Perhitungan Faktor Evaluasi untuk BPD SUMUT

bobot 0,192 atau 19,2, fasilitas tekhnologi dengan nilai bobot 0,140 atau 14, prosedur pelayanan dengan nilai bobot 0,100 atau 10, suku bunga dengan nilai bobot 0,076 atau 7,6, lokasi bank dengan nilai bobot 0,040 atau 4.

3.7 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk BPD SUMUT

Perbandingan berpasangan untuk BPD SUMUT pada 6 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa perbankan yaitu perbandingan berpasangan antara Jaminan keamanan JK terhadap reputasi bank RB , lokasi bank LB, prosedur pelayanan PP, fasilitas tekhnologi FT dan suku bunga perbankan SB. Perbandingan berpasangan antara reputasi bank RB dengan lokasi bank LB, prosedur pelayanan PP, fasilitas tekhnologi FT, dan suku bunga SB sampai pada perbandingan berpasangan antara fasilitas tekhnologi FT terhadap suku bunga SB sehingga diperoleh hasil preferensi dalam matriks resiprokal sebagai berikut: Tabel 3.20 Matriks Faktor Evaluasi untuk BPD SUMUT JK RB LB PP FT SB JK 1 3 2 3 3 2 RB 13 1 12 3 5 ½ LB 12 2 1 2 4 3 PP 13 13 12 1 12 13 FT 13 15 14 2 1 13 SB 12 2 13 3 3 1 Perhitungan matriks untuk BPD SUMUT adalah: Tabel 3.21 Matriks Faktor Evaluasi untuk BPD SUMUT yang didesimalkan JK RB LB PP FT SB JK 1,000 3,000 2,000 3,000 3,000 2,000 RB 0,333 1,000 0,500 3,000 5,000 0,500 LB 0,500 2,000 1,000 2,000 4,000 3,000 PP 0,333 0,333 0,500 1,000 0,500 0,333 FT 0,333 0,200 0,250 2,000 1,000 0,333 SB 0,500 2,000 0,333 3,000 3,000 1,000 ∑ 3,000 8,533 4,583 12,500 18,000 7,167 Universitas Sumatera Utara Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.22 Matriks Faktor Evaluasi untuk BPD SUMUT yang dinormalkan JK RB LB PP FT SB Vektor eigen yang dinormalkan JK 0,333 0,352 0,436 0,240 0,167 0,279 0,301 RB 0,111 0,117 0,109 0,240 0,278 0,070 0,154 LB 0,167 0,234 0,218 0,160 0,222 0,419 0,237 PP 0,111 0,039 0,109 0,080 0,111 0,047 0,083 FT 0,111 0,023 0,055 0,040 0,056 0,047 0,055 SB 0,167 0,234 0,073 0,240 0,0167 0,140 0,170 Selanjutnya nilai eigen maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: = 3,000 x 0,301 + 8,533 x 0,154 + 4,583 x 0,237 + 12,500 x 0,083 + 18,000 x 0,055 + 7,167 x 0,170 = 6,551 Karena matrik berordo 6 yakni terdiri dari 6 alternatif, maka nilai indeks konsistensinya CI yang diperoleh adalah: CI = = = = 0,110 Untuk n = 6, RI =1,240 tabel skala Saaty, maka: CR = = = 0,089 0,100 Karena CR 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten. Dari hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh urutan faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menggunakan jasa BPD SUMUT yakni jaminan keamanan menjadi faktor utama dengan nilai bobot 0,301 atau 30,1, lokasi bank dengan nilai bobot 0,237 atau 23,7, suku bunga dengan nilai bobot 0,170 atau 17, reputasi bank Universitas Sumatera Utara dengan nilai bobot 0,154 atau 15,4, prosedur pelayanan dengan nilai bobot 0,083 atau 8,3, fasilitas tekhnologi dengan nilai bobot 0,055 atau 5,5.

3.8 Perhitungan Total Rangking Prioritas Global

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51