Pembentukan Harga Dunia Tinjauan Pustaka .1 Komoditas Kopi

Berdasarkan Gambar 2.6 terlihat bahwa sebelum terjadinya perdagangan dunia harga di negara A sebesar P 1 , sedangkan di negara B sebesar P 2 . Penawaran di pasar dunia akan terjadi jika harga dunia lebih tinggi dari P 1 , sedangkan permintaan di pasar dunia akan terjadi jika harga dunia lebih kecil dari P 2 . Pada saat harga dunia P W sama dengan P 1 maka di negara A tidak terjadi excess supply , namun di negara B akan terjadi excess demand sebesar s. Adapun jika harga dunia P W sama dengan P 2 maka di negara A akan terjadi excess supply sebesar r, namun di negara B tidak terjadi excess demand. Dari P 1 dan P 2 tersebut maka akan terbentuk kurva S W dan D W di pasar dunia, dimana perpotongan antara kurva S W dan D W akan menentukan harga yang terjadi di pasar dunia sebesar P W . Dengan adanya perdagangan tersebut maka negara A akan mengekspor komoditas sebesar x, sedangkan negara akan mengimpor kopi sebesar m, dimana di pasar dunia besarnya x sama dengan m yaitu Qe Salvatore, 2004:84.

2.2.9 Pembentukan Harga Dunia

Besarnya ekspor suatu komoditas di pasar internasional dalam perdagangan internasional akan sama dengan besarnya impor komoditas tersebut. Harga yang terjadi pada pasar internasional merupakan keseimbangan antara penawaran dan permintaan dunia. Perubahan dalam produksi dunia akan mempengaruhi penawaran dunia dan perubahan dalam konsumsi dunia akan mempengaruhi permintaan dunia. Kedua perubahan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi harga Salvatore, 2004:83. Manfaat perdagangan internasional ditunjukkan pada Gambar 2.7. Harga komoditas relatif ekuilibrium setelah perdagangan ditinjau dari analisis keseimbangan parsial. Berdasarkan Gambar 2.7 dapat dijelaskan bahwa dalam pembentukan harga dunia dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti harga serta jumlah permintaan dan penawaran di negara-negara yang ada didunia. Dari faktor-faktor tersebut maka dapat dibentuk harga dunia. Misalnya terdapat dua negara dengan jumlah produksi suatu barang yang berbeda. Satu negara misal B terjadi kelebihan penawaran excess supply bila harga pada P 4 . Hal ini disebabkan pada harga P 1 telah terjadi keseimbangan harga dengan jumlah barang sebesar Q 1 . Namun produsen produk dalam negeri masih memiliki produk yang bisa ditawarkan bila harga barang di P 4 . Sementara untuk meningkatkan harga agar produsen mendapatkan keuntungan tidak memungkinkan karena masyarakat tidak akan membeli produk yang melebihi harga keseimbangan dalam negeri. Oleh karena terjadi kelebihan produk ini, maka pemerintah melakukan kebijakan berupa ekspor barang. Selain faktor kelebihan penawaran tersebut ada faktor lain yang membuat terjadinya ekspor yaitu harga di luar negeri lebih mahal P W1 daripada harga dalam negeri. Sehingga untuk menutup biaya produksi maka pemerintah dan produsen melakukan ekspor terhadap barang tersebut. Sedangkan di negara lain misal A terjadi kelebihan permintaan bila harga yang semula P 2 menjadi P 4 , namun produsen dalam negeri tidak mampu memproduksi sebesar permintaan konsumen dalam negeri. Selain itu harga didalam negeri jauh lebih mahal daripada harga di luar negeri. Sehingga mendorong pemerintah untuk melakukan impor. Dari faktor-faktor tersebut maka dapat dibentuk harga dunia yang akan mempengaruhi perdagangan internasional yaitu sebesar P W1 dengan permintaan dunia sebesar D W1 dan penawaran sebesar S W . Namun bila terjadi peningkatan jumlah konsumsi di negara pengimpor, mengakibatkan peningkatan permintaan, sehingga menggeser kurva demand kearah kanan menjadi D 2 . Hal ini membuat pemerintah di negara pengimpor menambah jumlah barang yang akan diimpor. Harga yang semula P 2 pada tingkat ekluibrium pertama menjadi P 3 pada tingkat ekluibrium kedua, sehingga menggeser kurva demand menjadi D 2 . Hal ini berakibat pada peningkatan harga barang di pasar internasional, yang semula P W1 menjadi P W2 yang juga menggeser kurva demand ke sebelah kanan di pasar internasional. Hal ini berakibat pada peningkatan jumlah penawaran oleh negara pengekspor Salvatore, 2004. Gambar 2.7 Kurva Pembentukan Harga Dunia Sumber: Salvatore 2004:84

2.2.10 Konsep dan Berbagai Distorsi dalam Perdagangan