kemarau karena hal ini berhubungan dengan masa istirahat bunga. Pemupukan baik dilakukan sebelum penanaman, saat penanaman, maupun beberapa waktu
setelah penanaman bertujuan untuk mengembalikan hilangnya hara tanaman karena pencucian dan fiksasi. Pada umumnya pemupukan kopi diberikan 2 kali
dalam satu tahun, terkecuali kopi muda, sebagai starter dapat diberikan lebih dari 2 atau 3 kali, hal ini mengingat kondisi tanaman yang bersangkutan. Tanaman
kopi termasuk tanaman yang rentan diserang hama dan penyakit. Serangan penyakit dapat melalui akar, batang, cabang, buah, dan daun. Upaya pengendalian
terhadap hama dan penyakit dilakukan secara alami, secara kimiawi, secara hayati, dan secara terpadu. Hama dan penyakit yang bisa menyerang pada
tanaman kopi diantaranya: hama bubuk buah, hama bubuk cabang, hama kutu putih, nematoda, dan cendawan akar coklat Syamsulbahri,1996.
Menurut Yahmadi 2007 waktu pemupukan harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan keadaan iklim. Oleh karena itu pemupukan hendaknya
dilakukan sebagai berikut: Awal musim hujan
: ½ dosis N + 1 dosis P Akhir musim hujan
: ½ dosis N + 1 dosis K Jenis pupuk yang sering digunakan untuk tanaman kopi adalah pupuk buatan
seperti Urea, TSP, dan KCl, serta pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos.
Menurut Puslit Koka 2009 tanaman kopi terdapat tiga tipe biji kopi yaitu: Large = 7,5 mm; Medium = 6,5 mm; dan Small = 5,5 mm. Dari indikator tersebut,
biji kopi yang bisa diekspor adalah biji kopi yang memiliki ukuran diatas 6,5 mm.
2.2.2 Teori Produksi
Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada komoditas tertentu agar komoditas tersebut mampu menghasilkan dengan baik. Faktor
produksi ini dikenal pula dengan istilah input, produksi faktor dan korbanan produksi. Faktor produksi memang sangat menentukan besar-kecilnya produksi
yang diperoleh. Pengalaman menunjukkan bahwa faktor produksi lahan, modal untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan aspek manajemen
adalah faktor produksi yang terpenting di antara faktor produksi yang lain. Hubungan antara faktor produksi input dan produksi output biasanya disebut
dengan fungsi produksi Soekartawi, 1993. Hubungan antara hasil produksi fisik output dengan faktor-faktor produksi
input ditunjukkan oleh suatu fungsi yang disebut dengan fungsi produksi. Untuk dapat menggambarkan fungsi produksi secara jelas dan menganalisa peranan
masing-masing faktor produksi maka salah satu faktor produksi dianggap variabel berubah-ubah sedangkan faktor lainnya dianggap konstan. Bentuk matematis
sederhana dari fungsi produksi dituliskan sebagai berikut Mubyarto,1995:68: Y = f X
1
,X
2
,............,X
n
dimana: Y
= hasil produksi fisik X
1
,X
2
,....,X
n
= faktor-faktor produksi Lebih lanjut Mubyarto 1995:78, menyatakan bahwa dalam suatu kegiatan
usaha tani juga berlaku hukum The Law of The Diminishing Returns yang dapat digunakan untuk menganalisis peranan masing-masing faktor produksi dengan
menganggap bahwa salah satu faktor produksi dianggap berubah-ubah sedang faktor produksi lainnya konstan. Asumsi tersebut berlaku bagi semua faktor
produksi. Gambar 2.1 menunjukkan ada tiga tahap penting dalam kegiatan produksi, yakni:
1 Pada tahap I, penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata-rata. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh dari tenaga
kerja masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan. Produsen akan menglami kerugian apabila berproduksi pada tahap ini.
2 Pada tahap II, berlaku hukum The Law of Deminishing Return, baik produksi marginal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan. Akan tetapi nilai
keduanya masih positif. Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai mencapai nilai maksimum.
3 Pada tahap III, produsen tidak mungkin melanjutkan produksi karena penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total sehingga produsen
akan mengalami kerugian.
Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan antara Total Product TP dengan Marginal Product
MP dan Average Product AP.
Gambar 2.1 Kurva Fungsi Produksi Sumber: Mubyarto 1995:78
Keterangan : TP
= Total Product MPL
= Marginal Product of Labor APL
= Average Product of Labor
2.2.3 Teori Penawaran