilpropena 35 C n H 2n-2

c. Alkuna

Dokumen yang terkait

Improvingstudents’ Reading Comprehension Of Narrative Text Through Jigsaw Technique (A Classroomaction Researchin The Second Grade Students Of Smp Ash-Sholihin Kebon Jeruk)

0 11 99

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw sebagai upaya mengatasi miskonsepsi siswa terhadap konsep sel : penelitian tindakan kelas di MA Pembangunan UIN Jakarta

2 7 189

Penerapan model pembelajaran direct instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep termokimia

0 2 18

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Termokimia

0 3 18

Penerapan Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Sistem Koloid (PTK Di Kelas XI IPA MAN 2 Kota Tangerang)

0 3 14

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Metode Group Investigation DI MTS NegeriI 1 Kota Tangerang Selatan

0 3 6