Faktor Sosial Ekonomi Masyarakat

11 ekonomi. Masing-masing faktor tersebut mempunyai peran yang konpleks dan sama berat dalam etiologi penyakit gizi kurang Khumaidi ,1989.

2.3. Faktor Sosial Ekonomi Masyarakat

Masalah-masalah sosial dapat diartikan sebagai sesuatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat pesisir dan merupakan sesuatu yang tidak di inginkan atau tidak disukai akan tetapi dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki. Masyarakat pesisir adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah pinggiran pantai, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur, untuk menuju tujuan yang sama. Faktor sosial ekonomi yaitu meliputi data sosial: keadaan penduduk, keadaan keluarga, pendidikan, perumahan, dapur, penyimpanan makanan, sumber air, kakus. Sementara data ekonomi meliputi pekerjaan, pendapatan keluarga, kekayaan, pengeluaran dan harga makanan yang tergantung pada pasar dan variasi musim Supariasa,2002. Menurut Dalimunthe 1995, kehidupan sosial ekonomi adalah suatu kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang menggunakan indikator pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan sebagai tolak ukur. Menurut junaidi 1999, keluarga adalah individu dengan jati diri yang khas yang memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik adalah sifat individu yang relatif tidak berubah, atau yang dipengaruhi lingkungan seperti umur, jenis kelamin, suku bangsa, kebangsaan, pendidikan dan lain-lain Yusrizal: Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Terhadap Status Gizi Anak Balita di Wilayah Pesisir Kabupaten Bireuen. USU e-Repository © 2008. 12 Perkembangan intelektual akan kesadaran lingkungan seorang individu seringkali dilepaskan dan bahkan dipisahkan dengan masalah keluarga.Hal-hal semacam inilah yang sering menimbulkan masalah-masalah sosial, karena kehilangan pijakan.Oleh karena itu adalah bijaksana kalau dilihat dan dikembalikan peranan keluarga dan proporsi yang sebenarnya dengan skala prioritas yang pas. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu: 1. Kebutuhan makan dan minum, 2. Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuh, 3. Kebutuhan tempat tinggal. Sehubungan dengan fungsi tersebut maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal. Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan perekonomian. Pada kelompok-kelompok masyarakat yang lebih kompleks tetapi belum masuk pada era masyarakat industri, perekonomian masyarakat sudah mulai berkembang.Namun begitu ikatan-ikatan kekeluargaan masih terjalin kuat dan sering mempengaruhi atau menguasai bidang perekonomian Ahmadi, 2003. 2.3.1. Pendidikan Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan di dalam bidang kesehatan. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi karena dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan Yusrizal: Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Terhadap Status Gizi Anak Balita di Wilayah Pesisir Kabupaten Bireuen. USU e-Repository © 2008. 13 pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki akan lebih baik. Sering masalah gizi timbul karena ketidaktahuan atau kurang informasi tentang gizi yang memadai Berg, 1987. 2.3.2. Pekerjaan Menurut Kartasaputra 2005, dalam melangsungkan kehidupannya manusia melakukan berbagai kegiatan atau pekerjaan fisik yang memerlukan energi. Energi yang berasal dari makanan diperlukan manusia untuk metabolisme basal, aktivitas fisik dan efek makanan. Pada anak-anak dan wanita hamil atau menyusui memerlukan kebutuhan energi yang lebih besar untuk pembentukan jaringan baru Sandra, 2007. 2.3.3. Pendapatan Menurut Berg 1986, pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kuantitas dan kualitas makanan, ada hubungan erat antara pendapatan dan gizi didorong oleh pengaruh yang menguntungkan dari pendapatan yang meningkat bagi perbaikan kesehatan dan masalah keluarga lainnya yang berkaitan dengan keadaan gizi hampir umum terhadap semua tingkat pertambahan pendapatan, juga jelas kalau rendahnya peningkatan pendapatan orang miskin dan lemahnya daya beli masyarakat telah tidak memungkinkannya untuk mengatasi kebiasaan makan dan cara-cara yang menghalangi perbaikan gizi yang efektif, terutama untuk anak-anak. Pendapatan adalah jumlah penghasilan keluarga setiap bulan dari pekerjaan utama maupun tambahan dalam rupiah sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No.67 Tahun 2007. Yusrizal: Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Terhadap Status Gizi Anak Balita di Wilayah Pesisir Kabupaten Bireuen. USU e-Repository © 2008. 14

2.4. Budaya Masyarakat