33
Uji validitas dan reliabilitas hanya dilakukan terhadap intrumen variabel pengetahuan, untuk pertanyaan yang lain tidak dilakukan karena dianggap valid
dan reabel. Berdasarkan pengamatan bahwa semua nilai yakni nilai r-hitung dari semua butir pertanyaan lebih besar dari nilai r-Tabel 0,204 dengan jumlah responden
93, sehingga disimpulkan bahwa instrumen pertanyaan tentang tingkat pengetahuan dikatakan valid. Dan dari nilai koefisien Alpa Cronbach yaitu bahwa
semua nilai dari variabel tersebut yang lebih besar dari 0,6 sehingga dari semua ítem pertanyaan sudah reliabel.
Tabel. 3.3. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Independen
Varibel Item
pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation
Status Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Status
p1 0.490
Valid 0.733
Reliabel p2
0.411 Valid
0.738 Reliabel
p3 0.373
Valid 0.744
Reliabel p4
0.305 Valid
0.751 Reliabel
p5 0.473
Valid 0.729
Reliabel p6
0.397 Valid
0.740 Reliabel
p7 0.609
Valid 0.713
Reliabel p8
0.360 Valid
0.747 Reliabel
p9 0.391
Valid 0.741
Reliabel Pengetahuan
p10 0.457
Valid 0.732
Reliabel
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel independent dalam penelitian ini yaitu faktor sosial ekonomi Tingkat pendidikan, Jenis pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga dan
Yusrizal: Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Terhadap Status Gizi Anak Balita di Wilayah Pesisir Kabupaten Bireuen. USU e-Repository © 2008.
34
budaya masyarakat tingkat pengetahuan, pola makan, makanan pantangan, distribusi makanan dalam keluarga.
3.5.1. Faktor sosial ekonomi masyarakat
Faktor sosial ekonomi masyarakat terdiri dari beberapa variabel yaitu pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga.
Pendidikan
Pendidikan responden adalah tingkat pendidikan formal yang didapatkan responden.
Pekerjaan
Pekerjaan adalah
jenis pekerjaan
responden yang merupakan kegiatan yang dilakukan orang tua yang bersifat menghasilkan uang.
Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah penghasilan kepala keluarga dari responden dalam satu bulan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Jumlah anggota keluarga
Jumlah anggota keluarga adalah keseluruhan anggota keluarga dan menetap dirumah tersebut yang berada dibawah pimpinan satu orang kepala keluarga.
3.5.2. Budaya masyarakat
Budaya masyarakat merupakan peranan makanan dalam kebudayaan sebagai kegiatan ekspresif yang memperkuat kembali hubungan-hubungan sosial,
kepercayaan dan agama Foster, 2006. Budaya masyarakat terdiri dari variabel
Yusrizal: Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Terhadap Status Gizi Anak Balita di Wilayah Pesisir Kabupaten Bireuen. USU e-Repository © 2008.
35
pengetahuan, pola makan, makanan pantangan, dan distribusi makanan dalam keluarga.
Pengetahuan.
Pengetahuan adalah tingkat pengetahuan yang merupakan segala sesuatu yang diketahui responden tentang gizi yaitu kebutuhan zat gizi, karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, bahan makanan, pengolahan, penyimpanan dan sanitasi makanan.
Pola makan
Pola makan yaitu jenis makanan dan frekuensi makan. Jenis makanan merupakan keaneka ragaman makanan yang dikonsumsi anak balita dan terdiri dari
makanan pokok, lauk, sayur, buah. Sementara frekuensi makan adalah jumlah makan dalam 24 jam mulai pagi, siang sampai malam hari.
Makanan pantangan
Makanan larangan mengkonsumsi jenis makanan tertentu baik berdasarkan agama, adat istiadat atau kepercayaan untuk anak balita.
Distribusi makanan dalam keluarga
Distribusi makanan dalam keluarga adalah adanya perioritas pembagian makanan dalam keluarga setiap kali makan untuk anak balita.
Anak balita
Anak balita adalah anak yang berusia 12 sampai 59 bulan
Anak batita
Anak batita adalah anak yang berusia 12 sampai 35 bulan
Yusrizal: Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Terhadap Status Gizi Anak Balita di Wilayah Pesisir Kabupaten Bireuen. USU e-Repository © 2008.
3.5.3. Status gizi anak balita
Status gizi anak balita adalah keadaan fisik anak kedua dari respondent yang ditentukan dengan melakukan pengukuran antropometri BBU diinterprestasikan
standar WHO-NCHS dengan menggunakan indikator BBU dan merupakan suatu keadaan gizi pada saat ini dan bukan merupakan status gizi masa lalu.
3.6. Metode Pengukuran