36 atau rekomendasi dari karyawan yang sudah ada, dengan harapan
para pekerja sangat mengenal orang-orang yang memiliki profesi dan potensi untuk melakukan pekerjaan yang sama.
3. Advertising iklan Pendekatan ini dilakukan melalui pengiklanan di media massa, baik
media massa tertulis seperti surat kabar dan majalah yang dapat dibaca oleh publik maupun media elektronik seperti radio atau
televisi, dengan menginformasikan jabatan, persyaratan, dan keuntungan – keuntungannya.
4. State employment security agencies lembaga pemerintah State employment security agencies adalah lembaga pemerintah yang
membantu pencari tenaga kerja atau menghubungkan pencari kerja dengan yang membutuhkan tenaga kerja.
5. Educational Institution lembaga pendidikan Educational institution adalah lembaga-lembaga pendidikan umum
atau kejuruan yang berusaha membantu lulusannya untuk mencari kerja.
4. Metode-Metode Rekrutmen
Metode rekrutmen akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan. Metode rekrutmen calon karyawan baru adalah
“metode tertutup dan metode terbuka”. a. Metode tertutup
Metode tertutup adalah ketika penarikan hanya diinformasikan kepada para karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya, lamaran yang masuk
Universitas Sumatera Utara
37 relatif sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang
baik sulit. b. Metode terbuka
Metode terbuka adalah ketika penarikan diinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa cetak maupun elektronik, agar
tersebar luas ke masyarakat. Perusahaan mengharapkan dengan menggunakan metode terbuka banyak lamaran yang masuk sehingga
kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified lebih besar.
5. Hambatan-Hambatan Rekrutmen
Berdasarkan pengertian bahwa rekrutmen merupakan upaya untuk mendapatkan sejumlah calon karyawan yang berpotensi dan memenuhi syarat
untuk menjadi karyawan, terdapat sejumlah hambatan dalam perekrutan. Hambatan-hambatan tersebut dapat bersumber dari :
a. Kebijaksanaan organisasi organizational policies Kebijakan organisasi merupakan arah tindakan yang dipakai oleh
organisasi dalam pengelolaan kegiatan sumber daya manusia, yang meliputi : 1.
Kebijakan promosi dari dalam 2.
Kebijaksanaan kompensasi 3.
Kebijaksanaan penarikan tenaga lokal. b. Perencanaan sumber daya manusia human resource plan.
Perencanaan sumber daya manusia sebagaimana telah dijelaskan difokuskan untuk menentukan kebutuhan sumber daya manusia pada masa yang
akan datang, dan untuk menentukan berbagai program dan kebijakan yang akan membantu pelaksanaan perekrutan. Perencanaan sumber daya manusia ini dapat
Universitas Sumatera Utara
38 juga menjadi hambatan, misalnya hasil perencanaan sumber daya manusia
menentukan bahwa perekrutan karyawan dilakukan dengan mengutamakan sumber internal untuk memenuhi kebutuhan. Perencanaan sumber daya menjadi
hambatan untuk merekrut calon karyawan yang berpotensi. c. Affirmatif action plan.
Affirmatif action plan adalah tindakan yang harus menyesuaikan dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah, seperti tidak dibolehkan mendiskriminasi
calon karyawan berdasarkan jenis kelamin, etnis, agama, dan lain-lain, yang dapat menghambat proses penarikan karyawan yang paling berpotensi.
d. Persyaratan jabatan job requirement. Persyaratan jabatan yang ditentukan untuk menjadi landasan dalam proses
rekrutmen dapat tidak menunjukkan hubungan yang kuat dengan unjuk kerjanya. Persyaratan jabatan yang tidak akurat ini tentu saja akan mempengaruhi proses
pencapaian calon yang potensial bagi perusahaan. e. Kebiasaan perekrut recruiter habits.
Kebiasaan perekrut adalah suatu kebiasaan yang dilakukan ketika melakukan proses perekrutan pada masa-masa yang lalu. Kebiasaan ini dapat
meningkatkan keahlian seorang perekrut sehingga dalam pelaksanaan rekrutmen menjadi lebih baik.
f. Kondisi lingkungan eksternal environment condition. Kondisi lingkungan tempat organisasi berada tentu saja mempengaruhi
berhasil tidaknya proses perekrutan, sebab organisasi sangat tergantung pada lingkungan untuk tenaga kerja. Kondisi lingkungan disini menyangkut faktor-
faktor tenaga kerja seperti tingkat pengangguran dan tingkat persaingan.
Universitas Sumatera Utara
39 Perusahaan tidak akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja
dalam situasi tingkat pengangguran tingkat tinggi, tetapi dalam kondisi pengangguran rendah atau nol, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk
mendapatkan tenaga kerja. Tingkat persaingan yang tinggi berarti terdapat banyak perusahaan
sejenis yang beroperasi dalam bidang yang sama, yang tentu saja juga menginginkan jenis tenaga kerja yang sama. Perusahaan-perusahaan dalam hal
ini akan bersaing untuk mendapatkan tenaga kerja yang terbaik g. Biaya penarikan cost.
Biaya yang diperlukan untuk proses penarikan bisa sangat besar, yang mungkin tidak tersedia dalam anggaran perusahaan.
h. Perangsang incentive. Perangsang atau insentif yang diberikan agar para calon yang baik tertarik
untuk menjadi karyawan perusahaan dapat kurang menarik. Hal ini tentu saja ada kaitannya dengan biaya atau perusahaan yang kurang memperhatikan berbagai
kemungkinan perangsang yang lain, yang dapat meningkatkan ketertarikan calon karyawan untuk menjadi karyawan perusahaan.
E. Penempatan Kerja 1. Pengertian Penempatan Kerja