Skala Kesejahteraan Psikologis METODE PENGUMPULAN DATA

diberi skor 4, Tidak Setuju akan diberi skor 3, Setuju akan diberi skor 2, dan Sangat Setuju akan diberi skor 1.

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Uji Validitas

Rogers 1995, p.25 dalam Urbina, 2004 menyatakan bahwa defenisi pertama dari validitas yang diungkapkan oleh National Association of the Directors of Educational Research adalah batas dimana suatu alat tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukanlah suatu pengujian validitas Azwar, 2012. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah content validity atau yang disebut sebagai validitas isi, yaitu berkaitan dengan relevansi dan representatif dari aitem tes dalam mewakili sasaran yang akan diukur Urbina, 2004. Validitas isi tes menunjuk kepada sejauh mana tes yang merupakan seperangkat soal-soal, dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validasi isi tes ditentukan melalui pendapat professional professional judgement dalam proses telaah soal Suryabrata, 2000.

2. Uji Daya Beda Aitem

Daya beda aitem atau daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2012. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Dalam penelitian ini, digunakan teknik korelasi Pearson product moment dalam menghitung koefisien korelasi tersebut. Semakin tinggi korelasi antara aitem tersebut dengan skala keseluruhan berarti semakin tinggi daya bedanya.

3. Reliabilitas

Reliabilitas menurut Domino dan Domino 2006 merupakan konsistensi dari data ataupun hasil yang diperoleh. Reliabilitas merujuk kepada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang berbeda, ataupun dalam kondisi yang berbeda Anastasi Urbina, 2006. Pengukuran yang tidak memiliki reliabilitas tinggi akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu Azwar, 1999. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan konsistensi skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda Suryabrata, 2000. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dimana seperangkat alat tes diberikan kepada sekelompok subjek hanya sekali saja. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah dengan menggunakan Koefisien Alpha Cronbach, yang artinya menggunakan administrasi tunggal dari suatu bentuk tunggal, didasarkan pada konsistensi respon terhadap semua butir soal dalam tes.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti akan membuat konstruksi alat ukur berupa skala untuk mengukur grandparenting style dan kesejahteraan psikologis. Penyusunan skala ini dimulai dengan membuat blue-print aitem-aitem yang ingin diberikan. Skala grandparenting style disusun dengan 10 aitem, sedangkan skala kesejahteraan psikologis disusun dengan modifikasi dari skala yang disusun oleh Delvonia. Skala dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti akan mengambil data penelitian yang sebenarnya. Alat ukur akan diberikan kepada individu wanita dewasa madya yang memiliki cucu dengan menjelaskan tujuan dari pengisian skala. Di akhir pengisian skala oleh responden, peneliti memberikan reward kepada responden sebagai bentuk apresiasi telah berpartisipasi di dalam penelitian.