JUMLAH MONOSIT HASIL DAN PEMBAHASAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4 JUMLAH MONOSIT

Penghitungan jumlah monosit yang dilakukan dengan metode yang sama pada penghitungan limfosit didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Rata-rata Jumlah Monosit. Hasil perhitungan jumlah monosit dari pengamatan hari ke-7, hari ke- 14, dan hari ke-21 menunjukkan bahwa Jumlah monosit terkecil terlihat pada kelompok dosis tinggi hari ke-21, sedangkan nilai tertinggi terlihat pada kelompok dosis tinggi hari ke-14. Rata-rata jumlah monosit mencit normal berada pada kisaran antara 0,060 – 0,600 x10 3 per mm 3 Research animal resources, University Of Minnesota. Untuk mengetahui pengaruh aktifitas polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L. terhadap jumlah monosit mencit BalbC maka dilakukan analisa uji statistik. Uji ini diawali dengan uji homogenitas data kemudian jika memenuhi syarat dilakukan uji ANOVA, dan jika nilai homogenitas data tidak memenuhi syarat uji ANOVA, maka dilakukan uji kruskal wallis Sopiyudin, 2001. Hasil uji honogenitas data hari ke-7 menunjukkan nilai probabilitas uji homogenitas data hasil pengamatan lebih besar dari 0,05 p=0,166, nilai ini memenuhi untuk uji ANOVA. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 p=380. Karena nilai probabilitas data lebih besar dai 0,05 uji dilanjutkan ke uji non parametrik kruskal wallis. Hasil uji kruskal wallis menunjukkan nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 p=0,555. Hal ini menunjukkan tingkat dosis hari ke-7 tidak mempengaruhi jumlah monosit. Dosis Rata-rata jumlah jumlah monosit x 10 3 per mm 3 Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21 Kontrol 0,25 + 0,08 0,26 + 0,23 0,05 + 0,08 Dosis rendah 0,51 + 0,28 0,50 + 0,283 0,053 + 0,156 Dosis sedang 0,45 + 0,27 0,52 + 1,174 0,055 + 0,08 Dosis tinggi 0,49 + 0,314 0,54 + 0,527 0,034 + 0,034 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.11 Grafik peningkatan jumlah monosit hari ke-7 Uji homogenitas data hari ke-14 menunjukkan nilai probabilitas datanya lebih besar dari 0,05 p=0,075. Kemudian dilanjutkan uji ANOVA. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai probabilitas datanya lebih besar dari 0,05 p=0368. Karena nilai uji anova tidak memenuhi syarat, maka uji dilanjutakn ke uji non parametrikKruskal wallis. Hasil uji kruskal wallis menunjukkan nilai probabilitas datanya lebih besar dari 0,05 p=0,128. Hasil uji ini menunjukkan bahwa Variasi dosis yang diberikan ke mencit BalbC tidak mempengaruhi kadar jumlah monosit. Gambar 4.12 Grafik peningkatan jumlah monosit hari ke-14 252,78 518,4 456,4 492,1 100 200 300 400 500 600 hari ke 7 p e r m m 3 perbandingan antar kelompok dosis monosit kontrol dosis rendah dosis sedang dosis tinggi 263,68 507,17 523,64 542,3 100 200 300 400 500 600 hari ke 14 p e r m m 3 perbandingan antar kelompok dosis monosit kontrol dosis rendah dosis sedang dosis tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Uji homogenitas data hari ke-21 menunjukkan bahwa nilai probabilitas datanya lebih besar dari 0,243. Hasil uji ini memenuhi syarat uji ANOVA. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai probabilitas datanya lebih besar dari 0,05 p=0,910. Karena hasil uji ANOVA nilai probabilitasnya terlalu besar, maka uji dilanjutkan ke uji non parametrik kruskal wallis. Hasil uji kruskall wallis menunjukkan nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 p=0,128. Hai ini menunjukan bahwa pengujian polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L. pada hari ke-21 tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah monosit mencit BalbC. Gambar 4.13 Grafik Peningkatan Monosit hari ke-21 Monosit berfungsi sebagai fagosistik mononuklear. Sel ini dimatangkan di sum-sum tulang selama 1 sampai 3 hari, kemudian bersirkulasi di darah sangat singkat kurang lebih 1,5 hari dan akhirnya berpindah ke jaringan untuk mengambil peranya sebagai makrofag Nicholis, et al 1971. Sel makrofag memiliki peran melakukan fagositosis dan menghancurkan partikel asing dan jaringan mati serta mengolah bahan asing tersebut untuk dapat merangsang sistem tanggap kebal di tubuh sehingga terbentuk komplek antigen antibodi Eki Putra, 2008. Hal inilah yang diindikasikan mengapa jumlah leukosit pada hari ke-21 mengalami penurunan. Sel-sel monosit yang ada di darah telah berpindah ke jaringan karena siklus hidup monosit memang sangat pendek ada di darah. Selain itu, lamanya penelitian selama 21 hari 50,04 53,56 55,48 34,56 10 20 30 40 50 60 hari ke 21 p e r m m 3 perbandingan antar kelompok dosis monosit kontrol dosis rendah dosis sedang dosis tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memicu mencit menjadi lemah sehingga mempercepat proses perpindahan monosit ke jaringan.

4.5 KADAR INTERLEUKIN 1β