pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar oleh siswa dan Mengajar oleh guru. Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan
yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.
B. Tujuan Pengajaran
Tujuan artinya suatu yang dituju, yaitu yang akan dicapai dengan suatu kegiatan atau usaha. Sesuatu kegiatan akan berakhir, bila suatu tujuan telah
dicapai. Kalau tujuan itu bukan tujuan akhir, kegiatan berikutnya akan langsung dimulai untuk mencapai tujuan tujuan selanjutnya dan terus begitu sampai tujuan
akhir. Kegiatan pengajaran harus mempunyai tujuan, karena setiap kegiatan yang
tidak mempunyai tujuan akan berjalan meraba-raba, tak tahu arah tujuan. Tujuan yang jelas dan berguna akan membuat orang lebih giat, terarah dan sungguh-
sungguh. Semua kegiatan harus berorientasi pada tujuannya. Segala daya dan upaya pengajaran harus dipusatkan pada pencapaian tujuan itu. Karena itu tujuan
pengajaran harus berfungsi sebagai:
15
1. Titik pusat perhatian dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan pengajaran, 2. Penentu arah kegiatan pengajaran,
3. Titik pusat latihan dan pedoman dalam menyusun rencana kegiatan pengajaran,
4. Bahan pokok yang akan dikembangkan dalam memperdalam dan memperluas ruang lingkup pengajaran,
5. Pedoman untuk mencegah atau menghindari penyimpangan kegiatan.
15 W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Gramedia, 2005, h. 28.
Tujuan pendidikan Islam adalah kepribadian muslim, yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam. Orang yang
berkepribadian Islam dalam Al-Qur’an disebut juga “muttaqin”. Karena itu Pendidikana Islam berarti juga pembentukan manusia yang bertaqwa. Ini sesuai
benar dengar pendidikan nasional kita yang dituangkan dalam tujuan pendidikan nasional yang akan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
16
Tujuan pengajaran agama Islam harus berisi hal-hal yang dapat menumbuhkan dan memperkuat iman serta mendorong pada kesenangan
mengamalkan ajaran agama Islam. Proses pencapaian itu hendaknya sekaligus membina keterampilan mengamalkan ajaran Islam itu. Untuk itu diperlukan usaha
pembentukan materi yang akan memperkaya murid dengan sejumlah pengetahuan, membuat mereka dapat menghayati dan mengembangkan ilmu itu,
juga membuat ilmu yang mereka pelajari itu berguna bagi mereka. Tujuan ini hendaknya mengandung sifat pemberian dan penanaman ilmu agama kognitif
dan keterampilan mengamalkan ajaran agama psikomotor. Untuk itu tujuan pengajaran agama Islam itu harus mengandung bahan pelajaran yang bersifat;
17
1. Menumbuh dan memperkuat iman, 2. Membekali dan memperkaya ilmu agama,
3. Membina keterampilan beramal, 4. Menuntun dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir sebagai
manusia secara utuh individual, 5. Menumbuhkan dan memupuk rasa sosial dan sifat-sifat terpuji,
6. Pemberian pengetahuan dan keterampilan yang dapat diamalkan dan dikembangkan dalam berbagai lapangan pekerjaan untuk mencari nafkah
tenaga profesional. Secara umum dan ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan pengajaran agama
16 Baqir Sharif al-Qarashi, Kiat-Kiat Menciptakan Generasi Unggul, Seni Mendidik Islami, Jakarta: Pustaka Zahra, cet I, 2003, h. 124.
17 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan,... h. 27
Islam itu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusia seutuhnya, sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baik sebagai manusia Pancasilais yang
bertaqwa kepada Allah dalam ajaran Islam.
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dalam Islam