Pendahuluan Landasan Teori Analisis kebutuhan dasar anak di yayasan yatim piatu Bina Yatama Kelurahan Pondok Jaya Depok

18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kebutuhan Dasar Manusia

Untuk memahami kebutuhan dasar manusia, perlu diketahui pandangan- pandangan mengenai hakekat manusia. Pandangan-pandangan tersebut antara lain: 1. Pandangan tentang manusia sebagai makhluk individual dan unikum. 2. Pandangan tentang manusia sebagai makhluk sosial. 3. Pandangan tentang manusia sebagai sesuatu yang unitas-multiplex. 4. Pandangan tentang manusia ingin selalu bergerak dan berfungsi. 5. Pandangan tentang manusia yang selalu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 6. Pandangan tentang manusia yang dalam usahanya untuk berfungsi dan bergerak selalu menemui rintangan 1 . Abraham H. Maslow menyebutkan macam-macam kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk menyayangi dan disayangi, kebutuhan untuk penghargaan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri dan bertumbuh 2 . Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini: 1 C.Pramuwito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial, Cetakan I, Yogyakarta: Departemen Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997, h.6-12 2 Ibid, h.16 Gambar 1. Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow Pada dasarnya manusia dalam hidupnya membutuhkan tiga hal, yaitu kebutuhan untuk sehat kesehatan jasmani, kesehatan rohani, dan kesehatan sosial, kebutuhan untuk bebas dari tekanan-tekanan tekanan yang bersifat fisik, rohani dan sosial, dan kebutuhan untuk berkembang secara jasmani, rohani dan sosial 3 . Kebutuhan dasar manusia merupakan kebutuhan riil bagi manusia real needs, hanya tidak semua manusia dapat merasakan kebutuhan itu. Kalau usahanya untuk memenuhi kebutuhannya itu berhasil, manusia akan merasa terpuaskan, merasa bahagia dan merasa senang. Kalau kebutuhan untuk bergaul atau berkeinginan untuk pengakuan sosial dapat terpenuhi manusia akan merasa damai, aman dan sentausa. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar itu pasti ada penyebabnya. Penyebab terebut lazim disebut sebagai masalah sosial 4 . 3 Ibid, h.17-18 4 Ibid, h. 20