BAB 3
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas secara khusus penetapan urutan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa perbankan dengan menggunakan
analytical hierarchy process AHP . Data yang diambil dari 30 responden sudah mewakili responden – responden lain yang tidak ikut mengisi kuisioner karena telah
dilakukan wawancara langsung dengan tiap – tiap responden.
3.1 Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
Hasil analisis preferensi gabungan dari 30 responden menunjukkan bahwa: dalam memberikan pelayanan jasa perbankan PT. Bank Mandiri PERSERO, 2 kali
lebih baik dari PT. Bank Negara Indonesia PERSERO, 4 kali lebih baik dari dari PT. Bank Rakyat Indonesia PERSERO, 7 kali lebih baik dari PT. Bank Tabungan
Negara PERSERO, 9 kali lebih baik dari PT. Bank Ekspor Indonesia PERSERO, dan 6 kali lebih baik dari Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Bank Negara
Indonesia BNI 4 kali lebih baik dari Bank Rakyat Indonesia BRI, 6 kali lebih baik dari Bank Tabungan Negara BTN, 8 kali lebih baik dari Bank Ekspor Indonesia
BEI, dan 7 kali lebih baik dari Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPD SUMUT. BRI 2 kali lebih baik dari BTN, 7 kali lebih baik dari BEI. BTN 2 kali lebih
baik dari BEI. Sedangkan BPD SUMUT 3 kali lebih baik dari BTN dan 4 kali lebih baik dari BEI.
Tabel 3.1 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Semua Kriteria
BNI MANDIRI
BRI BTN
BEI BPDSU
BNI 1
12 4
6 8
7 MANDIRI
2 1
4 7
9 6
BRI 14
14 1
2 7
1 BTN
16 17
12 1
2 13
BEI 18
19 17
12 1
¼ BPDSU
17 16
1 3
4 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua kriteria yang didesimalkan.
BNI MANDIRI
BRI BTN
BEI BPDSU
BNI 1,000
0,500 4,000
6,000 8,000
7,000 MANDIRI
2,000 1,000
4,000 7,000
9,000 6,000
BRI 0,250
0,250 1,000
2,000 7,000
1,000 BTN
0,167 0,143
0,500 1,000
2,000 0,333
BEI 0,125
0,111 0,143
0,500 1,000
0,250 BPDSU
0,143 0,167
1,000 3,000
4,000 1,000
∑ 3,685
2,171 10,643
19,500 31,000
15,583
Dengan unsur – unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen
dihasilkan dari rata –rata bobot bobot relatif untuk untuk setiap baris. Hasilnya dapat pada tabel berikut
Tabel 3.3 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang dinormalkan
BNI MANDIRI
BRI BTN
BEI BPDSU
Vektor eigen yang
dinormalkan BNI
0,271 0,230
0,376 0,308
0,258 0,449
0,315 MANDIRI 0,543
0,461 0,376
0,359 0,290
0,385 0,402
BRI 0,068
0,115 0,094
0,103 0,226
0,064 0,112
BTN 0,045
0,066 0,047
0,051 0,065
0,021 0,049
BEI 0,034
0,051 0,013
0,026 0,032
0,016 0,029
BPDSU 0,039
0,077 0,094
0,154 0,129
0,064 0,093
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya nilai eigen maksimum λmaksimum didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen
maksimum yang dapat diperoleh adalah: λmaksimum = 3,685 x 0,315 + 2,171 x 0,402 + 10,643 x 0,112 + 19,500 x
0,049 + 31,00 x 0,029 + 15,583 x 0,093 = 6,519
Karena matriks berordo 6 yakni terdiri dari 6 kriteria, nilai indeks konsistensi yang diperoleh :
CI = =
= = 0,104
Untuk n = 6, RI = 1,240 tabel Saaty, maka: CR = =
0,084 0,100
Karena CR 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten. Dari perhitungan tabel di atas menunjukkan bahwa : Bank Mandiri adalah
bank milik pemerintah yang paling bagus menurut masyarakat kelurahan Padang Bulan Medan dengan bobot 0,402 atau 40,2, berikutnya adalah BNI dengan bobot
0,315 atau 31,5 kemudian BRI dengan bobot 0,112 atau 11,2, BPDSU dengan bobot 0,093 atau 9,3, BTN dengan bobot 0,049 atau 4,9 dan BEI dengan bobot
0,029 atau 2,9.
3.1.1 Faktor Prioritas
Untuk memperoleh faktor prioritas pada tabel 3.2, disetiap baris dikalikan dan selanjutnya ditarik akar berpangkat n. Hasil dari setiap baris ini kemudian akan dibagi
dengan jumlah dari hasil semua baris.
Tabel 3.4 Matriks Faktor Prioritas
BNI MANDIRI
BRI BTN
BEI BPDSU
BNI 1,000
0,500 4,000
6,000 8,000
7,000 MANDIRI
2,000 1,000
4,000 7,000
9,000 6,000
BRI 0,250
0,250 1,000
2,000 7,000
1,000 BTN
0,167 0,143
0,500 1,000
2,000 0,333
BEI 0,125
0,111 0,143
0,500 1,000
0,250 BPDSU
0,143 0,167
1,000 3,000
4,000 1,000
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat diperoleh faktor prioritasnya yaitu:
= 2,960 = 3,803
= 0,978 = 0,447
= 0,251 = 0,812
∑ = 9,251
Faktor Prioritas : 2,960 : 9,251 = 0,320
3,803 : 9,251 = 0,411 0,978 : 9,251 = 0,106
0,447 : 9,251 = 0,048 0,251 : 9,251 = 0,027
0,812 : 9,251 = 0,088
3.2 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Bank Negara Indonesia BNI