92 Nilai R
2
menerangkan tingkat hubungan antar variabel-variabel independen X dengan variabel dependen Y. Pada Tabel di atas dapat dilihat
bahwa nilai R sebesar 0.977 atau 97.7. Artinya hubungan antara variabel independen yaitu LDR, QR, IPR, LAR, LLR, CRR terhadap variabel dependen
yaitu CAR adalah 97.7. Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai R Square R
2
sebesar 0.955 atau 95.5. Artinya variabel independen yaitu LDR, QR, IPR, LAR, LLR, CRR dapat
menerangkan variabel dependen yaitu CAR sebesar 95.5. Adjusted R Square
merupakan nilai R
2
yang disesuaikan sehingga gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model, dari tabel di atas dapat
dilihat bahwa nilai Adjusted R Square R
2
adalah sebesar 0.902 atau 90.2. Nilai Standard Error of The Estimate
merupakan kesalahan standar dari penaksiran sebesar 0.46.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil temuan penelitian ini: Nilai hasil signifikan hasil chi square sebesar 0.003 dimana lebih kecil
dari 0,05. Artinya, tredapat pengaruh yang signifikan secara simultan Loan to Deposit Ratio, Quick Ratio, Investing Policy Ratio, Loan to Asset Ratio, Liquidity
Risk Ratio, Credit Risk Ratio.
4.5.1. Pengujian Hipotesis Pertama Loan to Deposit Ratio
Variabel LDR menunjukkan nilai koefisien sebesar -3.749 dengan tingkat signifikan 0.013 yang lebih besar dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Loan to
deposit ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio atau
Universitas Sumatera Utara
93 kata lain H1 ditolak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Krisna
2008 menunjukkan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio LDR dengan Capital Adequacy Ratio
CAR tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio
. Apabila pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan lebih besar daripada pertumbuhan jumlah dana yang dihimpun maka nilai LDR bank tersebut akan
semakin tinggi. Semakin tinggi rasio tersebut mengindikasikan semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit akan menjadi semakin besar. Suatu bank yang memiliki alat-alat likuid yang sangat terbatas
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, akan ada kemungkinan penyediaan likuiditas tersebut akan diambil dari permodalannya Faisal Abdullah, 2003:55.
Dengan kata lain, peningkatan nilai LDR yang disebabkan oleh pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah dana yang
dihimpun akan menyebabkan menurunnya nilai CAR suatu bank. Penurunan nilai CAR tersebut merupakan sebagai upaya bank dalam memberikan kepercayaan
dan perlindungan kepada nasabahnya dengan menambah dananya melalui modal sendiri untuk membiayai jumlah kredit yang diberikan.
4.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua Quick Ratio
Variabel Quick Ratio menunjukkan nilai koefisien sebesar – 5.218 dan
signifikan sebesar 0.003 hal ini menunjukkan bahwa Quick Ratio berpengaruh signifikan terhadap capital adequacy Ratio atau dengan kata lain H2 diterima. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh sitanggang, 2012 yang menunjukkan bahwa Quick Ratio berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio.
Universitas Sumatera Utara
94 Semakin besar Quick Ratio semakin tinggi likuiditas perbankan tersebut
yang berarti Quick ratio atau rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali kewajibannya kepada para
deposannya dengan aset tunai yang dimilikinya. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan bahwa suatu perusahaan perbankan mengalami kesulitan kas.
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban- kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan
memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir sebagai uang kas, walaupun
kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang Menurut Dendawijaya, 2006:74. Aktiva yang sangat likuid mudah dicairkan atau
diuangkan dengan utang lancar”.
4.5.3. Pengujian Hipotesis Ketiga Investing Policy Ratio