pembentukan kepribadian anak dimana anak akan menyerap seluruh pengalaman yang ditangkap oleh inderanya tanpa seleksi, pengalaman itu tidak
akan hilang dan akan membentuk pola kepribadian. Oleh karenanya, keluarga menempati urutan pertama dan utama dalam rangka pelaksanaan, pembinaan,
dan pengembangan moral anak. Pendidikan yang diterima anak dari orang tuanya merupakan dasar dari pembinaan dan pengembangan moral selanjutnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat sebuah karya ilmiah dengan judul “ Peranan Keluarga Terhadap
Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa betapa pentingnya kontribusi keluarga agar proses perkembangan aspek emosional anak berjalan
sesuai dengan yang kita harapkan. Berdasarkan kenyataan yang ada, maka alasan saya membahas peran keluarga disebabkan timbulnya beberapa masalah,
antara lain : a.
Tidak adanya kontribusi dari keluarga berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan emosional anak
b. Kurangnya kesadaran orang tua bahwa keluarga sebagai lingkungan
pendidikan yang utama dan pertama c.
Mayoritas orang tua lebih menekankan IQ daripada EQ d.
Sebagian orang tua belum memberikan keteladanan yang baik sebagai modal utama pembentukan kepribadian anak
e. Orang tua kurang memperhatikan sikap dan perilaku anak
f. Aspek emosional anak sangat dipengaruhi oleh keadaan dan kondisi
keluarga.
C. Pembatasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini mempunyai arah dan tujuan yang jelas, maka penulis membatasi masalah pada peran keluarga terhadap perkembangan
kecerdasan emosional anak. a.
Peranan keluarga ialah tindakan, kewajiban orang tua terhadap anaknya baik dalam mendidik, membimbing, melindungi dan
menghidupi dengan cara-cara yang tepat dan kondisi keluarga tempat si anak tinggal.
b. Kecerdasan emosional ialah kemampuan anak untuk memahami
perasaan dan emosi diri sendiri maupun orang lain, sehingga bisa berinteraksi dengan baik. Kecerdasan emosi juga melahirkan sifat dan
sikap positif seperti percaya diri, jujur, rendah hati, sabar, empati, bijaksana dan lain sebagainya.
c. Usia anak dibatasi 3-6 tahun. Karena pada usia ini, proses
perkembangan anak sangat pesat. Menurut Freud, pembentukan kepribadian dan kecerdasan anak terjadi pada masa lima tahun
pertama. Masa ini merupakan masa peka ketika anak mudah sekali menerima rangsangan baik dari dalam maupun dari luar dirinya.
10
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan pokok, yaitu :
“Bagaimana peranan keluarga terhadap perkembangan emosional anak ?”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian