BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejarah panjang perbankan yang pada awalnya dimulai dari zaman Babylonia,dilanjutkan ke jaman Yunani Kuno dan Romawi telah mengalami banyak
perkembangan dan kemajuan. Bank yang pada awalnya ditujukan sebagai tempat tukar menukar uang, selanjutnya berkembang menjadi tempat penitipan uang dan
peminjaman uang. Demikian halnya dengan perkembangan perbankan di Indonesia yang tidak terlepas dari pengaruh penjajahan Hindia Belanda juga mengalami banyak
kemajuan.
Namun demikian, perjalanan panjang dunia perbankan ini tidaklah selalu mulus. Beberapa kasus likuiditas bank di tanah air pada akhirnya menjadikan tingkat
kepercayaan konsumen terhadap jasa perbankan di Indonesia mulai berkurang. Hal ini mengakibatkan tingkat seleksi konsumen terhadap jasa perbankan juga semakin
meningkat.
Secara etimologi, bank berasal dari kata banco bahasa Italia yang artinya uang. Dari arti kata tersebut, bank didefenisikan sebagai perusahaan yang bergerak
dalam keuangan.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Universitas Sumatera Utara
Bank diklasifikasikan menjadi 3 tiga bagian yaitu bank berdasarkan fungsinya, bank berdasarkan kepemilikannya dan Bank berdasarkan kegiatan
operasionalnya. a. Bank berdasarkan fungsinya
1. Bank Sentral
Menurut UU No. 3 tahun 2004, bank sentral adalah lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran
yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan melaksanakan kebiajakan moneter, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi
sebagai leader of the last resort. Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.
2. Bank Umum
Menurut peraturan bank Indonesia No. 97PBI2007 adalah bank yang melakukan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum,
artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial Commercial Bank.
3. Bank Perkreditan Rakyat BPR
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Bank berdasarkan kepemilikannya
1. Bank milik pemerintah
Bank milik pemerintah adalah bank dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh
keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. 2.
Bank milik swasta nasional Bank milik swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga
dipertunjukkan untuk swasta pula.
Universitas Sumatera Utara
3. Bank milik asing
Bank ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki
oleh pihak luar negeri.
c. Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya
1. Bank Konvensional
Bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih
dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
2. Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip- prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank ini dalam operasinya
mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Adapun subyek penelitian yang akan dilakukan hanya pada bank milik pemerintah. Ditengah-tengah persaingan bank-bank dalam mempertahankan eksistensi
dan kepercayaan dari masyarakat yang menjadi konsumennya akibat kasus yang kerap menimpa dunia perbankan, bank milik pemerintah mampu bertahan dan menjadi
pilihan masyarakat .
Metode AHP merupakan metode yang tepat dalam merangking masing-masing faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa perbankan milik
pemerintah tersebut dengan melibatkan sejumlah preferensi dan responden, kriteria pilihan serta penyediaan satu skala penilaian tertentu, yang disusun dalam suatu
kuisioner sehingga hasil dari evaluasi dengan metode AHP ini dapat memberikan hasil optimum kepada bank dalam meneliti minat masyarakat untuk menjadi
konsumennasabah
Universitas Sumatera Utara
. Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang
digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun kontinu. Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran
actual atau dari suatu skala yang mencerminkan kekuatan perasaan dan preferensi relatif. AHP memiliki perhatian khusus tentang penyimpangan dari konsistensi,
pengukuran dan pada ketergantungan di dalam dan di antara kelompok elemen strukturnya. Sri Mulyono, 1996
1.2 Perumusan Masalah