IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN METODE ANALISIS DATA

peran aktif dalam menjaga cucu, menerapkan aturan-aturan, mendidik cucu, mendisiplinkan dan mengatur kehidupan cucu. Grandparenting style akan didata melalui skala yang disusun oleh peneliti dan diisi sebelum mengisi skala kesejahteraan psikologis. Penyusunan skala grandparenting style disusun berdasarkan ciri-ciri dari masing-masing tipe dan menggunakan skala Likert. Hal ini dikarenakan grandparenting style dapat dilihat dalam sebuah kontinum. Skala grandparenting style terdiri atas tiga rentang jawaban dengan total skor jawaban yang terkategorisasi tinggi akan mewakili tipe Involved, skor sedang akan mewakili tipe Companionate, dan skor terendah akan mewakili tipe Remote.

2. Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis didefinisikan sebagai kemampuan diri nenek untuk mengoptimalkan potensi dirinya demi mencapai tujuan yang diharapkan, yang mana dapat terlihat dari adanya sikap positif terhadap diri sendiri atau penerimaan diri yang baik, mampu membangun hubungan yang positif dengan orang lain, tidak tergantung kepada orang lain dalam pengambilan keputusan, memiliki kemampuan untuk mengontrol lingkungan di sekitarnya, memiliki tujuan hidup yang jelas, dan mampu mengembangkan dirinya sendiri. Kesejahteraan psikologis akan diukur dengan modifikasi skala kesejahteraan psikologis yang disusun oleh Wieny Delvonia berdasarkan teori Ryff dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan ujian Sarjana Psikologi pada tahun 2014. Skala tersebut terdiri dari aitem-aitem yang dapat mengukur keenam dimensi kesejahteraan psikologis, yaitu penerimaan diri, hubungan yang positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Semakin tinggi skor yang dihasilkan pada skala, semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan psikologis yang dirasakan oleh individu dewasa madya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang dihasilkan pada skala, maka semakin rendah pula tingkat kesejahteraan psikologisnya.

C. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian Azwar, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa madya, yakni berusia sekitar 40 hingga 65 tahun di Medan. Sampel adalah sebagian dari populasi dan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki populasi Azwar, 2010. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, yakni sampel. Adapun karakteristik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Telah memiliki cucu dan usia cucu berada di bawah 13 tahun. b. Tidak memiliki masalah kesehatan fisik yang berarti.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dan dengan memperhatikan sifat- sifat serta penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probabilitas convenience sampling dimana peneliti mengambil sampel berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan sampel. Dengan kata lain, sampel diambil atau dipilih karena sampel tersebut berada pada tempat dan waktu yang tepat Sugiarto dkk., 2003.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode skala. Skala merupakan kumpulan-kumpulan pernyataan mengenai suatu objek. Azwar 2012 menguraikan beberapa karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu: 1. Stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. 2. Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator- indikator perilaku, sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam berntuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem. 3. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh- sungguh. Dalam penelitian ini, digunakan dua buah skala, yaitu skala grandparenting style yang disusun oleh peneliti dan modifikasi dari skala kesejahteraan psikologis yang disusun oleh Wieny Delvonia berdasarkan teori Ryff dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan ujian Sarjana Psikologi pada tahun 2014.

1. Skala Grandparenting Style

Penyusunan skala grandparenting style akan disusun berdasarkan ciri- ciri dari masing-masing tipe dan menggunakan skala Likert Azwar, 2012, dengan landasan bahwa grandparenting style dapat dilihat dalam sebuah kontinum. Skala grandparenting style disusun dengan tiga alternatif pilihan jawaban, yaitu Tidak Setuju, Netral, dan Setuju dengan total skor jawaban yang terkategorisasi tinggi akan mewakili tipe involved, skor sedang akan mewakili tipe companionate, dan skor terendah akan mewakili tipe remote. Berikut merupakan tampilan blueprint dari skala grandparenting style. Tabel 1. Blueprint Skala Grandparenting Style No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Favourable Nomor Aitem Unfavourable 1. Jumlah kontak Berinteraksi langsung dengan cucu 3 1,8 2. Jumlah pengaruh atau keterlibatan yang diberikan dalam hidup cucu Mengatur kesehatan cucu 2 Mendisiplinkan cucu 4 10 Mengatur kehidupan sehari-hari 5,6,7 Megatur pendidikan cucu 9 Jumlah Aitem 7 3 Dengan demikian, skala grandparenting style disusun atas 10 aitem dengan aitem favourable berjumlah 7 aitem dan aitem unfavourable berjumlah 3 aitem. Untuk subskala favourable penilaiannya adalah jawaban Tidak Setuju akan diberi skor 1, Netral akan diberi skor 2, dan Setuju akan diberi skor 3. Sebaliknya, untuk subskala unfavourable penilaiannya adalah jawaban Tidak Setuju akan diberi skor 3, Netral akan diberi skor 2, dan Setuju akan diberi skor 1. Selanjutnya pengkategorisasian skor ke dalam masing-masing grandparenting style akan menggunakan kategorisasi jenjang atau ordinal. Pengkategorisasian dapat dimulai dengan terlebih dahulu menghitung mean teoretik µ dan standar deviasi teoretik . Kategorisasi skor grandparenting style dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kategorisasi Skor Grandparenting Style Grandparenting Style Skor Rumus Remote Rendah Xµ-1.0 Companionate Sedang µ-1.0 Xµ+1.0 Involve Tinggi µ+1.0 X Dengan demikian, apabila total skor yang diperoleh oleh subjek berada di bawah µ-1.0 maka akan dikategorisasikan ke dalam tipe remote, apabila total skor berada diantara µ-1.0 dan µ+1.0 maka akan dikategorisasikan ke dalam tipe companionate, dan apabila total skor lebih besar dari µ+1.0 maka akan dikategorisasikan ke dalam tipe involve.

2. Skala Kesejahteraan Psikologis

Skala kesejahteraan psikologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi skala kesejahteraan psikologis yang disusun oleh Wieny Delvonia berdasarkan teori Ryff dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan ujian Sarjana Psikologi pada tahun 2014. Delvonia menggunakan validitas konten berupa professional judgment dari dosen pembimbing di Fakultas Psikologi USU. Selain itu, berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan oleh Delvonia terhadap 30 aitem skala kesejahteraan psikologis, diperoleh 23 aitem yang memiliki nilai diskriminasi aitem di atas 0.275 dan 7 aitem yang gugur, sehingga didapatkan koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0.276 sampai dengan 0.703 dengan nilai koefisien alpha sebesar 0.878. Modifikasi skala ini menyediakan 4 empat rentang respon, dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, hingga sangat setuju, dengan total aitem sebanyak 25 aitem. Berikut ditampilkan blueprint modifikasi skala kesejahteraan psikologis. Tabel 3. Blueprint Skala Kesejahteraan Psikologis No. Dimensi Favourable Unfavourable 1. Otonomi 1 2,3 2. Penguasaan lingkungan 4,8 5,6,7 3. Pertumbuhan pribadi 9,10,11 12,13 4. Hubungan positif dengan orang lain 14,15 16 5. Tujuan dalam hidup 17,18,19 20,21,22 6. Penerimaan diri 23,24 25 Jumlah Total AItem 13 12 Dengan demikian, modifikasi skala kesejahteraan psikologis terdiri atas 25 aitem dengan aitem favourable berjumlah 13 aitem dan aitem unfavourable berjumlah 12 aitem. Untuk subskala favourable penilaiannya adalah jawaban Sangat Tidak Setuju akan diberi skor 1, Tidak Setuju akan diberi skor 2, Setuju akan diberi skor 3, dan Sangat Setuju akan diberi skor 4. Sebaliknya, untuk subskala unfavourable penilaiannya adalah jawaban Sangat Tidak Setuju akan diberi skor 4, Tidak Setuju akan diberi skor 3, Setuju akan diberi skor 2, dan Sangat Setuju akan diberi skor 1.

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Uji Validitas

Rogers 1995, p.25 dalam Urbina, 2004 menyatakan bahwa defenisi pertama dari validitas yang diungkapkan oleh National Association of the Directors of Educational Research adalah batas dimana suatu alat tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukanlah suatu pengujian validitas Azwar, 2012. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah content validity atau yang disebut sebagai validitas isi, yaitu berkaitan dengan relevansi dan representatif dari aitem tes dalam mewakili sasaran yang akan diukur Urbina, 2004. Validitas isi tes menunjuk kepada sejauh mana tes yang merupakan seperangkat soal-soal, dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validasi isi tes ditentukan melalui pendapat professional professional judgement dalam proses telaah soal Suryabrata, 2000.

2. Uji Daya Beda Aitem

Daya beda aitem atau daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2012. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Dalam penelitian ini, digunakan teknik korelasi Pearson product moment dalam menghitung koefisien korelasi tersebut. Semakin tinggi korelasi antara aitem tersebut dengan skala keseluruhan berarti semakin tinggi daya bedanya.

3. Reliabilitas

Reliabilitas menurut Domino dan Domino 2006 merupakan konsistensi dari data ataupun hasil yang diperoleh. Reliabilitas merujuk kepada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang berbeda, ataupun dalam kondisi yang berbeda Anastasi Urbina, 2006. Pengukuran yang tidak memiliki reliabilitas tinggi akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu Azwar, 1999. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan konsistensi skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda Suryabrata, 2000. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dimana seperangkat alat tes diberikan kepada sekelompok subjek hanya sekali saja. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah dengan menggunakan Koefisien Alpha Cronbach, yang artinya menggunakan administrasi tunggal dari suatu bentuk tunggal, didasarkan pada konsistensi respon terhadap semua butir soal dalam tes.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti akan membuat konstruksi alat ukur berupa skala untuk mengukur grandparenting style dan kesejahteraan psikologis. Penyusunan skala ini dimulai dengan membuat blue-print aitem-aitem yang ingin diberikan. Skala grandparenting style disusun dengan 10 aitem, sedangkan skala kesejahteraan psikologis disusun dengan modifikasi dari skala yang disusun oleh Delvonia. Skala dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti akan mengambil data penelitian yang sebenarnya. Alat ukur akan diberikan kepada individu wanita dewasa madya yang memiliki cucu dengan menjelaskan tujuan dari pengisian skala. Di akhir pengisian skala oleh responden, peneliti memberikan reward kepada responden sebagai bentuk apresiasi telah berpartisipasi di dalam penelitian.

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah memperoleh data responden, peneliti melakukan uji coba alat ukur. Uji coba ini bertujuan untuk memperoleh nilai reliabilitas dari alat ukur. Setelah uji coba selesai, peneliti akan merevisi alat ukur dengan cara memilih aitem-aitem yang sudah teruji reliabilitas dan validitasnya. Uji coba alat ukur penelitian dilakukan terhadap 40 subjek penelitian yang telah memenuhi karakteristik sampel penelitian. Pengolahan data akan dikomputasi dan dibantu oleh program SPSS version 20.0 for MacBook. a. Hasil Uji Coba Skala Grandparenting Style Jumlah aitem yang diujicoba sebanyak 10 aitem. Dari hasil analisis aitem, diperoleh 9 aitem dengan nilai diskriminasi di atas 0.300 sehingga hanya 1 aitem yang gugur. Nilai diskriminasi aitem bergerak dari 0 .398 hingga 0.868 dan koefisien Cronbachs Alpha sebesar 0.917. Distribusi aitem skala grandparenting style setelah uji coba dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Grandparenting Style Setelah Uji Coba No. Aspek Indikator Favour- able Unfavour- able Total Bobot 1. Jumlah kontak Berinteraksi langsung dengan cucu 3 1,8 3 33.33 2. Jumlah pengaruh keterlibat -an yang diberikan dalam hidup cucu Mengatur kesehatan cucu 2 - 1 11.11 Mendisiplin kan cucu 4 - 1 11.11 Mengatur kehidupan sehari-hari 5,6,7 - 3 33.33 Megatur pendidikan cucu 9 - 1 11.11 Total 9 100 Dikarenakan aitem nomor 10 yang terbuang, maka tidak dilakukan penomoran ulang untuk skala grandparenting style, sehingga urutan aitem masih sama seperti skala yang sebelum diuji coba, dengan aitem 10 dihapus. b. Hasil Uji Coba Skala Kesejahteraan Psikologis Jumlah aitem yang diujicobakan dalam skala kesejahteraan psikologis sebanyak 25 aitem. Berdasarkan hasil analisis aitem maka diperoleh 18 aitem yang memiliki nilai diskriminasi aitem di atas 0.300 sehingga sebanyak 7 aitem yang gugur. Hasil uji coba terhadap skala kesejahteraan psikologis menunjukkan nilai diskriminasi aitem bergerak dari 0 .319 sampai dengan 0.745 dan koefisien Cronbachs Alpha sebesar .891. Distribusi aitem skala grandparenting style setelah uji coba dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Distribusi Aitem Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba Selanjutnya dilakukan penomoran ulang bagi aitem-aitem yang diikutsertakan dalam skala untuk penelitian. Distribusi aitem-aitem No. Aspek Favourable Unfavourable Total Bobot 1. Otonomi 1 - 1 5.56 2. Penguasaan Lingkungan 8 5,7 3 16.67 3. Pertumbuhan Pribadi 9,10,11 - 3 16.67 4. Hubungan Positif dengan Orang Lain 14 16 2 11.11 5. Tujuan Hidup 17,18,19 20,21,22 6 33.33 6. Penerimaan Diri 23,24 25 3 16.67 Total 11 7 18 100 kesejahteraan psikologis yang digunakan dalam penelitian setelah penomoran ulang disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Distribusi Aitem Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Penomoran Ulang No. Dimensi Favourable Unfavourable 1. Otonomi 1 - 2. Penguasaan lingkungan 2 3,4 3. Pertumbuhan pribadi 5,6,7 - 4. Hubungan positif dengan orang lain 8 9 5. Tujuan dalam hidup 10,11,12 13,14,15 6. Penerimaan diri 16,17 18 Jumlah Total Aitem 11 7 Dengan demikian, jumlah total aitem skala kesejahteraan psikolgis setelah diuji coba adalah sebanyak 18 aitem dengan 11 aitem favourable dan 7 aitem unfavourable.

G. METODE ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah secara kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS version 20.0 for MacBook dan Microsoft Office Excel 2010.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Analisa data diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil analisa data.

A. ANALISA DATA 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa madya yang telah memiliki cucu di Medan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 91 orang yang telah memenuhi kriteria sampel penelitian, yaitu tidak memiliki masalah kesehatan fisik yang berarti, dan memiliki cucu dibawah usia 13 tahun.

2. Hasil Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran kesejahteraan psikologis pada wanita dewasa madya yang ditinjau dari grandparenting style, yakni tipe remote, companionate, dan involve. Berikut akan dipaparkan gambaran mean dan standar deviasi dari skor kesejahteraan psikologis. Tabel 7. Deskripsi Skor Kesejahteraan Psikologis Grandparenting Style N Mean Std. Deviation Remote 30 51.87 5.355 Companionate 30 56.00 5.645 Involve 31 55.32 4.585 Total 91 54.41 5.459 Berdasarkan Tabel 7, dilihat bahwa rata-rata skor kesejahteraan psikologis yang dimiliki subjek grandparenting style remote adalah 51.87 dengan standar deviasi 5.355. Rata-rata skor kesejahteraan psikologis pada subjek grandparenting style companionate sebesar 56.00 dengan standar deviasi 5.645. Kelompok grandparenting style involve memiliki rata-rata skor kesejahteraan psikologis sebesar 55.32 dengan standar deviasi 4.585. Dengan demikian, dapat dilihat kelompok grandparenting style companionate memiliki kesejahteraan psikologis yang tertinggi, diikuti dengan grandparenting style involve, dan grandparenting style remote dengan skor terendah. a. Kategorisasi Skor Kesejahteraan Psikologis Kategorisasi skor kesejahteraan psikologis dapat diperoleh melalui kategorisasi ordinal Azwar, 2012. Pengkategorisasian dimulai dengan terlebih dahulu menghitung mean teoretik dan standar deviasi teoretik. Skala kesejahteraan psikologis terdiri atas 18 aitem dengan 4 pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Rentang minimun-maksimumnya adalah 18x1=18 sampai dengan 18x4=72, sehingga mean teoretik adalah 18+72:2=45. Lalu, luas jarak sebaran adalah 72-18=54, sehingga standar deviasi teoretik adalah 54:6=9. Sementara mean empirik yang diperoleh adalah sebesar 54.41 dengan standar deviasi sebesar 5.601. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Perbandingan Skor Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Kesejahteraan Psikologis 35 68 54.41 5.59 18 72 45 9 Berdasarkan Tabel 8, dapat dilihat bahwa mean hipotetik µ sebesar 45 dan standar deviasi sebesar 9, maka dapat dibuat kategorisasi skor kesejahteraan psikologis seperti berikut. Tabel 9. Kategorisasi Skor Kesejahteraan Psikologis Skor Kategorisasi Rendah Xµ-1.0 X36 Sedang µ-1.0 Xµ+1.0 36X54 Tinggi µ+1.0 X X54 Dengan demikian, dapat dilihat bahwa subjek dengan skor kesejahteraan psikologis dibawah 36 dapat dikatakan memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang rendah, subjek dengan skor kesejahteraan psikologis dari 36 hingga 53 dapat dikatakan memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang sedang, dan subjek dengan skor kesejahteraan psikologis diatas 53 dapat dikatakan memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi. Tabel 10. Kategorisasi Kesejahteraan Psikologis Berdasarkan Grandparenting Style No. Granparenting Style Kategori Jumlah Persentase 1. Remote Rendah 1 1.10 Sedang 16 17.58 Tinggi 13 14.29 2. Companionate Rendah Sedang 11 12.09 Tinggi 19 20.87 3. Involve Rendah Sedang 13 14.29 Tinggi 18 19.78 Total 91 100 Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat bahwa pada grandparenting style remote, terdapat 1 orang dengan skor kesejahteraan psikologis yang rendah