Gas Chromatography GC ANALISIS KOMPOSISI ASAM LEMAK MINYAK BIJI ALPUKAT
15 hampir setiap jenis senyawa organik, bahkan senyawa yang tidak stabil dalam
keadaan aslinya tetapi dapat dikonversi ke derivatif yang mudah menguap [30].
Kromatografi gas adalah suatu teknik pemisahan komponen dari sebuah sampel partisi yang terdiri dari 2 fasa yaitu fasa diam dan fasa gas pembawa fasa
gerak. Menurut keadaan fasa diam, kromatografi gas dapat diklasifikasikan menjadi kromatografi gas-padat GSC, di mana fasa diam adalah padat, dan
kromatografi gas-cair GLC yang menggunakan cairan sebagai fasa diam. GLC sebagian besar lebih banyak digunakan daripada GSC. Selama pemisahan GC,
sampel diuapkan dan dibawa oleh fasa gas pembawa melalui kolom. Pemisahan komponen yang berbeda dicapai berdasarkan tekanan uap relatifnya dan afinitas
untuk fasa diam. Afinitas zat terhadap fasa diam dapat digambarkan dalam istilah kimia sebagai konstanta kesetimbangan yang disebut konstanta distribusi Kc,
yang juga dikenal sebagai koefisien partisi. Kc bergantung pada suhu dan juga sifat kimia fasa diam. Dengan demikian, suhu dapat digunakan sebagai cara untuk
meningkatkan pemisahan senyawa yang berbeda melalui kolom, atau dengan fasa diam yang berbeda [30].
Selama 10 tahun terakhir telah terjadi peningkatan penggunaan GC, dalam pengkombinasian dengan spektrometri massa MS. Spektrometer massa telah
menjadi detektor standar yang memungkinkan untuk batas deteksi yang lebih rendah dan tidak memerlukan pemisahan dari semua komponen yang ada dalam
sampel. Spektroskopi massa adalah salah satu jenis deteksi yang menyediakan informasi yang hanya memerlukan mikrogram sampel. Identifikasi kualitatif
senyawa yang tidak diketahui serta analisis kuantitatif sampel dapat menggunakan GC-MS. Ketika GC digabungkan ke spektrometer massa, senyawa yang terelusi
dari kolom GC terionisasi dengan menggunakan elektron EI, ionisasi elektron atau pereaksi kimia CI, ionisasi kimia. Fragmen yang dikenakan fokus,
dipercepat menjadi analyzer massa : biasanya analyzer massa quadrupole. Fragmen dengan massa yang berbeda akan menghasilkan sinyal yang berbeda,
sehingga setiap senyawa yang menghasilkan ion dalam rentang massa dari analyzer massa akan terdeteksi [30].
16