Kandungan Minyak pada Biji Alpukat

8 Asam Lemak Tak Jenuh Jamak 46,726 9,12- Octadecadienoic Acid C 18:2 38,892 ± 0,585 9,12,15- Octadecatrienoic Acid C 18:3 6,577 ± 0,028 11,14,17-Eicosatrienoic Acid C 20:3 1,257 ± 0,030 Asam lemak tak jenuhjenuh 2,07 Asam lemak tak jenuh jamakjenuh 1,44 Asam oleatlinoleat 0,45 2.2 EKTRAKSI Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair solvent sebagai separating agent. Dengan kata lain terjadi pemisahan fisika berdasarkan prinsip beda konsentrasi dan beda kelarutan. Hasil yang didapatkan kemudian dipisahkan menjadi dua bagian yaitu ekstrak dan rafinat. Ekstrak tersebut mengandung solut dan pelarut sedangkan rafinat mengandung inert, sisa pelarut dan sisa solut.

2.2.1 Macam-macam Metode Ekstraksi

Berdasarkan metode operasinya, ekstraksi dibagi menjadi dua, yaitu ekstraksi tahap tunggal dimana kontak antar umpan dan pelarut dilakukan satu kali dan ekstraksi tahap banyak, ekstraksi tahap banyak ini dibagi menjadi tiga berdasarkan arah alirannya yaitu aliran searah co-current flow, aliran silang cross flow dan aliran berlawanan arah counter current flow [20]. Pembagian ekstraksi berdasarkan bahan yang diekstrak, yaitu: 2.2.1.1 Ekstraksi padat-cair leaching Proses pemisahan zat terlarut dari padatan dengan cairan sebagai pelarutnya. Proses dapat digunakan untuk memperoleh larutan mengandung bahan padatan berharga di dalamnya maupun untuk menghilangkan padatan yang tidak terlarut, seperti pigmen, dari bahan terlarut yang terkontaminasi. Metode yang digunakan untuk ekstraksi ditentukan berdasarkan proporsi konstituen zat terlarut yang ada, distribusi terhadap padatan, jenis padatan, dan ukuran partikel. Jika zat terlarut terdispersi seragam di dalam padatan, material yang dekat dengan permukaan akan terlarut terlebih dahulu. Umumnya, tahapan ekstraksi terbagi menjadi tiga yaitu: pertama perubahan fasa zat terlarut seiring terlarut terhadap solven, kedua difusi melalui solven dari dalam pori padatan ke luar partikel, dan ketiga transfer zat terlarut dari larutan pada kontak dengan partikel ke larutan. Ketiga tahapan ini sangat menentukan laju ekstraksi, biasanya tahap pertama 9 terjadi sangat cepat sehingga dapat diabaikan pada perhitungan laju keseluruhan [21]. 2.2.1.2 Ekstraksi cair-cair Proses pemisahan cairan dengan menggunakan solven dimana komponen yang diinginkan lebih larut terhadap salah satu solven. Salah satu contohnya dalam produksi bahan bakar pada industry nuklir, pemisahan hidrokarbon pada industry petroleum [21]. Metode ekstraksi yang biasa digunakan antara lain : 2.2.1.3 Sokhlet Sokhlet merupakan proses pemisahan berulang dengan sampel berupa padatan. Sampel yang akan diekstrak biasanya padatan yang telah dihaluskan. Padatan ini lalu dibungkus dengan kertas saring lalu dimasukkan dalam alat sokhlet. Alat ini pada bagian atas dihubungkan dengan pendingin balik sedangkan bagian bawah terdapat labu alas bulat sebagai tempat pelarut. Pemanasan dengan suhu tertentu akan menguapkan pelarut. Uap akan naik ke atas mengalami proses pendinginan. Ruang sokhlet akan dipenuhi oleh pelarut yang telah mengembun hingga batas tertentu pelarut tersebut akan membawa solut dalam labu. Proses ini berlangsung terus menerus. Keuntungan metode ini adalah ekstraksi berlangsung cepat, cairan pengekstraksi yang dibutuhkan sedikit, dan cairan pengekstraksi tidak pernah mengalami kejenuhan [22]. Gambar 2.1 Rangkaian Peralatan Sokhlet