90
4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.14
Variables EnteredRemoved Variables EnteredRemoved
a
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Penempatan
Kerja, Analisis
Pekerjaan
b
. Enter a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
b. All requested variables entered.
Sumber : Hasil Penelitian SPSS, 2015
Pada variabel enteredremoved terlihat bahwa variabel-variabel yang dimasukkan entered adalah Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja yang dipilih
adalah metode enter.
4.2.5.1 Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0
sampai dengan 1, 0 ≤ R
2
≤ 1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh variabel Analisis Pekerjaan dan
Penempatan Kerja terhadap variabel Prestasi Kerja dan berlaku sebaliknya jika semakin kecil R
2
mendekati nol, maka semakin kecil pengaruh variabel Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja terhadap Variabel Prestasi Kerja.
91
Tabel 4.15 Koefisien Determinan R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .645
a
.417 .386
4.691 a. Predictors: Constant, Penempatan Kerja, Analisis
Pekerjaan b. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015
Pada Tabel 4.15 terlihat bahwa nilai R = 0,645 berarti hubungan relation antara Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja terhadap Prestasi Kerja sebesar
64,5 yang berarti memiliki hubungan yang erat. Adjusted R Square sebesar 0,386 berarti 38,6 faktor-faktor Prestasi Kerja
dapat dijelaskan oleh Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja sedangkan 61,4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
4.2.5.2 Uji F Uji Secara SerempakSimultan
Uji F uji serempak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel independent analisis pekerjaan dan
penempatan kerja terhadap variabel dependent prestasi kerja. Kriteria pengujiannya adalah:
H : b
1
, b
2
= 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel independent, yaitu variabel analisis pekerjaan dan penempatan
kerja terhadap variabel dependent, yaitu variabel prestasi kerja.
92 H
: b
1
, b
2
≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent, yaitu variabel analisis pekerjaan dan
penempatan kerja terhadap variabel dependent, yaitu prestasi kerja. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 10 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 10 Hasil pengujiannya adalah:
Tingkat kesalahan α = 10 dan derajat kebebasan df = k-1;n-k Derajat bebas pembilang = k-1 = 3-1 = 2
Derajat bebas penyebut = n-k = 41-3 = 38 Maka: F
tabel
0,1 2;38 = 2,45
Tabel 4.16 Anova Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
597.106 2
298.553 13.569
.000
b
Residual 836.113
38 22.003
Total 1433.220
40 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
b. Predictors: Constant, Penempatan Kerja, Analisis Pekerjaan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015
Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
13,569 F
tabel
2,45. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel
independent Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja berpengaruh positif dan
93 signifikan terhadap variabel dependent yaitu Prestasi Kerja Karyawan Divisi
Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan.
4.2.5.3 Uji-t Uji Parsial
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara individu pengaruh positif dan signifikan dari variabel independent, yaitu variabel Analisis
Pekerjaan dan Penempatan Kerja terhadap variabel dependent yaitu Prestasi Kerja.
Kriteria pengujian adalah: H
: b
1
, b
2
= 0 artinya variabel independent, yang terdiri dari variabel Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja secara tidak parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel dependent, yaitu Prestasi Kerja. H
a
: b
1
, b
2
= 0 artinya variabel independent, yang terdiri dari variabel Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependent, yaitu Prestasi Kerja. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H diterima jika t-
hitung
t-
tabel
pada α = 10 H
a
diterima jika t-
hitung
t-
tabel
pada α = 10 Hasil pengujiannya adalah:
Tingkat kesalahan α = 10 dan derajat kebebasan df = n-k n = jumlah sampel yaitu 41 responden
k = jumlah variabel yang digunakan yaitu 3
94 Maka nilai T
tabel
10 38 adalah 1,3. Hasil pengujian hipotesis secara
parsial dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut Tabel 4.17
Coefficients Hasil Uji-t Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 35.311
10.164 3.474
.001 Analisis Pekerjaan
.227 .098
.287 2.320
.026 Penempatan Kerja
.595 .128
.576 4.649
.000 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015
Dari Tabel 4.17 maka persamaan struktural adalah: Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ e Y = 35,311 + 0,227x
1
+ 0,595 x
2
+ e Dengan demikian pengaruh setiap variabel independent secara parsial
sebagai berikut: 1.
Variabel Analisis Pekerjaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma
Tbk Cabang Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,026 0,1 dan nilai t-
hitung
2,320 t-
tabel
1,3 artinya jika variabel Analisis Pekerjaan ditingkatkan sebesar satu satuan maka Prestasi Kerja akan meningkat
sebesar 0,227.
95 2.
Variabel Penempatan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma
Tbk Cabang Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 0,1 dan nilai t-
hitung
4,649 t-
tabel
1,3 artinya jika variabel Penempatan Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka Prestasi Kerja akan meningkat
sebesar 0,595. 3.
Berdasarkan hasil Uji-t diketahui bahwa variabel dominan yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah variabel penempatan kerja
dimana hal ini dapat dilihat dari nilai unstandardized coefficients variabel penempatan kerja 0,595 yang lebih besar daripada unstandardized
coefficients analisis pekerjaan 0,227.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pekerjaan dan penempatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk
Cabang Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode statistik, pada metode deskriptif diperoleh informasi dari
responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, dan jabatan atas pernyataan dalam kuesioner.
Sedangkan pada metode statistik pengolahan data dilakukan dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis pekerjaan dan penempatan kerja
berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe