Kadar air KESIMPULAN DAN SARAN

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 5. Hasil Uji Kadar Abu Dan Kadar Air. a. Kadar abu kadar abu total = W −W W x 100 Keterangan : W = bobot ekstrak awal gram W1 = bobot cawan + ekstrak setelah diabukan gram W2 = bobot cawan kosong gram W = 1,075 gram W1 = 25,999 gram W2 = 24,997 - 1,075 = 24,924 Gram kadar abu total = , − , , x 100 = , , x 100 = 6,8

b. Kadar air

kadar air = W −W W −W x 100 Keterangan : W = cawan kosong W1 = bobot cawan + ekstrak sebelum diuapkan W2 = bobot cawan + ekstrak setelah diuapkan W = 20,551 gram W1 = 20,551 + 1,1199 = 21,6709 gram W2 = 21,468 gram kadar abu total = , − , , − , x 100 = , , x 100 = 18,12 UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 6. Kegiatan Pengukuran Kadar Abu Dan Kadar Air Uji kadar abu Berat Ekstrak Awal Berat ekstrak + ekstrak sebelum diabukan Berat Ekstrak Setelah Diabukan Uji kadar air Berat ekstrak awal Berat ekstrak setelah penguapan Berat cawan kosong UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 7. Hasil Uji Karbohidran Total ekstraksi pertama UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 8: Hasil Uji Karbohidran Total ekstraksi kedua UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 9. Penentuan Besar Dosis Hasil rendemen dari 90 gram serbuk polisakarida : 14,8 gram ekstrak PS Dosis manusia perhari : 2 gram hari Dosis manusia sesuai Rendemen : , x 2 = 0,32 gr hari Dosis untuk mencit : Dik : Dosis Manusia : 0,32 gr hari 60 kg BB Km manusia : 37 Km mencit : 3 Berat rata-rata mencit : 20 gram HED = Animal Dose x � � � � � 0,32 gr hari 60 kg berat = animal dose x Animal dose = , r r k , = 3,945 gr 60 kg bb Animal dose = 3,945 gr 60 kg bb x 20 gr1000 gr Animal dose = 0,00125 gr 20 gr b mencit = 1,25 mg 20 gr berat mencit Jadi dosis yang akan diberikan adalah Dosis rendah : 1,25 mg 20 gr berat mencit Dosis sedang : 2,5 mg 20 gr berat mencit Dosis tinggi : 5 mg 20 gr berat mencit UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 10. Pembuatan Larutan Induk A. Larutan Induk Ekstrak Polisakarida Untuk Uji Total Leukosit Dan Jumlah Limfosit Dan Monosit

1. Dosis rendah 1,25 mg g BB atau 62,5 mg kg BB

Vao mencit = � �� �� �� �� � � 0,5 ml = , �� �� �� , �� � � Konsentrasi = 2,5 mg Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14 = 56 ml X 2 dibuat dua kali nya untuk cadangan induk = 112 ml Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 2,5 mg = 285 mg

2. Dosis sedang 2,5 mg g BB atau 125 mg kg BB

Vao mencit = � �� �� �� �� � � 0,5 ml = �� �� �� , �� � � Konsentrasi = 5 mg Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14 = 56 ml X 2 dibuat dua kali nya untuk cadangan induk = 112 ml Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 5 mg = 560 mg UIN Syarif hidayatullah Jakarta

3. Dosis tinggi 5 mg g BB atau 250 mgkg BB

Vao mencit = � �� �� �� �� � � 0,5 ml = �� �� �� , �� � � Konsentrasi = 10 mg Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14 = 56 ml X 2 dibuat dua kali nya untuk cadangan induk = 112 ml Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 10 mg = 1120 mg

B. Larutan Induk Ekstrak Polisakarida Untuk Uji Total Leukosit Dan

Jumlah Limfosit Dan Monosit 1. Dosis rendah 1,25 mg g BB atau 62,5 mg kg BB Vao mencit = � �� �� �� �� � � 0,5 ml = , �� �� �� , �� � � Konsentrasi = 2,5 mg Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14 = 56 ml X 2 dibuat dua kali nya untuk cadangan induk = 112 ml Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 2,5 mg = 285 mg UIN Syarif hidayatullah Jakarta

2. Dosis sedang 2,5 mg g BB atau 125 mg kg BB

Vao mencit = � �� �� �� �� � � 0,5 ml = �� �� �� , �� � � Konsentrasi = 5 mg Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14 = 56 ml X 2 dibuat dua kali nya untuk cadangan induk = 112 ml Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 5 mg = 560 mg

3. Dosis tinggi 5 mg g BB atau 250 mgkg BB

Vao mencit = � �� �� �� �� � � 0,5 ml = �� �� �� , �� � � Konsentrasi = 10 mg Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14 = 56 ml X 2 dibuat dua kali nya untuk cadangan induk = 112 ml Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 10 mg = 1120 mg UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 11. Kegitan penelitian : Pengambilan Darah Mencit yang akan diambil darahnya Mencit dianestesi Mencit diposisikan untuk diambil darahnya Mencit diambil darahnya dengan menggunakan hematokrit Mencit yang sudah diambil darahnya dibersihkan darahnya Mencit yang telah dibersihkan Darah yang telah diambil dari mencit UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 12. Kegitan penelitian : Pembuatan sediaan apus Darah yang telah disiapkan, yang telah diambil dari mencit. letakan setetes darah mencit yang telah diperoleh dari mencit ke kaca objek. Dengan menggunakan gelas objek yang lain buat sudut 45 o geser perlahan hingga terbentuj lapisan darah yang rata. Usahakan sediaan darahnya merata ketebalanya. Hasil pembuatan sediaan darah hapus Pewaranna sediaan darah hapus menggunakan giemsa. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Setelah diwarnai bilas dengan aquadest lalu dikeringkan. Preparat hasil Pengamatan. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 13. Kegitan penelitian : Penghitungan Leukosit Sediaan darah yang siap akan diuji Sediaan darah yang telah siap untuk diamati. Sediaan darah yang siap akan diuji Darah dihisap menggunakan pipet hematoma sampai tanda 0,5. Lalu hisap larutan turk hingga batas angka 11. Sediaan siap untuk diamati pada mikroskop pada perbesaran 100 UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 14. Metode Uji ELISA Pada ELISA Kit terdapat beberapa komponen, yaitu:  Lyophilized recombinan mouse IL- 1β standard: 10 ng tube  One well 96 well plate precoated with anti-mouse IL- 1β antibody.  Sampel diluent buffer 30 ml.  Biotinylated anti-mouse IL- 1β antibody: 130 µl, dilution 1 : 100.  Antibody diluent buffer  Avidin-biotin-peroxidase complex ABC : 130 µl, dilution 1 : 100.  ABC diluent buffer : 12 ml.  TMB color developing agent : 10ml.  TMB stop solution: 10 ml. Dalam pelaksanaan uji menggunakan ELISA melalui beberapa tahap sebagai berikut : PREPARASI 1. Tahap pengenceran : Karena serum yang dihasilkan berkisar antara 500-5000 pgml. Pengenceran dilakukan sebanyak 1:10 tambhkan 10 ul sampel kedalam 90 ul sampel diluent buffer. 2. Persiapan reagen :  Larutan standar 500 pgml IL- 1β mencit : tambahkan 0.05 ml larutan standar IL- 1β 10 ng ml diatas ke dalam 0.95 ml pelarut buffer sampel dan campur merata. Catatan : sebaiknya preparasi dilakukan tidak lebih dari 2 jam sebelum pengerjaan  Preparasi biotynillated anti-mouse IL- 1β anti-body. i. Total semua larutan harus 0,1 dikali banyak sumur yang akan digunakan. UIN Syarif hidayatullah Jakarta ii. biotynillated anti-mouse IL- 1β anti-body harus di larutkan pada 1 : 100 dengan anti-body diluet buffer dan dicampur merata.  Reparasi Avidin-biotin-peroxidase complex ABC : i. Total volume harus sama dengan 0,1 ml dikali jumlah sumuran yang digunakan. ii. Avidin-biotin-peroxidase complex harus dilarutkan pada 1 : 100 dengan larutan buffer ABC. Dan dicampur merata. PROSEDUR PELAKSANAAN UJI 1. Serum diambil dan diencerkan dengan pengencer standart dengan perbandingan 1 : 100 1 μl serum + 99 μl pengencer standart .

2. Serum diteteskan pada microtitre plate kemudian

diinkubasi selama 60 menit pada suhu 37 C. 3. Dicuci dengan buffer pencuci sebanyak 3 kali.

4. Microtitre plate ditetesi 0,1 ml ABC working Solutions

diinkubasi selama 30 menit pada suhu kamar 20-25 derajad Celcius . 5. Dicuci dengan buffer pencuci sebanyak 5 kali.

6. Ditetesi 90 ul dengan TMB Color developing agen dan

didiamkan selama 30 menit pada suhu ruangan di tempat yang gelap. 7. Dicuci dengan buffer pencuci sebanyak 5 kali.

8. Ditambahkan substrat pre-mix TMB.

9. Ditetesi dengan 100 μl stop solution. 10. Ditutup dengan plate covers dan dibaca dengan ELISA reader spectrophotometer yang diatur pada 450 nm. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 15. Hasil Pengamatan Mikroskop  Hasil Pengamatan Monosit Penampakan Monosit UIN Syarif hidayatullah Jakarta  Hasil Pengamatan Limfosit Penampakan Limfosit UIN Syarif hidayatullah Jakarta  Hasil Pengamatan Leukosit Pengamatan mikroskopik untuk perhitungan leukosit UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 16. Hasil Penghitungan total leukosit, Jumlah Presentase Monosit Dan Limfosit hari ke -7. NO Sampel I II total rata- rata diferensial leukosit jml rt2 leukosit per mm3 JML diferensial leukosit klpok limp mon lim Mon 1 Kontrol 59 86 72,5 86 9 3625 3117,5 326,3 91 90 90,5 92 7 4525 4163,0 316,8 66 80 73 91 5 3650 3321,5 182,5 64 83 73,5 88 8 3675 3234,0 294,0 37 110 73,5 89 4 3675 3270,8 147,0 RATA-RATA KELOMPOK 76,6 89 7 3830 3416,4 252,8 2 ps dose rendah 128 118 123 88 8 6150 5412,0 492,0 100 118 109 98 2 5450 5341,0 109,0 118 104 111 89 10 5550 4939,5 555,0 101 92 96,5 81 19 4825 3908,3 916,8 115 86 100,5 91 9 5025 4572,8 452,3 RATA-RATA KELOMPOK 108 89 10 5400 4827,6 518,4 3 PS dose sedang 130 102 130 79 12 5800 4582,0 696,0 150 125 150 87 4 6875 5981,3 275,0 71 74 71 94 4 3625 3407,5 145,0 120 142 120 84 12 6550 5502,0 786,0 110 117 110 85 8 5675 4823,8 454,0 RATA-RATA KELOMPOK 114,1 86 8 5705 4894,9 456,4 4 PS dosis tinggi 183 163 173 82 10 8650 7093,0 865,0 155 130 142,5 94 2 7125 6697,5 142,5 117 125 121 79 10 6050 4779,5 605,0 127 144 135,5 87 10 6775 5894,3 677,5 104 158 131 97 3 6550 6353,5 196,5 RATA-RATA KELOMPOK 140,6 89 7 7030 6256,7 492,1 UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 17. Hasil Penghitungan total leukosit, Jumlah Presentase Monosit Dan Limfosit hari ke-14. NO sampel I II total rata- rata diferensial leukosit jml rt2 leukosit per mm3 JML diferensial leukosit klpok limp Mon lim Mon 1 kontrol 75 96 85,5 97 2 4275 4146,8 85,5 121 17 69,0 79 18 3450 2725,5 621,0 62 55 58,5 97 3 2925 2837,3 87,8 137 98 117,5 96 2 5875 5640,0 117,5 89 74 81,5 93 7 4075 3789,8 285,3 RATA-RATA KELOMPOK 82,4 92 6 4120 3806,9 263,7 2 ps dose rendah 100,0 112,0 106,0 90 5 5300 4770,0 265,0 131,0 129,0 130,0 94 5 6500 6110,0 325,0 169,0 111,0 140,0 93 6 7000 6510,0 390,6 131,0 112,0 121,5 77 20 6075 4677,8 935,6 131,0 111,0 121,0 94 5 6050 5687,0 284,4 RATA-RATA KELOMPOK 123,7 90 8 6185 5541,8 507,2 3 PS dose sedang 182,0 126,0 154,0 55 40 7700 4235,0 3080,0 133,0 120,0 126,5 85 12 6325 5376,3 759,0 144,0 183,0 163,5 85 5 8175 6948,8 408,8 114,0 115,0 114,5 91 6 5725 5209,8 343,5 137,0 124,0 130,5 85 5 6525 5546,3 326,3 RATA-RATA KELOMPOK 137,8 80 14 6890 5525,8 937,0 4 PS dosis tinggi 207,0 127,0 167,0 74 16 8350 6179,0 1336,0 128,0 153,0 140,5 97 2 7025 6814,3 140,5 182,0 183,0 182,5 95 4 9125 8668,8 365,0 127,0 153,0 140,0 90 6 7000 6300,0 420,0 182,0 153,0 167,5 90 6 8375 7537,5 502,5 RATA-RATA KELOMPOK 159,5 89 7 7975 7113,7 542,3 UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 18. Hasil Penghitungan total leukosit, Jumlah Presentase Monosit Dan Limfosit hari ke-21. NO sampel I II total rata- rata diferensial leukosit jml rt2 leukosit per mm3 JML diferensial leukosit klpok limp mon lim Mon 1 kontrol 76 61 68,5 99 1 3425 3390,8 34,3 85 76 80,5 100 4025 4025,0 0,0 86 86 86,0 96 4 4300 4128,0 172,0 98 94 96,0 100 4800 4800,0 0,0 86 86 86,0 99 1 4300 4257,0 43,0 Rata-Rata Kelompok 83,4 99 1 4170 4120,0 50,0 2 ps dose rendah 165 162 163,5 100 8175 8175,0 0,0 146 94 120,0 100 6000 6000,0 0,0 137 147 142,0 100 7100 7100,0 0,0 15 122 68,5 100 3425 3425,0 0,0 191 160 175,5 96 4 8775 8424,0 351,0 Rata-Rata Kelompok 133,9 99 1 6695 6641,4 53,6 3 PS dose sedang 122 80 101,0 99 1 5050 4999,5 50,5 42 47 44,5 99 1 2225 2202,8 22,3 128 132 130,0 100 6500 6500,0 0,0 219 203 211,0 100 10550 10550,0 0,0 191 223 207,0 98 2 10350 10143,0 207,0 Rata-Rata Kelompok 138,7 99 1 6935 6879,5 55,5 4 PS dosis tinggi 120 125 122,5 98 1 6125 6002,5 61,3 173 146 159,5 100 7975 7975,0 0,0 146 120 133,0 99 1 6650 6583,5 66,5 223 203 213,0 100 10650 10650,0 0,0 260 212 236,0 100 11800 11800,0 0,0 Rata-Rata Kelompok 172,8 99 8640 8588,2 34,6 UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 19. Hasil uji interleukin 1-beta no kelompok nilai interleukin 1 beta rerata stdev 1 kontrol negatif 7,8 7,8 0,0 7,8 7,8 7,8 2 kontrol positif 4,4 27,2 25,9 6,0 55,2 43,1 3 dosis 1 3,3 33,8 22,0 33,9 43,5 54,6 4 dosis 2 106,0 158,4 136,2 1,7 320,0 206,0 5 dosis 3 505,0 262,5 264,1 31,4 36,5 477,0 UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 20. Hasil Uji homogenitas data Total Leukosit hari ke-7 Tujuan : Untuk menguji apakah varian dari 4 kelompok uji kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi tersebut sama atau berbeda. Hipotesis :  Ho = keempat kelompok uji mempunyai varian yang sama.  H1 = keempat kelompok uji mempunyai varian yang berbeda. Dasar penambilan keputusan :  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 ditolak Hasil uji homogenitas data total leukosit hari ke-7 : Keputusan : Dari hasil uji Homogenitas data dapat dilihat probabilitasnya sebesar 0.371 0.05, sehingga H0 diterima Artinya bahwa keempat populasi dosis memiliki varian yang sama, Sehingga dapat dilakukan uji ANOVA. Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. Hari _ke_7 1.119 3 16 .371 UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 21. Hasil Uji ANOVA Total Leukosit hari ke-7 Tujuan : Untuk menguji apakah 4 kelompok uji kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi memiliki rata-ratamean yang sama. Hipotesis :  Ho = keempat kelompok uji memberikan pengaruh yang sama terhadap total leukosit mencit BalbC.  H1 = keempat kelompok uji memberikan pengaruh yang berbeda terhadap total leukosit mencit BalbC. Dasar penambilan keputusan :  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 ditolak Hasil ANOVA total leukosit hari ke-7 : ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Hari _ke_7 Between Groups 2.591E7 3 8635864.583 11.541 .000 Within Groups 1.197E7 16 748296.875 Total 3.788E7 19 Keputusan : Nilai probabilitasnya 0,05 maka H0 ditolak, artinya dosis pemberian ekstrak polisakarida memberikan pengaruh yang berbeda terhadap total leukosit mencit BalbC. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 22. Hasil Uji Turkey HSD Honest Significant Different total leukosit hari ke-7 Tujuan : Untuk melihat dosis terbaik dari 4 kelompok uji kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi. Hasil uji turkey HSD total leukosit hari ke-7 : Dependent Variable I kelom pok J kelomp ok Mean Difference I-J Std. Error Sig. 95 Confidence Interval Lower Bound Upper Bound hari_ke_7 1 2 -1570.00000 5.47100E2 .049 -3135.2648 -4.7352 3 -1875.00000 5.47100E2 .016 -3440.2648 -309.7352 4 -3200.00000 5.47100E2 .000 -4765.2648 -1634.7352 2 1 1570.00000 5.47100E2 .049 4.7352 3135.2648 3 -305.00000 5.47100E2 .943 -1870.2648 1260.2648 4 -1630.00000 5.47100E2 .040 -3195.2648 -64.7352 3 1 1875.00000 5.47100E2 .016 309.7352 3440.2648 2 305.00000 5.47100E2 .943 -1260.2648 1870.2648 4 -1325.00000 5.47100E2 .113 -2890.2648 240.2648 4 1 3200.00000 5.47100E2 .000 1634.7352 4765.2648 2 1630.00000 5.47100E2 .040 64.7352 3195.2648 3 1325.00000 5.47100E2 .113 -240.2648 2890.2648 Ket : Tanda bintang atau Nilai sig. Lebih kecil dari 0,05 berarti perbedaan signifikan. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 23. Hasil Uji homogenitas data Total Leukosit hari ke-14 Tujuan : Untuk menguji apakah varian dari kelompok uji kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi tersebut sama atau berbeda. Hipotesis :  Ho = keempat kelompok uji mempunyai varian yang sama.  H1 = keempat kelompok uji mempunyai varian yang berbeda. Dasar penambilan keputusan :  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 ditolak Hasil uji homogenitas data total leukosit hari ke-14 : Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. hari_ke_14 .638 3 16 .602 Keputusan : Dari hasil uji Homogenitas data dapat dilihat probabilitasnya sebesar 0.602 0.05, sehingga H0 diterima Artinya bahwa keempat populasi dosis memiliki varian yang sama, Sehingga dapat dilakukan uji ANOVA. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 24. Hasil Uji ANOVA Total Leukosit hari ke-14. Tujuan : Untuk menguji apakah 4 kelompok uji kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi memiliki rata-ratamean yang sama. Hipotesis :  Ho = keempat kelompok uji memberikan pengaruh yang sama terhadap total leukosit mencit BalbC.  H1 = keempat kelompok uji memberikan pengaruh yang berbeda terhadap total leukosit mencit BalbC. Dasar penambilan keputusan :  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 ditolak Hasil ANOVA total leukosit hari ke-14 : Keputusan : Nilai probabilitasnya dari 0,05 maka H0 ditolak, artinya dosis pemberian ekstrak polisakarida memberikan pengaruh yang berbeda terhadap total leukosit mencit BalbC. hari_ke_ 14 Between Groups 3.960E7 3 1.320E7 14.921 .000 Within Groups 1.415E7 16 884578.125 Total 5.375E7 19 UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 25. Hasil Uji Turkey HSD Honest Significant Different total leukosit hari ke-14. Tujuan : Untuk melihat dosis terbaik dari 4 kelompok uji kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi pada hari ke-14. Dasar penambilan keputusan :  Jika probabilitasnya sig 0,05 kelompok dosis tidak signifikan  Jika probabilitasnya sig 0,05 kelompok dosis ssignifikan Hasil uji turkey HSD total leukosit hari ke-14 : hari_ke_14 1 2 -2065.00000 5.94837E2 .015 -3766.8409 -363.1591 3 -2770.00000 5.94837E2 .001 -4471.8409 -1068.1591 4 -3855.00000 5.94837E2 .000 -5556.8409 -2153.1591 2 1 2065.00000 5.94837E2 .015 363.1591 3766.8409 3 -705.00000 5.94837E2 .644 -2406.8409 996.8409 4 -1790.00000 5.94837E2 .038 -3491.8409 -88.1591 3 1 2770.00000 5.94837E2 .001 1068.1591 4471.8409 2 705.00000 5.94837E2 .644 -996.8409 2406.8409 4 -1085.00000 5.94837E2 .299 -2786.8409 616.8409 4 1 3855.00000 5.94837E2 .000 2153.1591 5556.8409 2 1790.00000 5.94837E2 .038 88.1591 3491.8409 3 1085.00000 5.94837E2 .299 -616.8409 2786.8409 Ket : Tanda bintang atau Nilai sig. Lebih kecil dari 0,05 berarti perbedaan signifikan. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 26. Hasil Uji homogenitas data Total Leukosit pada hari ke-21 Tujuan : Untuk menguji apakah varian dari kelompok uji kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi tersebut sama atau berbeda. Hipotesis :  Ho = keempat kelompok uji mempunyai varian yang sama.  H1 = keempat kelompok uji mempunyai varian yang berbeda. Dasar penambilan keputusan :  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya sig 0,05 maka H0 ditolak Hasil uji homogenitas data total leukosit hari ke-21 : Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. hari_ke_21 4.225 3 16 .022 Keputusan : Data total leukosit hari ke-21 mempunyai varian yang berbeda sehingga tidak bisa dilakukan uji ANOVA. Untuk melihat apakah pemberian ekstrak polisakarida pada hari ke-21 mempunyai makna dilakukan uji non parametrik kruskal wallis. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 27. Hasil Uji non parametrik kruskal wallis Total Leukosit Hari ke-21 Tujuan : Untuk Mengetahui Ada Atau Tidaknya Pengaruh Total Leukosit Terhadap Kelompok Mencit BalbC Hari Ke-21.