Ekstraksi Dengan Menggunakan Pelarut Metode Ekstraksi Lainnya

UIN Syarif hidayatullah Jakarta yang tidak dapat larut dengan pelarut cair Depkes RI, 2010. Senyawa aktif yang terdapat dalam simplisia dapat di golongkan dalam golongan minyak asiri, alkaloid, flavanoid, dan lain-lain.

2.3. METODE EKSTRAKSI

Ekstraksi memiliki banyak metode tergantung pada sifat-sifat ekstrak yang akan diambil.

2.3.1 Ekstraksi Dengan Menggunakan Pelarut

1. Maserasi Maserasi adalah metode ekstraksi simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan. 2. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna exhause extraction yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses biasanya terdiri dari tahapan pengembangan bahan tahap maserasi antara tahap perkolasi sebenarnya, terus menerus hingga diperoleh ekstrak yang jumlahnya 1-5 kali bahan. 3. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut dengan titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3 -5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna. 4. Sokhlet Sokhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstaksi kontinu. Dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. UIN Syarif hidayatullah Jakarta 5. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan yaitu biasanya dilakukan pada temperatur 40– 50 C. 6. Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur pemanas air bejana infus tercelup dalam bejana mendidih, temperatur terukur 96- 98 o C selama waktu tertentu. Selama waktu tertentu 15-20 menit. 7. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama 30 menit dan temperatur sampai pada titik didih air.

2.3.2 Metode Ekstraksi Lainnya

Beberapa cara ekstraksi dengan menggunakan cara-cara yang telah dibahas di atas, ada juga ekstraksi yang lain sebagai cara penarik zat aktif dari simplisianya, cara-cara yang digunakan diantaranya adalah: destilasi uap, ekstraksi energi listrik, ekstraksi ultrasonik,dan superkritikal karbondioksida. Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap minyak asiri dari bahan segar atau simplisianya dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi menjadi destilat air bersama kandungan senyawa yang memisah sempurna atau memisah sebagian. Simplisia benar benar tidak larut dalam air namun benar- benar dilalui uap air sehingga senyawa kandungan ikut terdestilasi Depkes RI, 2000. Ekstraksi energi menggunakan medan listrik, ultrasonik dan superkritikal karbon dioksida memiliki tujuan untuk memberikan tekanan dan peningkatan permeabilitas dinding sel dari simplisia sehingga sehingga zat aktif dari simplisia dapat di ambil. UIN Syarif hidayatullah Jakarta

2.4 IMUNOMODULATOR