Lebih lanjut Musa meminta keringanan atas kelupaan dan kesulitannya dalam menjalani perkaranya itu. Al-Maragi menjelaskan, bahwa Musa meminta
agar Khidir tidak menyulitkannya dalam perkara dan keikutsertaannya. Tetapi meminta untuk dimudahkan dan dijauhkan dari perdebatan.
105
Rupanya pemakaian kata imran
اﺮﻣإ dan ‘usra اﺮﺴﻋ menurut Quraish Shihab mengindikasikan betapa beratnya beban yang dipikul oleh Nabi Musa jika
ternyata hamba Allah itu tidak memaafkannya atau dengan kata lain tidak mengijinkannya untuk belajar dan mengikutinya.
G. QS Al-Kahfi ayat 74-75
Artinya, “Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, Maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: Mengapa
kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar. 74
“Khidhir berkata: Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku? 75.
Hamba saleh itu memberikan maaf dan keduanya meneruskan perjalanan. Kali ini, setelah selamat dari tenggelam mereka turun dari perahu, berjalan di
pantai kemudian Khidir melihat seorang anak remaja belum dewasa yang bermain maka serta merta ia membunuhnya. Al-Quran tidak menyebutkan bagaimana
Khidir membunuh anak itu, jelas al-Maraghi.
106
Melihat hal itu, Musa dengan penuh kesadaran, sebagaimana yang dikutip Quraish dari Sayyid Qutub, dia tidak lupa lagi tapi dia benar-benar sadar lantaran
105 Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi,... J. 15 h. 179. 106 Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi,... J. 15 h. 179.
besarnya peristiwa itu.
107
Musa berkata kepada Khidir, Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain?
Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar. al-Maraghi menjelaskan, bantahan Musa karena remaja yang dimaksud adalah remaja yang
bersih dari dosa tanpa membunuh yang diharamkan? Dalam hal ini pembunuhan dikhususkan bukan karena kekafiran setelah iman atau zina setelah menikah
karena itulah yang nampak pada peristiwa tersebut.
108
Penentangan Musa kepada Khidir pada hal ini ditunjukkan dengan lebih tegas. Kata yang dipakai untuk menunjukkan hal itu adalah nukran
اﺮﻜﻧ, kemungkaran yang besar. Jika dalam hal menenggelamkan perahu masih
mengindikasikan kemungkinan antara tenggelam dan tidak. Namun pembunuhan seorang anak benar-benar jelas dan pasti. Pembunahan inilah yang menurut Musa
irasional dan telah mengahilangkan jiwa. Di sisi lain, peneguran kedua kalinya hamba saleh juga disertai penekanan.
Ini nampak pada penggunaan kata laka ﻚﻟ, kepadamu. Adapun jika kita
perhatikan peneguran hamba saleh yang pertama tidak disertai kata laka. Hal ini menegaskan banwa kata itu memiliki daya tekan tersendiri. Demikian jelas al-
Maraghi dan Quraish Shihab.
H. QS Al-Kahfi ayat 76-77