Struktur Organisasi Standar Pelayanan

2. Era 2005. Pekerjaan pengembangan mutu oleh Komite Medis mulai menjajaki kemungkinan mengikuti uji akreditasi 12 Pokja. Dengan pertimbangan- pertimbangan ekonomis rencana tersebut ditunda menunggu kondisi keuangan lebih membaik. 3. Era 2006. Tidak ada kegiatan pembaharuan dilakukan Komite Medis meneruskan rencana uji akreditasi tingkat lanjut.

4.3.1.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Rumah Sakit Haji dibentuk secara resmi. Komite Medik berada di bawah direktur. Komite Medik merupakan kelompok profesional dokter dan dokter spesialis sebagai motor penggerak pelayanan medik. Komite Medik dan berperan secara aktif dalam meningkatkan jaminan kualitas mutu pelayanan. Struktur Organisasi RS Haji Oleh organissi RS Haji telah ditetapkan uraian kerja dari Komite Medik sebagai organisasi fungsional terkait dengan pengembangan kualitas manajemen mutu pelayanan. Semua rencana diarahkan untuk peningkatan mutu pelayanan yang memberi kepuasan pelayanan rumah sakit seutuhnya pada pihak-pihak pelanggan dalam arti universal yaitu: 1 pihak pemerintah dengan undang-undang yang berlaku dan penegak hukum; 2 pihak manajemen pelaksana; 3 pihak pasien dan pelanggan jasa; 4 pihak pemilik Yayasan RS Haji dan pihak outsider pengontrol seperti LSM media massa dan organisasi masyarakat. Kegiatan yang menonjol di era 2004 sd 2006 adalah sebagai berikut : Amruddin: Analisis Program Kerja Komite Medik Dan Utilisasi Fasilitas Unit Rawat Inap RS Haji Medan 2006, 2007. USU e-Repository © 2008 1. Era 2004. Komite tetap mempertahankan kegiatan masing-masing Sub Komite secara rutin. Tiada penambahan Sub-Komite baru tetapi tetap mempertahankan yang sudah ada. 2. Era 2005. Ada pergantian keanggotaan di berbagai Sub Komite untuk menyegarkan kondisi masing-masing sub-komite ataupun menggantikan perpindahan dari staf. 3. Era 2006. Frekuensi kegiatan rutin Komite Medis dalam hal pengembangan struktur organisasi pada prinsipnya tidak ada perubahan.

4.3.1.2 Standar Pelayanan

Komite Medis RS Haji menyusun prosedur atau peraturan organisasi untuk menjabarkan mutu pelayanan kesehatan ke dalam sistem operasional. Semua orang yang terlibat dalam suatu pelayanan kesehatan diikat dalam suatu sistem yang absah, baik pasien, pihak rumah sakit sebagai fasilitator atau manajemen organisasi pelayanan rumah sakit. Dengan adanya standar tersebut setiap individu telah mulai berangsur-angsur bekerja sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku dalam hal pelayanan medis. Hasil dari usaha kegiatan manajemen peningkatan mutu pelayanan yang realistis telah dihasilkan berdasarkan anjuran Komite Medis adalah selesainya penerbitan protap-protap di masing-masing bagian pelayanan terkait. Salah satu manfaat dengan adanya standar tersebut adalah adanya standarisasi pelayanan yang bermutu yang telah dirasakan oleh pasien yang dinyatakan melalui angket kepuasan pasien. Walau pada penelitian ini tidak difokuskan mencari tingkat hubungan antara Amruddin: Analisis Program Kerja Komite Medik Dan Utilisasi Fasilitas Unit Rawat Inap RS Haji Medan 2006, 2007. USU e-Repository © 2008 kualitas pelayanan dengan rasio hunian unit rawat inap, secara logis dapat dinyatakan bahwa bagaimanapun peningkatan rasio tersebut terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit. Standar pelayanan yang ditetapkan oleh Komite Medis melalui Sub-Komite Pelayanan MedisKeperawatan dibuat berdasarkan acuan Pelayanan Depkes RI. Ada beberapa modifikasi yang dilakukan di setiap periode tahun yang berjalan seperti kelengkapan dari Standard Operating Procedure SOP yang selalu dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat. 1. Era 2004. Sub Komite Pelayanan Medis menganjurkan supaya masingmasing SMF melaksanakan peninjauan ulang SOP-SOP di masing-masing SMF serta melengkapinya. 2. Era 2005. Kegiatan perbaikan dan pengembagan SOP diteruskan di masing- masing unit pelayanan. Banyak SOP pembaharuan ditetapkan ulang berdasarkan perkembangan teknologi kedokteran per masing-masing SMF. 3. Era 2006. Kegiatan pengembangan SOP tidak muncul sebagai yang menonjol tetapi masing-masing SMF terus melaksanakan sosialisasi di internal bangsal perawatanpelayanan.

4.3.1.3 Koordinasi