46 karyawan setelah menerima laporan seleksi selection report,.
4. Bagian seleksi karyawan atas dasar pelaksanaan fungsi horizontal memberikan laporan hasil seleksi calon tenaga kerja yang lulus seleksi
kepada bagian penempatan tenaga kerja untuk menempatkan tenaga kerja tersebut pada posisi yang tepat.
5. Bagian penempatan kerja melaporkanmempertanggungjawabkan segala kegiatannya kepada manajer tenaga kerja yang merupakan pihak yang
mendelegasikan kekuasaanatasan langsung kepada bagian penempatan kerja atas pelaksanaan fungsi dalam penempatan kerja,
Bagian seleksi karyawan dalam mekanisme kerja tersebut, sangat bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja sebelumnya. Bagian penempatan
kerja juga sangat bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja selanjutnya.
F. Hubungan Antara Sistem Rekrutmen Dengan Kesesuaian Penempatan Kerja
Setiap perusahaaan dalam mencari dan memilih calon karyawan, tentunya akan berusaha sebaik mungkian mendapatkan yang terbaik dan sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut. Usaha untuk mendapatkan calon karyawan yang baik tentunya perusahaan harus melakukan rekrutmen dengan
efektif. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencari dan mementukan calon karyawan yang akan diterima
atau ditolak perusahaan. Perusahaan menggunakan sistem rekrutmen yang baik, diharapkan agar perusahaan mendapatkan calon karyawan yang benar-benar
sesuai dengan posisijabatan yang dibutuhkan .
Universitas Sumatera Utara
47 Karyawan yang terpilih akan merasa puas apabila ditempatkan pada
jabatan yang sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Penempatan kerja yang sesuai pada posisi yang tepat bukan saja menjadi keinginan perusahaan
tetapi juga keingian para karyawan. Dengan demikian karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang dibebankan
kepadanya, sehingga karyawan dalam bekerja akan merasa senang dan bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya dalam memberikan hasil yang
terbaik bagi perusahaan. Demikianlah apabila proses rekrutmen yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan tepat, maka dapat menunjang kesesuaian
penempatan kerja karyawan yang pada akhirnya diharapkan akan mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Umum Perusahaan
Pembentukan perseroan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan proses pengambilalihan Perusahan-Perusahan Perkebunan Belanda pada
tahun 1958 oleh pemerintah RI yang dikenal sebagai proses ”Nasionalisasi” Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara PPN.
Embrio yang turut membentuk Perseroan berasal dari NV Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam RCMA dan NV Cultuur mij’de Oeskust CMO yang
merupakan Perusahaan Perkebunan Belanda yang beropersai di Indonesia sejak zaman kolonial pada masa Pemerintah Hindia Belanda.
Langkah awal Perseroan di mulai pada tahun 1958 dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara Baru cabang Sumatera Utara PPN Baru setelah
mengalami beberapa kali perubahan bentukstatus badan hukum sejalan dengan Undang - Undang UU dan Peraturan Pemerintah PP yang ada. Pada tahun
1968 PPN tersebut direorganisasikan menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan PNP yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk hukumnya
dialihkan menjadi PT. Perkebunan Persero. Pemerintah telah mencanangkan program restrukturisasi BUMN sub –
sektor Perkebunan melalui penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas terhadap kegiatan usaha BUMN. Dari program restrukturisasi tersebut telah dilakukan penggabungan 32 BUMN Perkebunan yaitu PT. Perkebunan I
sampai dengan XXXII dan 1 satu BUMN Peternakan yaitu PT.
Universitas Sumatera Utara