struktur organisasi yang dibentuk secara resmi dalam hal ini komite medik sangat bermanfaat bagi rumah sakit terutama sebagai motor penggerak pelayanan medis dan
berperan secara aktif dalam meningkatkan jaminan mutu pelayanan. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan dari seorang partisipan berikut ini:
“Menurut saya struktur organisasi komite medik sudah disyahkan dan resmi dibentuk oleh direktur dan memliki SK, selain aktif membantu
direktur juga membawahi subkomite fungsional lain untuk fungsi komite medis, wadah ini juga memiliki panitia peningkatan mutu yang
telah diorganisir dan sudah jadi motor penggerak perbaikan mutu di rumah sakit”.
Partisipan 6 Kutipan tersebut di atas juga didukung oleh partisipan lain yang
mengemukakan: “Struktur organisasi komite medik sudah ada, selalu aktif, membawahi
semua SMF spesialisasi”. Partisipan
2 Ketika ditanyakan apakah setelah ada kegiatan peningkatan mutu pelayanan
dan fasilitas, apakah ada fenomena penambahan tingkat utilisasi pasien rawat inap sebagai akibat yang positif ?
“Pada awalnya keterkaitan tersebut tidak nyata benar, tetapi lama kelamaan setelah beberapa bulan berjalan dan seterusnya memang
angka utilisasi unit rawat inap terus menanjak sampai akhirnya jumlah tempat tidur rawat inap harus ditambah.”.
Partisipan 2
4.2.1.2 Standar Pelayanan
Standar pelayanan merupakan prosedur atau peraturan organisasi untuk menjabarkan mutu pelayanan kesehatan ke dalam terminologi operasional sehingga
semua orang yang terlibat dalam suatu pelayanan kesehatan akan terikat dalam suatu sistem yang absah, baik pasien, pihak rumah sakit sebagai fasilitator atau manajemen
Amruddin: Analisis Program Kerja Komite Medik Dan Utilisasi Fasilitas Unit Rawat Inap RS Haji Medan 2006, 2007. USU e-Repository © 2008
organisasi pelayanan rumah sakit, sehingga dengan adanya standar diharapkan setiap individu dapat bekerja sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku dalam hal
pelayanan medis serta bertanggung gugat dalam tugasnya masing-masing termasuk di dalamnya komite medik. Menurut partisipan hal-hal yang merupakan unsurbagian
dari standar pelayanan adalah: 1 prosedur kerja, 2 manajemen pokja, 3 evaluasi terhadap rencana kerja. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan dari seorang
partisipan berikut ini: ”Menurut saya komite medik yang ada di RS. Haji ini sudah
mempersiapkan manajemen masing-masing kelompok kerja dan menyusun prosedur kerja melalui buku panduan sekaligus mengatur
dan melaksanakan evaluasi terhadap rencana kerja dan kedisiplinan”.
Partisipan 1 Dari keenam partisipan, terdapat satu partisipan yang mengemukakan
pendapat berbeda. Berikut ini pernyataan partisipan tersebut:
“Prosedur dibuat dalam bentuk buku panduan dan pelaksanaan angket Angket tesebut kemudian dianalisis secara konsisten pada awalnya
tetapi selanjutnya monoton dan tersendat-sendat”.
Partisipan 4
Lima dari partisipan menyatakan bunyi jawaban senada bahwa angket selalu dianalisis untuk menghasilkan masukan pada tim pengingkatan mutu pelayanan untuk
perbaikan kualitas sesuai dengan masukan dari angket yang diperoleh. Satu di antara indikator utilisasi yaitu instrumen Barber Johnson digunakan terus sebagai indikator
bagiaman peningkatan utilisasi unit rawat inap.
Amruddin: Analisis Program Kerja Komite Medik Dan Utilisasi Fasilitas Unit Rawat Inap RS Haji Medan 2006, 2007. USU e-Repository © 2008
“Kami tetap memantau perubahan tingkat hunian melalui instrumen Barber Johnson yang konsisten meningkat terus sejalan dengan usaha peningkatan
mutu pelayanan yang dipelopori oleh Komite Medis.”.
4.2.1.3 Koordinasi