diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
17
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang dikontribusikan dengan huruf Y. Dalam penelitian ini rasio
profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset yaitu rasio pengukur tingkat keuntungan. Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis
atas seluruh investasi yang telah dilakukan. Dengan kata lain, ROA menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap Rp 1 investasi yang
dilakukan merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva.
18
2. Variabel Bebas Independent Variabel Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diteliti.
19
Variabel bebas yang dikontribusikan dengan huruf X dalam penelitian ini adalah:
a. Financing to Deposit ratio FDR
Pembiayaan yang disalurkan merupakan indikator bank dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan dana.
Indikator ini berasal dari perbandingan antara tingkat pembiayaan yang
17
Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006, h. 38.
18
Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Accout Officer Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007, h. 71.
19
Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, h. 38.
disalurkan oleh bank syariah terhadap dana pihak ketiga DPK yang berasal dari masyarakat.
b. Pendapatan Bagi Hasil
Pendapatan bagi hasil adalah profit yang ada didalam bank syariah dengan bersumber dari pembiayaan dan produk jasa.
c. Total Asset Total asset adalah jumlah keseluruhan kekayaan atau sumber
ekonomika yang dikuasai perusahaan dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.
BANK INDONESIA
Statistik Perbankan Syariah Laporan Keuangan
FDR, Pendapatan Bagi Hasil, dan Total Asset
Profitabilitas
Uji Asumsi Klasik Hipotesis
Normalitas Multikolinearitas
Autokorelasi Heteroskedasitisitas
Uji Hipotesis Regresi Berganda
Interpretasi Uji t
Koefisien Determinasi Uji F
Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Penelitian
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Bank Indonesia 1. Sejarah Singkat Bank Indonesia
Sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang, Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia dan merupakan badan hukum yang
memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum. Bank Indonesia sebagai badan hukum publik berwenang menetapkan peraturan hukum
pelaksana Undang-Undang yang mengikat seluruh masyarakat luas, sesuai tugas dan wewenangnya. Selain itu, Bank Indonesia juga sebagai badan
hukum perdata yang dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
Bank Indonesia mempunyai kedudukan yang khusus dan itu diatur dalam penjelasan Pasal 23 UUD 1945, yakni sebagai satu-satunya lembaga
yang diberi hak monopoli oleh Negara, dimana Bank Indonesia berwenang menerbitkan, mengeluarkan, dan mengatur peredaran macam dan harga mata
uang. Untuk menjamin hal tersebut, maka kedudukan hukum Bank Indonesia sebagai bank sentral harus ditetapkan dengan Undang-Undang.
1
1
Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, h. 29.
65
2. Visi dan Misi Bank Indonesia
2
Visi Bank Indonesia adalah menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya kredibel secara nasional maupun internasional melalui penguatan
nilai-nilai strategis kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas, kebersamaan yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.
Sedangkan misi Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan
pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.
3. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia
3
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah tersebut mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, dan kestabilan terhadap mata uang
negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sedangkan aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-
batas tanggung jawabnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia
2
Bank Indonesia
, “
Misi, Visi, dan Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia
”.
Artikel diakses pada tanggal 7 April 2010 dari http:www.bi.go.id
3
Bank Indonesia, “Status, Tujuan, dan Tugas Bank Indonesia”. Artikel diakses pada tanggal 7 April 2010 dari http:www.bi.go.id