Prinsip Pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia HAM

masyarakat Indonesia yang dipahami oleh keseluruhan komponen sosial-budaya yang plural 38 . Secara generik, pendidikan multikultural memang sebuah konsep yang dibuat dengan tujuan untuk menciptakan persamaan peluang pendidikan bagi semua siswa yang berbeda-beda ras, etnis, kelas sosial dan kelompok budaya. Salah satu tujuan penting dari konsep pendidikan multikultural adalah untuk membantu semua siswa agar memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan peran-peran seefektif mungkin pada masyarakat demokrasi-pluralistik serta diperlukan untuk berinteraksi, negosiasi, dan komunikasi dengan warga dari kelompok beragam agar tercipta sebuah tatanan masyarakat bermoral yang berjalan untuk kebaikan bersama. Dalam implementasinya, paradigma pendidikan multikultural dituntut untuk berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini: - Pendidikan multikultural harus menawarkan beragam kurikulum yang merepresentasikan pandangan dan perspektif banyak orang. - Pendidikan multikultural harus didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada penafsiran tunggal terhadap kebenaran sejarah. - Kurikulum dicapai sesuai dengan penekanan analisis komparatif dengan sudut pandang kebudayaan yang berbeda-beda. - Pendidikan multikultural harus mendukung prinsip-prinisip pokok dalam memberantas pandangan klise tentang ras, budaya dan agama. 39 Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tema besar yang muncul dari prinsip-prinsip pendidikan multikultural berkaitan erat dengan manusia, kemanusiaan dan budaya 40 , yang berporos pada :

1. Prinsip Pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia HAM

Keterkaitan antara HAM dan pendidikan tidak dapat disangkal lagi, keduanya tidak dapat dipisahkan, karena antara keduanya terdapat hubungan eksistensial. Artinya, proses pendidikan tidak akan terlepas dari 38 HAR. Tilaar, Multikulturalisme…, hal. 185-190. 39 Pupu Saiful Rahmat, Wacana Pendidikan Multikultural di Indonesia; Sebuah Kajian terhadap Masalah-masalah Sosial yang Terjadi Dewasa ini, dalam httpwww.akhmadsudrajat. wordpress.com20080404wacana-pendidikan-multikultural-di-indonesia. 40 Lihat pula Moh. Miftahul Choiri, Pendidikan Multikultural…., yang menjabarkan prinsip- prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendidikan multikultural di Indonesia, antara lain : 1 Menekankan kualitas proses daripada hasil, 2 Memposisikan murid bukan sekedar obyek tapi subyek pendidikan, 3 Metode belajar bervariasi, 4 Menghargai perbedaan 5 Special treatment for special student, dan 6 menerapkan kurikulum pendidikan yang holistik. HAM, demikian pula HAM tidak memiliki arti apa-apa tanpa adanya proses pendidikan. Proses pendidikan adalah untuk merealisasikan HAM 41 Hal senada juga diungkapkan oleh Chalidijah Hasan yang mensyaratkan adanya prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus diperhatikan dalam pendidikan, antara lain : a Manusia memiliki sejarah, mahluk yang mampu melakukan self reflection, perenungan aksi masa lalu untuk sebuah kombinasi baru di masa depan. b Manusia adalah mahluk dengan segala individualitasnya merupakan masing-masing yang memiliki ciri khas tersendiri berdasarkan potensi- potensi yang dimilikinya. Kalau prinsip individualitas ini tidak dipahami, maka akan terjadi ketimpangan dan kesenjangan dalam pelaksanaan pendidikan. c Manusia selalu membutuhkan sosialisasi di antara mereka, manusia harus dipandang sebagai pribadi yang mesti diberi kesempatan untuk mengembangkan diri. d Manusia mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya. e Manusia dalam kebebasannya mengolah alam fikiran dan rasa telah menemukan sesuatu yang transendental. 42 Dalam aktifitas pendidikan manapun, peserta didik merupakan sasaran obyek dan sekaligus sebagai subyek pendidikan. Oleh sebab itu dalam memahami hakikat peserta didik, para pendidik perlu dilengkapi pemahaman tentang ciri-ciri umum peserta didik. Setidaknya secara umum peserta didik memiliki beberapa ciri yaitu; 1 Peserta didik dalan keadaan sedang berdaya, maksudnya ia dalam keadaan berdaya untuk menggunakan kemampuan, kemauan dan sebagainya. 2 Mempunyai keinginan untuk berkembang ke arah dewasa. 3 Peserta didik mempunyai latar belakang yang berbeda. 4 Peserta didik melakukan penjelajahan terhadap alam sekitarnya dengan potensi-potensi dasar yang dimiliki secara individu 43 41 H.A.R. Tilaar, Perubahan Sosial dan Pendidikan; Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia, Jakarta : Grassindo, 2002, cet. Ke-1, hal. 432. 42 Chalidijah Hasan, Kajian Pendidikan Perbandingan, Surabaya : Al-Ikhlas, 1994, cet. 1, hal. 14-15. 43 Muhaimin El Ma’hady, Multikulturalisme dan Pendidikan Multikultural dalam http:www.cyberschooldps.net - 27 February, 2008, 23:51

2. Prinsip Persamaan Derajat