BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Home Industri “Enam Putri” yang bergerak dibidang usaha penjualan minuman kesehatan aneka instan Herbal di Jalan Karet
Pasar Baru Barat V No.41, Jakarta Pusat. Produk yang diteliti adalah jahe merah instan. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive
dengan pertimbangan bahwa usaha ini merupakan hasil olahan rumah tangga yang dalam pengolahannya dilakukan secara tradisional, tanpa menggunakan bahan
pengawet dan bahan kimia. Adapun waktu pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei 2008.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan
dan melalui wawancara dengan berbagai pihak yang terkait dengan topik penelitian, seperti pemilik usaha dan karyawan aneka instan herbal. Data sekunder
diperoleh dari studi pustaka dengan mencari literatur-literatur seperti : Profil komoditi Jahe, Data produksi tanaman obat, Studi kelayakan bisnis, dan literatur
lain yang relevan dalam penelitian.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui beberapa cara, yaitu :
1. Pengamatan Langsung : yaitu dengan mengamati secara langsung objek
penelitian sehingga diperoleh gambaran tentang segala aktivitas dan keadaan usaha tersebut.
2. Wawancara : yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan
pemilik usaha dan karyawan-karyawan yang berada di tempat usaha tersebut.
3.4. Metode Analisis Data
3.4.1 Analisis Kualitatif
Data kualitatif deskriptif disajikan dalam bentuk uraian pada aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek lingkungan.
3.4.2. Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif menggunakan perhitungan kriteria-kriteria investasi, yaitu Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, BC Ratio, PP Payback
Period dan Analisis Sensitifitas.
3.4.2.1. Metode NPV Net Present Value
Menurut Husnan dan Suwarsono 2000;210, NPV menunjukkan keuntungan yang akan diperoleh selama umur investasi merupakan jumlah nilai
20
penerimaan arus tunai pada waktu sekarang dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama waktu tertentu.
∑
=
+ −
=
n t
t
i Ct
Bt NPV
1
1
Dimana : B
t
= Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t C
t
= Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t i = Discount Rate
t = Tahun proyek n = Umur Proyek
3.4.2.2. IRR Internal Rate of Return
Menurut Ibrahim 2003;147, IRR menunjukkan persentase keuntungan yang akan diperoleh atau investasi bersih dari suatu proyek, atau tingkat diskonto
yang dapat membuat arus penerimaan bersih sekarang dari investasi NPV sama dengan nol.
2 1
2 1
1 1
i i
NPV NPV
NPV i
IRR −
− +
=
Dimana :
i
1
= adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV
1
i
2
= adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV
2
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan IRR yaitu : IRR tingkat bunga, maka usulan proyek diterima
IRR tingkat bunga, maka usalan proyek ditolak
21
3.4.2.3. Payback Period
Menurut Umar 2005;197, Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash investment
dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya
merupakan satuan waktu. nilai investasi
kas masuk bersih x 1 tahun
PP =
3.4.2.4. Benefit Cost Ratio BC Ratio
Net BC Ratio meupakan perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif + dengan net benefit yang telah didiscount negatif - Ibrahim,
2005;151.
Net BC Ratio =
− +
= ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ +
− −
+ −
∑ ∑
= =
NPV NPV
i Ct
Bt i
Ct Bt
n t
t n
t t
1 1
1 1
Dimana : B
t
= Penerimaan benefit pada tahun ke-t C
t
= Biaya Cost pada tahun ke-t n = Umur proyek tahun
t = Tahun proyek i = Discount Rate
22
3.4.2.5. Return On Investment ROI
Return On Investment ROI adalah suatu tingkat pengembalian investasi yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari penanaman
investasi tertentu Gitosudarmo, 2003;191. Laba
Bersih Investasi
ROI = x 100
3.4.2.6. Analisis Sensitivitas
Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya hasil perhitungan di atas kertas itu
dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Ketidakpastian itu dapat mnyebabkan berkurangnya kemampuan suatu proyek bisnis dalam operasi untuk menghasilkan
laba bagi perusahaan Umar, 2005;191. Ketidakpastian berarti bahwa makin banyak kemungkinan yang akan
terjadi. Karenanya apabila kita dihadapkan pada masalah ketidakpastian dalam penaksiran aliran kas, maka kita perlu mencoba mengetahui apalagi yang akan
terjadi Husnan dan Suwarsono, 2000;272. Skema sensitivitas dalam penelitian ini adalah : harga jahe merah naik
51 persen, harga gula pasir naik 52 persen, dan harga jahe merah dan gula pasir naik 51 persen.
23
3.5. Definisi Operasional
1. Tanaman Biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat sebagai obat-obatan
yang dikonsumsi dari bagian tanaman berupa daun, bunga, buah, umbi rimpang atau akar.
2. Simplisia adalah tanaman obat-obatan, bahan dari tanaman yang masih
sederhana, murni, belum tercampur atau belum diolah, kecuali dibersihkan dan dijaga dengan baik agar tidak tercampur dengan bagian-bagian tanaman
lainnya. 3.
Sediaan galenik adalah hasil ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.
4. Cashflow adalah aliran kas pada suatu usaha yang terdiri dari inflow
penerimaan usaha dan outflow pengeluaran usaha. 5.
Biaya adalah segala sesuatu yang mengurangi pendapatan. Arus biaya ada dua jenis yaitu biaya investasi dan biaya operasional.
6. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berhubungan secara langsung dengan
proses produksi. 7.
Biaya variabel adalah biaya yang berhubungan secara langsung dengan proses produksi.
8. Biaya Investasi adalah biaya yang pertama kali dikeluarkan untuk memulai
usaha jahe merah instan. 9.
Sumber modal seluruhnya adalah modal sendiri. 10.
Harga seluruh input dan output selama penelitian diasumsikan tetap. 11.
Tingkat suku bunga bank komersial tahun 2001-2008 sebesar 16 persen.
24
25 12.
Pajak penghasilan pertahun sebesar 10 persen berdasarkan standar pajak pertambahan nilai PPN.
13. Umur ekonomis diasumsikan 10 tahun dan tidak ada nilai sisa. Dan untuk
biaya dibawah Rp. 1.000.000 umur ekonomis 5 tahun. 14.
Penelitian ini penulis menggunakan simulasi dengan sebagian modal berasal dari pinjaman sebesar 20 persen, 50 persen, dan 80 persen.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha
Home Industri Enam Putri didirikan oleh Ibu Emmy Muhammad yang sekaligus menjabat sebagai direktur utama. Lokasi usaha ini berada di Jl Masjid I
no.41 RT 009 RW 04 Karet Tengsin Jakarta Pusat. Ibu Emmy Muhammad mendirikan usaha ini karena hobi dan kegigihan beliau melakukan inovasi-inovasi
terhadap jenis usahanya. Home Industri Enam Putri berdiri pada tanggal 4 September 1986, dengan
jenis usaha yang dilakukan, awalnya sebagai distributor minuman ringan dan usaha catering. Pada tahun 1992, Home Industri Enam Putri mencoba produk
baru, yaitu aneka olahan rumput laut berupa : manisan, cendol, puding, asinan, soup, dodol, dan produk kosmetik. Pada tahun 2000, Home Industri Enam Putri
mengeluarkan produk bawang goreng yang siap pakai, dengan mensuplai ke berbagai restaurant dan distributor serta individual. Sedangkan pada tahun 2003,
barulah Home Industri Enam Putri memperkenalkan jenis produk aneka herbal. Produk herbal yang di produksi adalah sebagai berikut: