Sumber Ilmu Sumber Ilmu dan Motivasi Mencari Ilmu

BAB IV PROSES PEMBELAJARAN MUSA DAN KHIDIR

A. Sumber Ilmu dan Motivasi Mencari Ilmu

1. Sumber Ilmu

Perjalanan Nabi Musa AS. Mencari guru sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadis tentang kisah Musa “Ibnu Abbas mendengar Ubai bin Kaab berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw bersabda, Musa berdiri khutbah di hadapan Bani Israil, kemudian ia ditanya, “Siapa Manusia yang paling pintar?” Musa menjawab, “Saya”. Atas jawaban itu Allah SWT mencela Musa yang tidak mengembalikan ilmu kepada Allah. Kemudian Allah mewahyukan kepada Musa bahwasannya seorang hamba-Ku berada di tempat bertemunya dua laut dia lebih pintar daripadamu. Kemudian Musa bertanya, “Bagaimana aku dapat bertemu dengannya?” Allah berfirman, “Ambillah seekor ikan lalu tempatkan ia di wadah. Maka, dimana engkau kehilangan ikan itu, di sanalah dia. HR Bukhori 1 Pada hadis di atas, terang bahwa Musa tidak mengembalikan ilmu kepada Allah, merasa diri paling pintar. Hal ini yang menjadi sebab ia diperintahkan untuk belajar kembai kepada hamba shaleh. Berdasar hal itu, seorang peserta didik harus menyadari bahwa sumber ilmu adalah Allah SWT. Syed Naquib al-Attas menyebutkan, bahwa semua tindakan dalam Islam harus diniati dengan niat yang disadari. Ini sebagaimana hadis yang berbunyi, 1 Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al-Bukhori, Jami’ Shahih al-Mukhtashor min Umuri Rasulillah wa Sunaninhi wa Ayyamih, Beirut: Daar Ibnu Katsir, Cet 3 1987 j. 4 h. 1757. Hadis no. 4450. “perbuatan seorang itu berdasar niatnya” “dan Allah akan memberi pahala sesuai niatnya. Di samping itu prinsip dasar perbuatan tersebut diiringi pula dengan sifat keikhasan, kejujuran, dan kesabaran. Abu Sa’id al-Kharaz, seorang sufi kenamaaan abad 9 M, sebagaimana dinukil oleh Syed Nuquib memaparkan, bahwa salah satu prinsip etika adalah keikhlasan di samping kebenaran dan kesabaran. Pada hal ini, menurut Syed Naquib al-Attas, peserta didik harus mengenal prinsip ini sejak dini dan harus mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kualitas keimanannya akan menjadi lebih kuat dan lebih kukuh, di samping amal perbuatannya yang lurus dan ikhlas. 2 Senada dengan itu, Nashir Al-Din Al-Thusi dalam tesisnya mengenai adab peserta didik, sebagaimana dinukil pula oleh Syed Nuquib, bahwa penting bagi peserta didik untuk mencari ridha Allah SWT. 3

2. Motivasi Mencari Ilmu