Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : Defenisi Operasional Variabel

59

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian Asosiatif bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan mengakses situs www.idx.co.id. Waktu pelaksanaan penelitian adalah mulai bulan Maret 2015 sampai dengan September 2015.

3.3. Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2010- 2014. 2. Data laporan keuangan perusahaan yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan perbankan yang dipublikasikan selama periode 2010-2014 3. Penelitian ini menggunakan 7 variabel yaitu 6 variabel bebas dan 1 variabel terikat, yang terdiri dari: a. Variabel bebas, yaitu Loan to Deposit Ratio, Quick Ratio, Investing Policy Ratio, Loan to Asset Ratio, Liquidity Risk Ratio, Credit Risk Ratio b. Variabel terikat, yaitu rasio kecukupan modal yang diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio Universitas Sumatera Utara 60

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi Operasional merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Parameter yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah: 1. Capital Adequacy Ratio Y Capital Adequacy Ratio CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko Dendawijaya, 2001:144. Besarnya CAR suatu bank dapat dihitung dengan rumus berikut Dendawijaya, 2001:144: CAR = x 100 ATMR = Aktiva Tertimbang Menurut Risiko b. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, enam variabel independen yang digunakan terdiri atas Loan to Deposit Ratio, Quick Ratio, Investing Policy Ratio, Loan to Deposit Rstio, Liquidity Risk dan Credit Risk Ratio . 1. Loan to Deposit Ratio X 1 Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio yang dipergunakan untuk melihat likuiditas perusahaan. Rasio ini mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana yang diterima bank. Loan to Deposit Universitas Sumatera Utara 61 Ratio LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. LDR dapat pula digunakan menilai strategi manajemen bank. Manajemen bank yang konservatif biasanya memiliki LDR relatif rendah, sebaliknya jika LDR melebihi batas toleransi dikatakan manajemen bank sangat ekspansifagresif Dendawijaya. 2006:121. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus : LDR = 2. Quick Ratio X 2 Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Menurut Abdullah 2005:126 rasio ini dapat dihitung dengan rumus : QR = x 100 3. Investing Policy Ratio X 3 Rasio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada para deposannya dengan melikuidasi surat berharga yang dimilikinya. Surat berharga yang dimaksud adalah surat berharga yang dapat dicairkan sewaktu – waktu Arifin dan Syukri 2006:142. Berikut rumus Investing Policy Ratio : IPR = x 100 Universitas Sumatera Utara 62 4. Loan Asset Ratio X 4 Loan Asset Ratio LAR digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit melalui jaminan sejumlah aset yang dimiliki Abdullah, 2003. Rasio ini merupakan perbandingan seberapa besar kredit yang diberikan bank dibandingkan dengan besarnya total aset yang dimiliki bank. Semakin besar kredit yang disalurkan maka semakin rendah risiko kredit yang mungkin dihadapi karena kredit yang disalurkan didanai dengan aset yang dimiliki. Loan Asset Ratio LAR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Dendawijaya, 2005:45. Rasio ini dihitung dengan rumus : LAR = x 100 5. Liquidity Risk Ratio X 5 Liquidity Risk Ratio LRR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur risiko yang akan dihadapi bank apabila gagal dalam memenuhi kewajiban terhadap para deposannya dengan harta likuid yang dimilikinya Arifin dan Syukri 2006:142. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah: LRR = x 100 6. Credit Risk Ratio X 6 Risiko kredit credit risk adalah risiko kerugian yang diderita bank, terkait dengan kemungkinan bahwa pada saat jatuh tempo, counterparty-nya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada bank Ali, 2006:195. Risiko kredit terjadi pada saat pihak kreditur dan debitur melakukan tindakan yang tidak hati- hati dalam melakukan keputusan kredit. CRR dihitung dengan rumus : Universitas Sumatera Utara 63 CRR = x 100 Operasionalisasi Variabel dalam penelitian ini secara garis besar digambarkan pada Tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Pengukuran Skala Capital Adequa cy Ratio CAR = x 100 Rasio Loan to Deposit Ratio LDR = x 100 Rasio Quick Ratio QR= x 100 Rasio Investing Policy Ratio IPR= x 100 Rasio Loan to Asset Ratio LAR= x 100 Rasio Liquidity Risk Ratio LRR= x 100 Rasio Cr edit Risk Ratio CRR= x 100 Rasio Sumber: Berbagai penelitian terdahulu

3.5. Jenis dan Sumber Data