PEMBAHASAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada tipe companionate, hubungan antara subjek dengan cucu cenderung menyenangkan, karena subjek dapat menyalurkan keinginannya untuk berinteraksi dengan cucu dengan frekuensi yang cukup sering, menunjukkan kasih sayang, serta tanpa beban tanggung jawab untuk menjaga cucu yang besar. Hal ini dapat digambarkan oleh beberapa wawancara yang dilakukan dengan subjek pada tipe companionate, yang cenderung menyatakan bahwa hubungannya dengan sang cucu sangat baik. Subjek senang menghabiskan waktu untuk bermain-main dengan cucu, tanpa memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga cucu. Beberapa subjek juga merasa senang menjaga cucu ketika cucu dititipkan sesekali kepada subjek. Pada tipe involve, meskipun adanya tanggung jawab yang besar dalam mengasuh cucu, kesejahteraan psikologis subjek pada tipe involve tidak lebih rendah dari tipe remote yang memiliki tanggung jawab yang relatif rendah. Hal ini dapat dijelaskan dari hasil komunikasi personal yang dilakukan dengan beberapa subjek dari kelompok involve yang menyatakan bahwa meskipun besarnya tanggung jawab yang perlu dilakukan dalam mengasuh cucu, subjek merasa senang dengan hal tersebut. Beberapa alasannya dikarenakan adanya cucu yang selalu menemani di rumah, adanya kegiatan lebih yang perlu dilakukan sehingga menjaga diri subjek agar tetap aktif, dan juga membuat subjek memiliki tujuan hidup yang lebih jelas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Giarusso 1996, bahwa meskipun adanya tanggung jawab yang besar untuk menjaga cucu, apabila terdapat kesediaan dalam diri subjek, maka dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis subjek untuk menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan oleh adanya tanggung jawab baru untuk menjaga sang cucu dapat membuat diri subjek untuk memiliki tujuan hidup yang lebih jelas, yang mana merupakan salah satu dari aspek kesejahteraan psikologis. Selain itu, kebanyakan subjek juga dapat merasa bahwa diri mereka diperlukan dan berguna bagi sang cucu sehingga hal ini dapat membuat keseharian hidup subjek menjadi lebih menarik. Oleh sebab itu, kesediaan subjek untuk terlibat dalam tipe involve dapat menyangga aspek negatif yang mungkin dapat muncul dari berbagai tanggung jawab untuk menjaga cucu, Dengan demikian, dapat dilihat bahwa subjek pada kelompok companionate dan involve memiliki rata-rata kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan tipe remote dikarenakan kedua grandparenting style tersebut memiliki sarana yang lebih untuk memenuhi tahapan generativity, yang mana adanya frekuensi interaksi langsung serta keterlibatan dengan cucu yang lebih sering, sehingga subjek memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menjaga dan memandu cucu mereka dibandingkan dengan kelompok grandparenting style remote. Ditinjau dari kategorisasi skor kesejahteraan psikologis, seseorang dikatakan memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang rendah apabila skornya berada dibawah 36, subjek dengan tingkat kesejahteraan psikologis yang sedang memiliki skor 36 hingga 53, dan subjek dengan tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi memiliki skor diatas 53. Dengan demikian, rata-rata skor kesejahteraan psikologis kelompok grandparenting style remote berada pada tingkat sedang X=51.87, sedangkan kelompok grandparenting style companionate X=56.00 dan involve X=55.32 tergolong dalam skor tinggi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama, akan terlebih dahulu dijabarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Selanjutnya, akan dipaparkan saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya serta bagi pihak keluarga.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kelompok grandparenting style companionate memiliki rata-rata skor kesejahteraan psikologis tertinggi, kemudian diikuti oleh kelompok grandparenting style involve, dan selanjutnya grandparenting style remote dengan rata-rata skor kesejahteraan psikologis terendah. 2. Berdasarkan rata-rata skor kesejahteraan psikologis yang diperoleh dari tiap kelompok, maka grandparenting style companionate dan involve tergolong dalam kategori tingkat kesejahteraan psikologis tinggi, sedangkan grandparenting style remote tergolong dalam kategori tingkat kesejahteraan psikologis sedang.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan ke depannya.

1. Saran Metodologis

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada pihak-pihak yang berminat dengan penelitian sejenis, ataupun berminat untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut: a. Untuk peneliti yang tertarik melanjutkan penelitian yang sama, disarankan dapat meneliti perbedaan kesejahteraan psikologis ditinjau dari grandparenting style pada dewasa madya. b. Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat memastikan apakah subjek yang mengisi netral pada skala grandparenting style memang merasa netral dengan pernyataan yang diajukan, atau malah subjek merasa ragu- ragu sehingga menjawab netral. c. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengubah skala grandparenting style dari skala sikap menjadi skala frekuensi.

2. Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran praktis untuk keluarga, yaitu: a. Grandparenting style involve tidak selamanya melelahkan bagi nenek seperti yang dipandang kebanyakan orang. Nenek dengan grandparenting style involve dapat memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi apabila dalam diri nenek telah bersedia untuk terlibat dalam peran tersebut. b. Untuk nenek dengan grandparenting style remote disarankan agar lebih sering meluangkan waktu untuk melakukan kunjungan kepada cucu sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan psikologisnya. Apabila tidak terdapat waktu yang memungkinkan untuk melakukan kunjungan, mungkin diharapkan agar nenek bisa meminta untuk dikunjungi oleh cucu. Selain itu, nenek juga dapat membangun hubungan dengan cucu seperti melalui media komunikasi yang rutin.