Prosedur Utama .1 Prosedur Persiapan Biji Alpukat

22 3.4.2 Prosedur Analisis 3.4.2.1 Analisis FFA Free Fatty Acid Minyak Biji Alpukat Untuk Analisis kadar FFA minyak biji alpukat sesuai dengan AOCS Official Method Ca 5a-40 dengan prosedur sebagai berikut 1. Minyak biji alpukat sebanyak 7,05 ± 0,05 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer. 2. Ditambahkan etanol 95 sebanyak 75 ml. 3. Campuran dikocok kuat dan dilakukan titrasi dengan NaOH 0,25 N dengan indikator fenolftalein 3-5 tetes. Titik akhir tercapai jika warna larutan berwarna merah rosa dan warna ini bertahan selama 10 detik. Kadar FFA= T x V x BM berat sampel x 10 Dimana: T = normalitas larutan NaOH V = volum larutan NaOH terpakai M = berat molekul FFA 3.4.2.2 Analisis Komposisi Asam Lemak Minyak Biji Alpukat dengan GC-MS Minyak biji alpukat yang telah diekstraksi akan dianalisis menggunakan instrumen GC-MS yang ada pada Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS untuk mengetahui komponen asam lemak dalam minyak biji alpukat tersebut. 3.4.2.3 Analisis Viskositas Minyak Biji Alpukat dengan Metode Tes ASTM D 445 Viskositas adalah ukuran hambatan cairan untuk mengalir secara gravitasi, untuk aliran gravitasi dibawah tekanan hidrostatis, tekanan cairan sebanding dengan kerapatan cairan. Satuan viskositas dalam cgs adalah cm 2 per detik Stokes. Satuan SI untuk viskositas m 2 per detik 104 St. Lebih sering digunakan centistokes cSt 1cSt =10 -2 St = 1 mm 2 s. Untuk analisa viskositas menggunakan metode tes ASTM D-445. Untuk pengukuran viskositas ini menggunakan peralatan utama yaitu viskosimeter Ostwald tube tipe kapiler, viscosimeter holder dan bath pemanas pada 37,8 o C. Termometer yang digunakan dengan ketelitian 0,02 o C dan menggunakan stop watch dengan ketelitian 0,2 detik. 23 3.4.2.4 Analisis Densitas Minyak Biji Alpukat dengan Metode Tes OECD 109 Untuk analisa densitas menggunakan metode tes OECD 109. Untuk pengukuran densitas ini menggunakan peralatan utama yaitu piknometer. Perbedaan berat kosong dan penuh dihitung pada suhu 20 o C.