KADAR INTERLEUKIN 1β HASIL DAN PEMBAHASAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memicu mencit menjadi lemah sehingga mempercepat proses perpindahan monosit ke jaringan.

4.5 KADAR INTERLEUKIN 1β

Analisa Interlekuin 1 β tidak dilakukan pengulangan seperti pada uji total leukosit. Pengujian hanya dilakukan pada hari ke 5 saja. Tabel 4.4 Rata-rata Jumlah Nilai Il-1β Hasil uji ELISA menunjukan bahwa polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L. terlihat meningkatkan kadar interleukin 1β dalam darah mencit. Peningkatan ini berbanding lurus dengan bertambah besarnya dosis yang diberikan. Kelompok kontrol negatif yang telah diinduksi dengan LPS menunjukan peningkatan jumlah interleukin-1β sebesar 71,3 27,2 ρgml dari jumlah total interleukin kelompok kontrol 7,8 ρgml. Peningkatan ini karena pemberian lipopolisakarida dari dinding sel yang memicu terjadinya inflamasi dalam tubuh mencit. Pada reaksi inflamasi dalam sistem imun terjadi pelepasan sitokin pro inflamasi TNF dan IL 1. Pelepasan sel-sel ini dalam tubuh dimaksudkan untuk memacu vasodilatasi, melonggarkan hubungn sel- sel endotel, meningkatkan adhesi neutrofil dan migrasi sel-sel ke jaringan sekitar untuk memakan mikroba bratawijaya, 2010. Meskipun perkembangan respon inflamasi efektif berperan penting pada pertahanan tubuh namun respon tersebut menimbulkan kerusakan. Alergi, penyakit auto imun, infeksi mikroba, transplantasi dan luka bakar dapat mengawali respon inflamasi kronis Bratawijaya, 2010. Dalam penelitian ini diharapkan pemberian ekstrak Dosis Rata-rata jumlah total Interleukin 1β ρgml Normal 7,8 + 0,0 Kontrol negatif 27,2 + 25,9 Dosis rendah 33,8 + 22,0 Dosis sedang 158,4 + 136,2 Dosis tinggi 262,5 + 264,1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L. diharapkan dapat menekan produksi interleukin 1 β pada mencit balbc yang telah diinduksi dengan LPS. Pada pemberian polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L. kelompok dosis rendah menunjukkan bahwa ekstrak ini tidak dapat menurunkan jumlah kadar interleukin-1β. Hasil pengamatan pada dosis rendah ini justru menunjukan hasil sebaliknya. Hasil pengamatan menunjukan peningkatan kadar sebesar 33,8 ρgml. Peningkatan kadar interleukin-1β juga terjadi pada kelompok dosis sedang dan pada dosis tinggi sebesar 158,4 ρgml dan 262,5 ρgml. Gambar 4.14 Grafik hasil uji interleukin 1β. Jika dianalisa berdasarkan hasil uji statistika, nilai homogenitas data uji kadar interleukin 1β memiliki nilai lebih kecil dari alfa p=0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa data tidak dapat dilakukan uji ANOVA. Uji statistik untuk data yang homogenitasnya tidak normal adalah menggunakan krusial Wallis. Namun setelah dilakukan uji statistik krusial-Wallis nilai probabilitasnya lebih besar dari alfa P=0,319, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa polisakarida hasil ekstraksi Nigella sativa L. tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap jumlah kadar interleukin 1β. 7,8 27,2 33,8 158,4 262,5 0,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 g ml kadar interleukin normal kontrol negatif dosis 1 dosis 2 dosis 3 ©ª «¬ ­ ®¯°± ²³ ´²µ ° ¯°¶ ·¸ ¸° ´ ¹°º°±¶°

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN