Metode dan Teknik Pembelajaran

moral. Nilai moral yang paling tinggi adalah tauhid. Sedangkan nilai moral yang paling buruk dan rendah adalah syirik. Dengan prinsip keutamaan ini, pendidik bukan hanya bertugas menyediakan kondisi belajar bagi subjek didik, tetapi lebih dari itu turut membentuk kepribadiannya dengan perlakuan dan keteladanan yang ditunjukkan oleh pendidik tersebut. 24

D. Metode dan Teknik Pembelajaran

Metode secara bahasa berarti suatu cara yang teratur untuk mencapai suatu tujuan. 25 Metode juga dapat diartikan dengan cara yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi bahan ajar kepada anak didik, berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah pengajaran, seperti, ceramah, diskusi halaqah, tanya jawab. Dalam tradisi Islam banyak teknik pengajaran. Namun yang paling awal adalah teknik hafalan 26 yang sudah ada sejak zaman nabi, karena saat itu belum muncul tradisi menulis sehingga dibutuhkan teknik meghafal yang kuat untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran. 27 Metode pembelajaran yang kurang efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, misalnya pembelajaran yang monoton dari waktu ke waktu, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan siswa sehingga siswa merasa bosan dan kurang minat belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu meningkatkan kualitas profesionalismenya yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepada siswa dengan melibatkan siswa secara efektif dalam proses belajar mengajar 24 Munzir Haitami, Menggagas Kembali Pendidikan Islam,....h.30. 25 WJS, Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1999, h. 649 26Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, h. 121. 27Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan…………h. 124. Metode pembelajaran bertujuan untuk menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran Agama Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara mantap di samping bermanfaat untuk mengantarkan tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan. 28 Penggunaan metode mengandung implikasi bersifat konsisiten, sistematis, dan makna menurut kondisi sasarannya, mengingat sasaran metodenya adalah manusia, sehingga pendidik dituntut untuk berhati-hati dalam penerapannya. Ada banyak metode yang dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai sebutan, diataranya: 1. Maw`izhah ceramah 2. Kitabah tulisan 3. Hiwar dialog 4. Al- as`ilah wa al-ajwibah Tanya jawab 5. Al-niqashy diskusi 6. Al-mujadalah debat 7. Brain strorming 8. Al-qishash bercerita 9. Al-amstal metafora 10. Karya wisata 11. Al-qudwah imitasi 12. Uswatun hasanah 13. Al-tathbiq demontrasi dan dramatisasi 14. Game and simulation permainan dan simulasi 15. Al-mumarasat al-amal drill 16. Inquiry 17. Discovery 18. Micro teaching 19. Modul belajar 20. Independent study belajar mandiri 21. Eksprimen 22. Kerja lapangan 23. Case study 24. Targhib wa tarhib janji dan ancaman 25. Al-tsawab wa al-`iqab anugrah dan hukuman 26. Musabaqah kompetisi. 29

D. Kedudukan Guru dalam Pembelajaran