Strategi Pembelajaran Musa dan Khidir

sini beliau tampakkan sangat butuh untuk berguru. Beliau belajar dari Khidir dan mempunyai keinginan besar untuk mendapatkan ilmu yg ada pada gurunya.

C. Strategi Pembelajaran Musa dan Khidir

Guna menciptakan pembelajaran yang efektif, maka guru hendaknya menentukan terlebih dahulu strategi pembelajaran yang akan di terapkan di lapangan. Strategi pembelajaran sendiri adalah suatu garis-garis besar halauan untuk bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Jika dihubungkan dengan belajar mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 21 Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut: 22 1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi. Di sisi yang sama, strategi pembelajaran pada Musa dan Khidir dapat dilihat pada dua sisi. 21 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar, Jakarta: Rieneka Cipta, Cet 3 2006. h. 5. 22 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar,... h. 5-6 Pertama, pengajuan Musa untuk menimba ilmu kepada Khidir. Pengajuan ini merupakan bentuk etika seorang murid, yaitu sebelum belajar hendaknya meminta izin kepada sang guru terlebih dahulu. اًﺪْﺷُر َﺖْﻤﱢﻠُﻋ ﺎﱠﻤِﻣ ِﻦَﻤﱢﻠَﻌُﺗ ْنَأ ﻰَﻠَﻋ َﻚُﻌِﺒﱠﺗَأ ْﻞَھ ﻰَﺳﻮُﻣ ُﮫَﻟ َلﺎَﻗ 66 Musa berkata kepada Khidhr: Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? 66 Ibnu Katsir menjelaskan, pertanyaan tersebut bukanlah pertanyaan degan nada yang mewajibkan atau memaksa. Dan, contoh inilah yang menurut Ibnu Katsir hendaknya pula diikuti oleh para pembelajar murid kepada pengajar guru. 23 Selain itu, Quraish Shihab menambahkan, kata attabi’uka ﻚﻌﺒﺗأ yang di dalamnya terdapat penambahan huruf ta menunjukkan kesungguhan. Memang demikianlah seharusnya seorang pelajar harus bertekad untuk bersungguh- sungguh mencurahkan perhatian bahkan tenaganya, terhadap apa yang akan dipelajarinya. Kedua, Khidir memberikan syarat pembelajaran kepada Musa. Khidir sebagai guru Musa menetapkan strategi pembelajaran. Sebagai guru yang mengetahui maka terlebih dahulu memberikan penilaian kepada muridnya. Khidir pula mengetahui, bahwa Musa akan mengingkari atas apa yang dia dalihkan. Dan dikarenakan pula Musa tidak mampu menelaah hikmah dan kemaslahatan bathiniah yang Khidir dapat telaah. 24 Sementara itu, pertimbangan yang dilakukan Khidir dalam memilih strategi pembelajaran untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien adalah pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai, pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran, dan pertimbangan dari sudut siswa. 25 23 Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-Adzim, Riyad: Daaru Thaibah, Cet 2 1999, j. 5 h. 181. 24 Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-Adzim,... j. 5 h. 181. 25 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Beroroentasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group, Cet 6 2009. h. 130. Guru harus menjelaskan kepada murid persyaratan atau tata-tertib sebelum memulai proses pembelajarn. Ini ditunjukan oleh ayat ke 70 . Khidir memberikan syarat kepada Musa, yaitu jangan bertanya hingga khidir sendiri yang menjelaskannya. Dalam konteks ini, sebagaimana yang diungkapkan Quraish Shihab, bahwa ucapan hamba Allah, memberi isyarat bahwa seorang pendidik hendaknya menuntun anak didiknya dan memberitahu kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam menuntut ilmu, bahkan mengarahkannya untuk tidak mempelajari sesuatu jika sang pendidik tahu bahwa potensi anak didiknya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajari. 26 Dalam berinteraksi dengan sesama manusia seorang guru tidak boleh membebani mereka siswa dengan sesuatu yg mereka tidak mampu melakukanuntuk dilakukan karena akan sangat memberatkan atau bahkan menghancurkan mereka. Kalau ini terjadi tentu akan menjadi pemicu bagi mereka untuk malas belajar. Bahkan hendaknya seorang guru mempunyai sikap suka memudahkan.

D. Proses Pembelajaran Musa dan Khidir