TOTAL LEUKOSIT HASIL DAN PEMBAHASAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dari hasil uji analisa di laboratorium PT. Saraswanti Indo Genetech bogor diperoleh hasil kadar karbohidrat dari metode ekstraksi kedua ini adalah sebesar 3,98 , sedangkan inulin sebesar 3,19 . Hasil ini lebih besar dibandingkan dengan metode ekstraksi pertama, sehingga dalam penelitian ini metode yang kedua digunakan sebagai metode baku yang dipakai untuk ekstraksi polisakarida karena diduga inulin merupakan zat aktif yang berkhasiat sebagai imunomodulator.

4.2 TOTAL LEUKOSIT

Setelah dilakukan penelitian selama 21 hari maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil perhitungan total leukosit Setelah dilakukan penghitungan, jumlah total leukosit berkisar antara 3,8 + 0,4 hingga 8,6 + 3,0 x 10 3 per mm 3 . Jumlah terkecil terlihat pada kelompok kontrol pada hari ke-7, sedangkan nilai tertinggi terlihat pada kelompok dosis tinggi hari ke-21. Peningkatan tersebut sesuai dengan peningkatan dosis yang diberikan dan lamanya pemberian ekstrak. Berdasarkan penelitian Arrington tahun 1972, kisaran normal jumlah total leukosit pada mencit BalbC adalah 4 – 12 x 10 3 per mm 3 . Hasil penghitungan jumlah total leukosit hari ke-7 dianalisa dengan menggunakan program SPSS 16. Hasil uji homogenitas data menunjukkan bahwa homogenitas data hari ke-7 memenuhi syarat untuk dilakukan uji ANOVA p0,05. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok uji p=0,000 p0,05. Kemudian uji dilanjutkan dengan Uji Turkey HSD. Hasil uji ini Dosis Rata-rata jumlah total leukosit x 10 3 per mm 3 Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21 Kontrol 3,8 + 0,4 4,1 + 1,3 4,1 + 0,6 Dosis rendah 5,4 + 0,6 6,2 + 0,7 6,7 + 2,6 Dosis sedang 5,7 + 1,5 6,9 + 1,2 6,9 + 4,4 Dosis tinggi 7,0 + 1,2 7,9 + 1,1 8,6 + 3,0 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan dosis rendah p=0,049, kelompok kontrol dengan dosis sedang p=0,016, dan kelompok kontrol dengan kelompok dosis tinggi p=0,000. Gambar 4.5 Grafik peningkatan total leukosit hari ke-7 Jumlah total leukosit pada hari ke-14 pemberian polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L. pada dosis rendah, dosis sedang, dan dosis tinggi yang dibandingkan dengan kelompok kontrol berada dalam kisaran jumlah normal total leukosit. Kenaikan jumlah total leukosit sejalan dengan peningkatan dosis polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L. yang diberikan ke mencit. Pada kelompok dosis tinggi menghasilkan jumlah total leukosit tertinggi dibanding kelompok dosis lainya. Hasil uji homogenitas data untuk analisa hari ke-14 menunjukkan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 p=0,602. Hasil ini menunjukkan bahwa semua kelompok uji memiliki varian yang sama sehingga memenuhi syarat untuk uji ANOVA. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 p=0,000. Hasil uji ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kontrol dengan kelompok uji. Kemudian untuk mengetahui tingkat kemaknaan antar kelompok dilakukan uji turkey HSD. Hasil uji ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok 3830 5400 5705 7030 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 hari ke 7 p e r m m 3 perbandingan kelompok dosis kontrol dosis rendah dosis sedang dosis tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kontrol dengan dosis rendah p=0,015, kelompok kontrol dengan dosis sedang p=0,001, dan kelompok kontrol dengan dosis tinggi p=0,000. Gambar 4.6 Grafik peningkatan total leukosit hari ke-14 Pemberian ekstrak diberikan selama 14 hari, setelah itu pemberian ekstrak dihentikan. Namun pengambilan darah dilakukan hingga hari ke 21. Jumlah total leukosit pada hari ke 21 memiliki kisaran yang masih normal. Jika diperhatikan jumlah total leukosit meningkat berdasarkan besar dosis dan lama hari pemberian. Kelompok dosis tinggi memiliki jumlah total leukosit paling tinggi dibanding kelompok lainya. Hasil uji total leukosit hari ke-21 dianalisa menggunakan uji homogenitas data. Hasil uji menunjukkan nilai homogenitas hari ke-21 memiliki nilai lebih kecil dari 0,05 p=0,022. Nilai probabilitas uji homogenitas data hari ke-21 tidak memenuhi syarat untuk uji ANOVA. Uji analisa dilakukan dengan metode kruskal wallis agar diketahui kemaknaan nilai total leukosit kontrol dengan dosis uji. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai dibawah 0,05 p=0,037. Hasil uji ini menunjukkan bahwa pemberian kelompok dosis pada hari ke-21 memiliki efek yang bermakna terhadap kelompok kontrol mencit BalbC. 4120 6185 6890 7975 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 hari ke 14 p e r m m 3 kontrol dosis rendah dosis sedang dosis tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.7 Grafik peningkatan total leukosit hari ke-21 Perbandingan rata-rata kelompok total leukosit pada hari ke-7 hari ke- 14 dan hari ke-21 yang di analisa dengan uji ANOVA memiliki nilai bermakna tiap minggunya p=0,001. Setelah dilakukan analisa tingkat kemaknaan rata- rata antar kelompok menggunakan turkey HSD diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan dosis rendah p=0,025, kelompok dosis rendah dengan kelompok dosis tinggi p=0,045, dan kelompok kontrol dengan dosis tinggi p=0,001. Dari pemaparan data diatas menunjukkan bahwa pemberian polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L pada mencit BalbC mampu meningkatkan jumlah total leukosit, dan semakin tinggi dosis pemberian ekstrak jumlah total leukosit semakin meningkat. Peningkatan jumlah sel ini tidak melebihi rentang jumlah sel leukosit normal untuk mencit BalbC. Leukosit merupakan mekanisme pertahanan imun non spesifik tubuh. Umumnya sel ini berperan dalam mempertahankan tubuh dari penyusupan benda asing Sadikin, 2002. Jumlah total leukosit yang berada pada batas tertinggi normal menunjukkan sistem imun memproduksi jumlah total leukosit yang cukup dalam sirkulasi darah untuk melawan infeksi. Peningkatan jumlah total leukosit menunjukkan kemampuan sistem imun untuk melawan infeksi atau benda asing Viera, 2011 . 4170 6695 6935 8640 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 hari ke 21 p e r m m 3 perbandingan perlakuan kelompok dosis kontrol dosis rendah dosis sedang dosis tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3 JUMLAH LIMFOSIT